E.2

4.9K 628 80
                                    

Jimin P. O. V

Hoseok hyung.

Dia adalah hyung terbaik yang aku miliki setelah Jin hyung. Hyung yang begitu menyayangiku. Hyung yang selalu mendukung apa yang ingin aku lakukan.

Belajar menari.

Hoseok hyung selalu mengajariku gerakan-gerakan yang ingin ku pelajari darinya. Dari situ aku tahu, apa mimpi Hoseok hyung.

"Aku ingin menjadi dancer, dan mendirikan sekolah menari, Jim. "

Tapi aku tahu, itu hanya mimpi. Hoseok hyung mungkin tidak akan bisa menggapai mimpinya karena aku tahu bagaimana kerasnya Ayah memaksa Hoseok hyung untuk melanjutkan perusahaan, saat Ayah tidak bisa lagi memimpin perusahaannya.

Aku juga tahu bagaimana Hoseok hyung menerimanya, meskipun ada rasa tidak ingin di hati Hoseok hyung. Aku bisa melihat itu semua dari sorot mata Hoseok hyung.

Dan sejak saat itu aku ingin menjadi perantara untuk mimpi Hoseok hyung.

"Ayah, aku ingin belajar dance. Dan aku ingin menjadi Idol."

Tak di sangka, Ayah begitu mendukungku. Aku masuk ke K'Arts University dengan nilai di atas rata-rata karena keahlian Contemporary dance yang aku miliki.

"Hyung! Aku masuk K'Arts!" Ucapku bangga saat melihat Hoseok hyung pulang dari kuliahnya.

Wajahnya tak bisa aku baca. Namun seperti biasa, selalu ada senyuman yang meng-cover wajah murungnya.

"Bagus! Hyung senang kau bisa fokus dengan mimpimu, Jim." Hoseok hyung mengusak rambutku.

"Semua juga karena hyung!"

"Belajarlah lebih giat."

"Hyung mau kan membantuku?"
Seketika wajah Hoseok hyung berubah. Melihat wajah Hoseok hyung membuat aku merasa bersalah.

"Hyung tidak suka?"

"Ya? Tidak kok, hyung akan mendukung apapun yang menjadi mimpimu. Selama itu yang kau suka, kejarlah."

"Hyung.."

Aku langsung memeluk Hoseok Hyung.

"Maafkan aku hyung."

"Kenapa minta maaf Jimin-ah?"

"Aku tahu ini mimpimu hyung."

"Tak apa, hyung senang." Hoseok hyung terkekeh.  "Sudah, hyung ingin mandi. Di luar panas, kau tak bisa mencium hyung yang sudah bau matahari ini?"

"Ahh jadi ini baumu hyung? Pantas saja aku merasa mencium bau yang aneh."

Pletak!

"Sakit hyung!"

"Selain belajar menari, jangan lupa juga belajar jadi adik yang baik ya, Jung Jimin?"

"Tadi kau sendiri yang menyadari dengan baumu! Dan aku meng-iyakan. Kenapa hyung jadi marah!"

Hoseok hyung tidak menjawab dan malah pergi meninggalkanku.

Aku tersenyum, setidaknya aku bisa menjadi alasan untuk Hoseok Hyung tersenyum. Aku akan melakukan apapun untuk membuatnya bahagia. Aku janji.

Normal P.O.V

"Argh! Sakit Tae!" Jimin berteriak saat sahabat aliennya itu memijit kakinya keras.

"Biar saja! Suruh siapa tidak fokus!"

"Kau ingin membuat kakiku makin patah Tae?! Sudah! lepaskan tanganmu dari kakiku!"

EGO - Jung HoseokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang