Starla memainkan ponselnya tanpa minat, hari-hari yang menjenuhkan tentunya, terlebih lagi, Aurel sering kali merecoki ketenangannya, membuat Starla harus menghela nafasnya saat Aurel memintanya ini-itu.
"Omooo!!! makin ganteng aja sih, Tam. Sayang lo terlalu dingin buat gue gapai!!!" seru Aurel saat melihat Tama sedang latihan basket.
"Es aja kelama-lamaan bisa cair, kenapa dia gak bisa?" sambung Aurel dengan mata penuh binaran.
Starla hanya acuh dengan seruan Aurel. Terserahlah mau apa pun yang akan Aurel katakan, karena ia takkan peduli dengan apa yang Aurel katakan.
"Star? si Dea terus si Nara mana? Tumben tuh bocah gak keliatan," ujar Aurel menanyakan keberadaan Dea serta Nara.
Starla menggidikkan kedua bahunya, Starla membalikan badannya dan bertabrakan dengan salah satu siswi yang membawa jus jeruk.
Starla melebarkan matanya saat jus jeruk itu mengenai seragam yang Starla gunaka, Starla mengepalkan tangannya, dia harus di kasi pelajaran berat.
"Ma---af, lo nya sendiri sih asal balik-balikin badan. Jadi, kena ke lo nya deh, sekali lagi, sorry!" kata siswi bertag nama Reysa.
Apa katanya? Maaf? Tak semudah itu cewek yang berada di hadapannya bisa menerima maafnya. Starla mengambil botol minuman alpukat milik Aurel dan menumpahkannya pada Reysa.
"MINUMAN GUE!!" jerit Aurel.
"Gue udah minta maaf sama lo ya? Lo belagu banget jadi anak baru. Tuh kan basah," gerutu Reysa.
Starla tersenyum sinis. "Jadi kita impas, kan? siapa yang memulai, siapa juga yang mengakhiri. So, jangan pernah memulai sesuatu yang gak bikin gue nyaman. Atau, gue bakalan akhiri semua permainan lo!" sarkas Starla membuat Reysa tak bergeming.
Aurel mengikuti langkah Starla, dan meninggalkan Reysa yang diam tak berkutit mencermati setiap perkataan Starla.
"Sya? pakean dalem lo keliatan noh," ujar Aurel saat melihat pakaian dalam Starla kelihatan.
"Shit," umpat Starla.
Starla membelokan langkahnya untuk ke loker mencari seragam cadangannya. Starla membuka kunci loker, lalu mengambil seragam yang ia pakai. Starla mendengus saat Aurel tetap saja mengikutinya, membuat ia merasa risih melihat keberadaan Aurel.
"Ngapain lo ngikutin gue!!!!"
"Sans dong Bu, gue bosen sendiri terus. Jangan marah-marah, nanti cepet tua lohh," ledek Aurel.
"Minggir!!!" ketus Starla tak mau di ganggu oleh Aurel. Starla membelokan langkahnya mencari toilet. Starla memasuki toilet untuk mengganti seragamnya yang basah. Starla memasuki salah satu bilik, lalu menguncinya.
"Kesel gue sama anak baru itu noh. Belagu banget! So jadi Bad Girls lah! Tampang Anak mama aja belagu. Gue mau kasih dia pelajaran, lo harus bantuin gue ya Ta?"
"Emang siapa sih yang lo maksud Reen? Banyak tau minggu ini yang jadi anak baru."
"Starla. Iya, nama dia Starla gue yakin banget."
Starla mendengar percakapan antara siswi yang sedang merencanakan sesuatu untuknya. Mereka yang memulai, ia juga akan mengakhiri mereka.
BRAK
Starla menendang pintu bilik membuat kedua siswi yang sedang membicarakannya itu sedikit terkejut melihat kedatangannya.
"Katanya mau kasi gue pelajaran, so? Gue tunggu hari ini juga," tantang Starla sambik tersenyum devil.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑺𝑻𝑨𝑹𝑳𝑨
Teen FictionSiapa yang tidak tahu Starla Amelya Edinda? Semua warga sekolah pasti akan tahu pemilik nama yang indah itu. Paras yang sangat cantik dan memiliki tubuh yang sangat body goals. Namun, kekurangannya terlalu banyak untuk disebutkan. Starla Amelya Edi...