E.11

3.2K 449 81
                                    

"Hoseok-ah."

Seokjin hanya bisa menghela napas saat melihat Hoseok yang menjadi pendiam sejak ia tahu jika dirinya mempunyai Alter Ego. Hoseok tidak berangkat kuliah dan hanya mengurung diri dikamarnya. Tentu itu membuat Seokjin khawatir. Takut jika Jhope akan mengambil alih tubuh Hoseok lagi.

Seokjin menyimpan nampan berisi makanan diatas tempat tidur Hoseok. Dan melihat makanan yang masih utuh tak tersentuh sama sekali.

"Hoseok-ah. Kau tidak makan siang?"
Hoseok hanya diam tak memberi jawaban apapun. Seokjin ikut duduk disebelah Hoseok. Membalikan Hoseok dengan sedikit paksaan.

"Kenapa kau seperti ini hmm?"

"Hyung. Ada monster dalam diriku. Kau tidak takut?" Hoseok berucap dengan pandangan kosongnya.

"Hoseok-ah. Apa yang ada dalam dirimu itu bukan monster. Tentang siapa Jhope, Yoongi sudah mengatakannya padamu kan? Dia adalah sosok yang kau ciptakan untuk melindungi dirimu sendiri. Jadi kenapa aku harus takut?"

"Hyung, apa dia pernah melukaimu seperti dia melukai Yoongi hyung?"

"Kau tenang saja, mau Jhope sekalipun, dia tak akan berani padaku. Jhope tahu kalau aku ini kakakmu. Dan lagipula, kalau dia macam-macam aku akan melawannya lebih dulu." Seokjin berusaha mencairkan suasana dengan tawa lap kacanya. Membuat Hoseok juga sedikit tersenyum.

"Terimakasih hyung. Kau selalu bisa membuat aku tenang."

"Kau pikir aku ini obat narkotika."

"Sepertinya begitu. Kau memang seperti narkotika untukku. Membuat aku candu akan perhatianmu. Jadi, kau membuat aku tidak bisa hidup tanpamu."
Apa yang diucapkan Hoseok mampu membuat Seokjin tergelak.

"Kenapa tertawa?!"

"Astaga, sejak kapan Hoseok bisa seromantis ini? Kau yakin kau sedang tidak mendekati seorang wanita kan?"

"Mana ada waktu untuk seperti itu. Hyung tahu sendiri, hidupku terus belajar dan belajar."

"Ya ya, aku percaya kalau aku memang punya adik pintar sepertimu."

"Jadi anak pintar, kau tidak makan dari pagi, dan sekarang kau harus makan sup ini. Aku tidak akan pergi kalau sup ini belum habis." Seokjin membawa semangkuk sup yang tadi dibuatnya lalu memberikannya pada Hoseok.

"Hyung, aku bukan anak kecil."

"Kalau kau bukan anak kecil, kau tetap harus makan meskipun ada masalah."
Hoseok merenggut, namun ia ambil juga mangkuk dari tangan Seokjin.

Atensi mereka teralihkan saat ada yang memencet bel dari luar.

"Makanlah. Hyung akan membukakan pintu dulu. Setelah itu, istirahat."

"Ya hyung, terimakasih."

Seokjin tersenyum lalu pergi meninggalkan kamar Hoseok.

"Siapa yang bertamu malam-malam begini? Ck. Mengganggu saja."

Seokjin berjalan keruang depan sambil menggerutu. Sebelumnya ia tekan intercomnya terlebih dulu untuk mencaritahu siapa yang datang.

"Siapa?"

"Jin hyung."

Seokjin terkejut. Itu Jimin. Untuk apa dia datang kemari? Dan, tahu darimana Jimin tempat tinggal Seokjin?

"Hyung. Apa aku boleh masuk?"
Seokjin mematikan intercomnya. Membuat Jimin seketika menghilangkan senyumnya. Kakaknya menolak kedatangannya. Itu pikirnya.

Ceklek!

Ahh tidak, ternyata Seokjin membukakan pintunya. Jimin kembali merekahkan senyumnya. Namun, berbeda dengan Seokjin yang melihat Jimin dengan tatapan datarnya.

EGO - Jung HoseokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang