Bonus Chapter

18.8K 1.3K 1.1K
                                    

HAIII!!! Aku datang membawa bonus chapter hehehe.

Alesan chapter ini dibuat adalah aku kangen nulis book ini :'(

.
.

2,4k words! Semoga gak gumoh hehe.

Little bit 🔞. Tapi gak akan sejauh itu kok.

Happy reading a bonus chap! <3

.
.

A few years later...



"Bunda unu!!!"

"Hai, Yujin."

Bocah perempuan berumur 5 tahun itu tersenyum lebar mendapat usakan lembut dikepalanya dari Sunoo.

"Kok bunda unu yang jemput? Daddy mana?" Tanya Yujin.

"Daddy masih di kantor. Kerjaannya pasti banyak karena baru pindah ke kantor barunya. Jadi bunda Sunoo yang jemput Yujin." Jawab Sunoo.

Yujin hanya mengangguk-anggukan kepalanya. Lalu menggandeng tangan Sunoo.
"Come on to dad's office!" Serunya.

Sunoo mencubit gemas pipi Yujin. "Let's go!" Ucapnya lalu mengajak anak itu menuju mobilnya.

"Daddy!!" Yujin berlari kearah seorang pria yang baru saja masuk ke dalam ruangan kerja dari pemilik perusahaan tempatnya berada sekarang.

Dengan semangat anak itu langsung memeluk erat sosok pria itu.

"I miss yo so much much much!! Mwahhh!" Seru Yujin sembari memberikan kecupan di pipi kiri si pria.

Sunoo yang sedaritadi sedang duduk di sofa ruangan itu kemudian bangkit dan menghampiri sepasang anak dan ayah itu.

"Lancar meeting-nya, kak?" Tanya Sunoo pada pria itu.

"Lancar. Meskipun ada kendala sedikit tadi. Tapi semua bisa diatasi."

"Harusnya aku gak nanya lancar apa enggak tadi. Ngeliat kakak yang cekatan gini sih gaperlu di raguin lagi. Emang the best kak Jake."

Jake tertawa mendengar pujian dari Sunoo. Ia kemudian menatap pada sang anak yang tengah memainkan bolpoin yang tadi berada di sakunya.

"Baby, do you have a lunch?" Tanya Jake.

"Belum, daddy. Yujin mau mam bareng sama daddy. Bunda unu juga!" Seru Yujin menjawab pertanyaan sang ayah.

"Okay. Let's lunch together." Seru Jake.

"Yipie!!"

Jake menoleh pada Sunoo.
"Makasih ya udah mau jemput Yujin." Ucapnya.

Sunoo mengernyit tak suka pada yang lebih tua.
"Apasih? Kayak sama siapa aja bilang makasih makasih segala." Dengusnya kesal.

Jake dan Sunoo kemudian berjalan berdampingan menuju lift. Dengan Yujin yang masih di gendongan Jake, dan sibuk bermain dengan bolpoin yang menurutnya aneh.

Jake terkekeh pelan. "Bukan gitu. Tapi kamu gajadi jemput Sungwoo karena jemput Yujin. Kasian Sungwoo, 'kan?"

"Sekolah Sungwoo masih sejam lagi beresnya, kak. Yujin 'kan adiknya Sungwoo. Sungwoo juga udah cukup ngerti, kenapa aku jemput Yujin duluan." Balas Sunoo.

"Alright. Tapi Sungwoo udah nunggu di bawah katanya. Kita lunch bareng." Sahut Jake setelah melihat pesan dari seseorang yang masuk ke ponselnya.

No One, Except Him • Sungsun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang