19

14K 1.6K 660
                                    

Sunoo meringis pelan mendengar teriakan kompak dari Jay, Jake, dan Heeseung. Jangan lupakan dengan masing-masing kedua mata mereka yang melotot kaget pada Sunghoon.



"Kak.." Panggil Sunoo pada Sunghoon. Pemuda itu masih tetap tenang. Bahkan kini dengan seenaknya melingkarkan sebelah lengannya pada pundaknya Sunoo.

Sunghoon menoleh pada Sunoo.
"Apa?"

"Kemaren gak gini yang kakak bilang. Katanya jangan dulu kasih tau yang lain kita pacaran." Jawab Sunoo setengah berbisik.

Bahu Sunghoon bergedik acuh.
"Gajadi. Lo ditempelin mulu sama si Jake." Balasnya.

"Posesif." Cebik Sunoo pelan.

"Yaiyalah. Lo pacar gue ya, Kim Sunoo. Gue gasuka liat orang lain nempelin lo."





"ANJING GUE MAU MUNTAH!"

"BUCIN ANJING PARK SUNGHOON!"

"SUNOO GUEEEEEE...."




Sunghoon langsung melirik tajam kearah Jake.
"Jake. Gue sama lo temenan 'kan? Cukup kemaren kita berantem karena kebegoan gue. Jangan lagi." Ucapnya datar.

Jake berdecih kesal. "Curang, anjing! Gue yang selama ini usaha dapetin Sunoo, tapi lo yang dapet." Dengusnya kesal.

"Ya gimana. Sunoo sukanya sama gue." Balas Sunghoon acuh.




Jake mencebik. Tapi memang benar. Sedari awal juga ia sudah tahu tak akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan Sunoo.

Ia berusaha sekeras apapun, memang sangat mustahil membuat Sunoo melupakan Sunghoon dengan cepat.

"Iya gue tau. Tapi lo inget, ya! Kalo lo nyakitin Sunoo lagi, gue bakal rebut Sunoo dari lo." Peringat Jake.

"Gue gak bakal bego dua kali." Balas Sunghoon sambil mencubit gemas pipi gembil Sunoo.




"Bang, gue sakit perut, bang." Celetuk Jay sembari memegangi perutnya.

"Gue juga pengen muntah, Jay. Ayo ke wc." Ucap Heeseung lalu berlari bersama Jay menuju toilet.

Sungguh. Melihat Sunghoon yang sudah memunculkan bibit-bibit kebucinannya, adalah hal yang paling dibenci keduanya.

Si manusia es itu akan berubah menjadi sangat clingy. Entah dikemanakan sifat dingin dan datarnya.




"Ih anjing banget gue ditinggal!" Dengus Jake ketika melihat Jay dan Heeseung sudah berlari menjauh.

Pemuda Shim itu beralih menatap Sunoo. Mengusak pelan rambutnya. Mungkin ini adalah terakhir kalinya ia bisa melakukan itu. Melihat bagaimana Sunghoon yang sudah melontarkan tatapan seperti akan membunuhnya.


"Semoga lo bahagia sama Sunghoon ya, Noo. Kalo manusia es ini nyakitin lo lagi, jangan ragu buat lari ke gue. Gue pasti nerima lo dengan senang hati, kok." Ucap Jake.

Sunoo menekuk kedua sudut bibirnya kebawah. Menatap sendu pada Jake yang terlihat sangat tulus mengatakan tadi.

"Kak Jake. Semoga kakak juga nemuin orang yang lebih dari Sunoo, ya. Maaf Sunoo gabisa bales perasaan kakak.."

Jake tersenyum tulus. "Bukan masalah. Gue permisi kalo gitu, ya. Hati-hati, si Sunghoon mesum gada obat. Bye!"

Setelahnya Jake langsung berlari kearah Heeseung dan Jay pergi tadi.




Sunoo menutupi wajahnya yang terasa panas. Bahkan sebelum diperingati Jake, Sunoo sudah tahu jika Sunghoon memang sedikit mesum.

"Heh. Kok nutup muka gitu?" Tanya Sunghoon ketika melihat pacarnya sedang menutupi wajah dengan tangannya.

No One, Except Him • Sungsun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang