26• Test Me

933 120 26
                                    




Seminggu yang lalu merupakan hal terburuk yang pernah Jeongin alami selama masa SMA. Mulai dari bertengkar di kelas, pergi ke bar, mabuk, digunakan oleh laki-laki tak dikenal dan bertengkar dengan teman dekatnya.

Besok Jeongin sudah harus mulai masuk sekolah karena waktu skorsnya sudah habis. Banyak yang berubah seminggu ini, Sifat Jeongin terutama. Ia tidak banyak bicara, tidak keluar kamar, tidak ceria di depan bunda dan kakaknya. Irene yang menyadari perubahan sikap anaknya itu pun mencoba membicarakan hal ini padanya akan tetapi tidak berhasil, begitu juga Seungmin.

Pria itu mendengarkan musik explicit dengan volume keras di kamarnya. Ia duduk menghadap cermin, tangannya penuh dengan cat bekas ia mewarnai rambutnya.

Yang ada di benak Jeongin adalah untuk tidak menjadi dirinya yang dulu, ia sangat ingin merubah dirinya. Mulai dari bersikap hingga penampilan, ia mendapatkan inspirasi dari segala sesuatu yang tidak familiar dengan dirinya sendiri.

Syukurnya sekolah memperizinkan siswa siswinya untuk mengekspresikan dirinya, sehingga ia dapat mewarnai rambut sesuka dirinya tanpa mendapat hukuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Syukurnya sekolah memperizinkan siswa siswinya untuk mengekspresikan dirinya, sehingga ia dapat mewarnai rambut sesuka dirinya tanpa mendapat hukuman.

Jeongin menghadap ke cermin, melihat dirinya sendiri yang cukup berbeda.

Ia tersenyum.

Ia puas akan semua ini, ia sudah cukup terluka untuk kembali ke dirinya yang dulu.

-

Sementara itu Seungmin menunggu kehadiran Hyunjin di cafe. Seungmin tidak bisa diam jika ia mendapatkan adiknya seperti dalam masalah.

Pria yang menggunakan sweater hitam itu memasuki cafe, lalu Seungmin melambaikan tangannya, memberi sinyal kepada pria itu untuk duduk bersamanya.

Hyunjin sekarang duduk di depan meja milik Seungmin, Hyunjin juga tampak lesu dan tidak semangat, ia terus menyalahkan dirinya atas kejadian malam itu sampai ia sendiri tidak berani untuk menemui Jeongin yang sangat terluka.

Seungmin yang melihat Hyunjin tidak nyaman itu mulai angkat bicara,

"Hyunjin?.."

"Iya"

"A-apa kabar? Masih ingat aku kan?"

"Iya, seungmin."

"B-bagus, aku cuma mau nanya, apa kamu tahu apa yang dialami Jeongin belakangan ini?"

"Jeongin?..."

Hyunjin diam sejenak, ia ragu untuk menjawab yang sebenarnya, ia bersikeras untuk membiarkan semuanya tetap tersembunyi tanpa sepengetahuan Seungmin. Hyunjin juga tidak mau kakak dari orang yang disayanginya juga ikut kecewa terhadapnya.

"Gua gak tahu, seungmin."

Kini keringat mulai berjatuhan di tubuh Hyunjin, Ia memang bukan pembohong yang berbakat.

R.E.M ; HyunJeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang