Sepasang adik kakak beserta pacar mereka kini sudah duduk tenang di dalam restoran yang tak jauh dari tempat mereka ribut tadi.
Sunoo yang sudah lapar langsung menyantap makanannya. Melupakan rasa kesal dan marahnya pada Soobin yang mencuat beberapa menit lalu. Si manis kini sibuk dengan makanannya.
Sunghoon juga kini sedang menyantap makanannya. Sebenarnya ia tak lapar. Hanya saja, Sunghoon sedang menyibukkan diri. Karena merasa gugup sedaritadi ditatap oleh Soobin.
Soobin sedaritadi memang hanya menatap sinis pada Sunghoon. Sesekali melirik pada sang adik, yang ternyata lebih berfokus pada makanannya.
Sementara Yeonjun, sedang berusaha membuat Soobin berhenti menatap sinis Sunghoon. Ia tahu, jika pemuda itu tak nyaman mendapatkan tatapan seperti itu.
"Bin. Ini loh makanannya depan kamu. Bukan di sebrang kamu." Sahut Yeonjun. Menundukkan pelan kepala Soobin secara paksa agar mengalihkan atensinya pada sepiring makanannya.
Soobin berdecak kesal. Menatap sinis pada Yeonjun, yang langsung membuat pemuda itu ciut, dan memilih beralih pada makanannya.
"Lo nekat banget ngajakin adek gue kabur. Lo beneran gamau gue restuin?" Tanya Soobin pada Sunghoon.
Sunghoon langsung mendongakkan kepalanya. Menggelengkan kepala untuk menanggapi pertanyaan Soobin.
"Gak gitu, bang. Gue tadinya mau ke rumah itu ya.. buat ngobrol sama lo juga.. tapi.."
Sunghoon mendadak kehilangan kata-katanya. Padahal ia sudah merancang kalimat jika nanti ditanya oleh Soobin.
"Tapi apa? Lo bener-bener ya-"
"Abang. Kata bunda kalo lagi di meja makan gaboleh berisik sama marah-marah. Dosa. Wajib banget dipukul pake panci kesayangannya bunda." Sahut Sunoo. Menyela Soobin yang sudah bersiap marah-marah tadi.
"Ya gimana abang gak marah-marah. Dia nekat bawa kabur kamu. Mana loncat dari jendela kamar pula. Adabnya dimana? Bukannya minta ijin kalo mau keluar, malah kepergok bawa kabur anak orang." Cerocos Soobin.
Sunghoon terkesiap mendengar penuturan Soobin. Tertangkap basah sudah kelakuannya tadi yang menyuruh Sunoo melompat dari jendela kamar.
"Ya emang kenapa sih, abang?? Sunoo juga gapapa kok lompat dari jendela. Sunoo 'kan keturunan Spiderman. Lompat dari jendela gitu mah gak bikin Sunoo luka." Balas Sunoo.
"Spiderman kepalamu kotak. Ya kamu gak luka karena nimpa badan Sunghoon. Jadi aman."
"Ihhh abang ngintipin itu! Bukan mergokin!"
"Lah? Suruh siapa berisik? Jadi abang denger trus ngintipin??"
"Abang ngeselinn."
Yeonjun memijat pangkal hidungnya dengan pelan. Merasa pusing melihat perdebatan kakak beradik didepannya ini.
"Kalo abang gak ngijinin kak Sunghoon pacarin Sunoo, Sunoo juga gabakal ngijinin kak Yeonjun pacarin abang! Titik!" Sahut Sunoo.
"Loh?? Abang gaperlu ya ijin dari kamu. Gabisa kayak gitu." Balas Soobin.
"Ya bisa dong! Abang lupa? Bunda bilang, apapun itu harus saling ijin. Kalo gak diijinin gaboleh dilakuin!"
"Ya beda konteks dong! Ini urusan pribadi."
"Ya sama. Ini juga urusan pribadi Sunoo."
"Oke stop! Cukup gausah ribut lagi." Yeonjun yang sudah sangat jengah melihat Soobin dan Sunoo yang ribut semakin menjadi, akhirnya buka suara. Menengahi perdebatan kakak beradik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
No One, Except Him • Sungsun ✓
Teen FictionPark Sunghoon. Si pemuda dingin yang tak pernah menunjukkan sedikitpun kehangatannya. Tidak pernah ada yang bisa membuat Sunghoon terusik. Tidak pernah ada yang bisa membuat Sunghoon merasa tidak nyaman dengan hidupnya. Kecuali satu orang. Kim Suno...