27.2 • Cyber Sex

1.5K 115 23
                                    

















"Buka."

Jeongin tidak pernah tidak merinding mendengar suaranya mengatakan itu, Hyunjin adalah racun sekaligus obatnya.

Ia menuruti pria itu dan membuka bajunya.

Kini mereka terpisah dengan jarak akan tetapi tersambung di depan layar masing-masing.

Hyunjin melihat Jeongin yang dengan sengaja membuka pakaiannya dengan pelan, ia tahu pria kecil itu sedang menggodanya.

Sedangkan Jeongin terus memandangi Hyunjin di layar, ia senang melihati wajah Hyunjin yang serius melihat ia membuka bajunya. Jeongin suka melihat itu.

Kini Jeongin tidak terlindungi kain sedikit pun di tubuhnya.

Hyunjin rindu tubuh itu, tubuh pucat kurus akan tetapi terisi di bagian paha dan pantat. Hyunjin merasakan dirinya ereksi akan tetapi ia mengabaikannya.

Ia ingin melihat acara apa yang akan Jeongin tunjukan malam ini.

Kini jeongin lipat kakinya dan duduk dengan kedua tangan di atas pahanya.

"S-sekarang, aku harus ngapain k-kak?"

Tanya Jeongin, menelan ludahnya kasar.

"Just please me." Balas Hyunjin.

"How?"  Tanya Jeongin.

"Dance, for me."

Jeongin diam, ia tidak bisa menari, apalagi menari dengan seksi. Kini ia telanjang, Jeongin merasa seperti pelacur apabila menari dengan keadaan seperti ini.

Tetapi, ia suka perasaan ini, biarkan dirinya menjadi pelacur, milik Hwang Hyunjin.

Jeongin menurutinya, ia menari kecil, menggoyangkan pinggulnya, sesekali menungging dan menunjukan lubangnya ke depan kamera.

Hyunjin semakin antusias, pupil matanya melebar melihat pemandangan tubuh Jeongin yang menari tanpa busana demi dirinya.

Merasa lelah, Jeongin mendekatkan wajahnya ke kamera.

"L-lalu apa lagi?"

"Kamu suka kan?"

"Suka apa k-kak?"

"Suka jadi pelacurnya kakak."

Jeongin merasakan debar jantungnya makin keras, ia merasa kotor, tetapi merasa makin gila dibuat Hyunjin. Ia ingin menjadi lebih kotor dihadapannya.

"Mau aku gigit bibirnya?"

"E-eh?"

"Abisnya kamu gigit bibir kamu terus." Ucap Hyunjin.

Jeongin salah tingkah, ia tersenyum di depan kamera.

"Je."

"Kenapa kak?"

"Kangen eskrik ka Hyunjin ga?"

...

"Jawab."

"I-iya."

"Good boy, kakak kangen emutan kamu sayang."

Entah tiap Hyunjin memujinya dengan julukan Good Boy ia ingin menjadi semakin nakal sekaligus menurutinya.

"Jari mu je, suck your fingers."

Jeongin melaksanakannya, ia menaruh jari telunjuknya di dalam mulutnya, menghisapnya dan mengeluar masukan jarinya dari bibirnya.

R.E.M ; HyunJeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang