25• Uninnocent

840 103 23
                                    



Hyunjin mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas batas wajar, kendaraanya mengarah ke sekitar area klub malam, akhirnya kendaraan itu bertujuan ke arah rumah Jeongin.

Ya, Jeongin menghilang malam itu, terakhir Hyunjin berpapasan dengannya, ia menangis, lalu menghilang. Hyunjin memukul stir mobilnya sembari menggigit telunjuknya, mengapa ia tidak mencegah Jeongin pergi?

Hyunjin sampai di rumah Jeongin, dari luar rumah tampak cahaya di rumah Jeongin masih terang, artinya Jeongin belum pulang. Hyunjin memutuskan untuk menunggunya di dalam mobil.

Kesunyian ini membuat ia berfikir akan kejadian di sekolah tadi, ia menyesal tidak membela Jeongin ataupun langsung menjenguknya setelah itu. Apa yang ada dipikirannya sampai ia ragu untuk melakukan semua itu? Apa dirinya takut disangka mempunyai perasaan untuk Jeongin? Lalu mengapa, memang benar bukan?

Masalahnya bukan disitu, mendengar perkataan Jeongin tadi, nampaknya pria bermata rubah itu tau Hyunjin berpacaran dengan Ryujin tanpa sepengetahuan Jeongin. Hyunjin tau Jeongin kecewa, padahal ia merencanakan untuk memutuskan hubungannya dengan Ryujin hari ini.

Suara mobil yang melaju cepat terdengar oleh Hyunjin, mobil yang cukup besar itu sangat lah berisik karena suara musik dari dalam mobil yang diputar kencang. Tiba-tiba mobil tersebut berhenti mendadak tepat di depan rumah Jeongin.

Hyunjin menatapi mobil itu, didalamnya tidak terlihat apa-apa karena kaca film yg membuat dalam mobil cukup gelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunjin menatapi mobil itu, didalamnya tidak terlihat apa-apa karena kaca film yg membuat dalam mobil cukup gelap. Sampai akhirnya pintu belakang mobil tersebut terbuka, dan terlihat sosok pria menggunakan kaus putih yang sudah robek, dan rok berwarna pink yang sudah kusut.

Jeongin di lempar keluar dari mobil itu hingga terjatuh.

Hyunjin yang melihat itu langsung keluar dari mobilnya, akan tetapi mobil tumpangan Jeongin tersebut pergi melaju dengan kencang.

"WOYY, BANGSATT, JANGAN PERGI LO"

Teriakan Hyunjin tidak mempan untuk menghentikan mobil itu, lalu ia berlari menghampiri Jeongin yang bertingkah aneh.

Hyunjin menyadari bahwa Jeongin beraroma alkohol, dengan luka lebam di pipi dan lehernya, serta pakaian yang acak-acakan. Ia tidak mau membayangkan apa yang telah terjadi pada Jeongin, yang jelas Hyunjin sakit.

Hyunjin sakit hati hingga meneteskan air mata, ia membiarkan Jeongin yang bak nya polos, sendiri di klub malam.

"Jeje,,, maafin akuu,," Ucap Hyunjin sambila menopang Jeongin dengan kedua tangannya.

Jeongin lalu duduk dan memajukan kepalanya ke rumput halaman depan rumahnya, lalu ia muntah. Setelah itu ia membalikan badannya dan melihat sosok pria di hadapannya.

"K-kakk Hyunjiinnn?? Kakkk jejee pusingggg, ahhh, sakittttt, stoppp jeje gamauuuu."

Ucapan Jeongin barusan makin menusuk hati Hyunjin. Apa yang telah terjadi padanya?









R.E.M ; HyunJeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang