16• ENDORFIN

2.2K 193 31
                                    
















⚠️ i'm trying my best to put out the NC part as pure as possible.




















"Baju kamu basah, ganti dulu" Ucap Hyunjin, seraya memberi hoodienya yang berwarna abu-abu.

"T-tapi, aku gak bawa celana ganti kak"

"Gausah pakai celana, gabutuh"

Entah mengapa perkataan tersebut membuat pipi Jeongin merona. Ia sadar dirinya hampir tidak waras karena sedang berada di kamar Hwang Hyunjin, hanya berdua dengan sang pemilik kamar.

"Kamu udah izin? Sama kakak kamu? Sama bund-"

"Udah kak,

T-tapi..." Ucap Jeongin, menempelkan kedua jari telunjuknya.

".... aku bilangnya izin ke rumah Jisung" Lanjutnya.

Lagi-lagi Hyunjin dibuat gemas, jujur ia juga sama gilanya, ia masih tidak bisa berhenti membayangkan Jeongin menggunakan hoodienya, tanpa bawahan.
Hyunjin tidak bisa berhenti membayangkan betapa lembutnya kulit Jeongin saat ia menyentuhnya, betapa indah tubuhnya saat ia berada di bawah kendali.

"Oke, lain kali kamu jujur aja,

Aku keluar kamar dulu, kamu ganti bajunya ya sekarang"



-





Usai mengganti seragamnya yang basah, Jeongin hanya bisa menunggu sang pemilik kamar untuk kembali.

Ia sangat senang dapat memakai pakaian milik Hyunjin, ia suka aromanya. Walaupun ia merasa sangat kecil saat memakainya, tapi bohong kalau Jeongin tidak merasa nyaman saat menggunakannya.

 Walaupun ia merasa sangat kecil saat memakainya, tapi bohong kalau Jeongin tidak merasa nyaman saat menggunakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Sang pemilik kamar kembali, ia juga mengganti seragamnya dengan kaos putih polos dan celana sweatpants abu-abu.

Kini mereka saling menatap, keduanya merasakan tensi yang membuat seisi ruangan yang difasilitasi pendingin ruangan itu terasa seperti sauna.

Hyunjin melihat Jeongin yang terlihat tenggelam dalam hoodienya, serta kulit dari sekujur paha dan kaki mulusnya yang terlihat pucat dan lembut.

Melihat pemuda yang ada didepannya berdiri mematung sambil menatapinya, Jeongin akhirnya angkat bicara.





"K-kak hyunjin, Jeongin harus apa?"











"Kamu harus tetap jadi Jeongin yang polos,

R.E.M ; HyunJeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang