Banyak harsh word, ada adegan kekerasan. Tapi gk parah banget sih :'
Ini chapter terpanjang kayaknya :'>
Semoga gk gumoh kalian!!Happy reading!
.
.
.Sunghoon mendaratkan tubuhnya di bangkunya. Ia meringis merasakan ngilu di sudut bibirnya yang sedikit sobek karena pukulan dari Soobin kemarin malam.
Iya. Soobin orang yang dilihat Jake sedang memukul Sunghoon malam kemarin.
Sunghoon awalnya bingung, mengapa Soobin tiba-tiba mengajaknya bertemu lewat telfon. Ia juga bingung darimana Soobin mendapatkan nomor telfonnya.
Dan begitu sampai dihadapan Soobin, satu pukulan keras langsung menghantam pipi kirinya dan membuat sedikit robekan disudut bibirnya.
Dan rupanya, pemuda itu memberikan pukulan hanya karena masalah kemarin sore saat hujan. Tentang Sunghoon yang menolak keras pernyataan Sunoo tentang perasaannya.
Membuat Sunghoon semakin marah saja pada Sunoo. Entah apa yang diceritakan Sunoo pada kakaknya itu. Hingga ia mendapatkan pukulan yang sangat keras dari Soobin kemaren.
"Ngapa lo? Bibir sobek begitu."
Sunghoon menolehkan kepalanya saat Heeseung baru sampai dan bertanya padanya.
"Panjang ceritanya." Sahutnya singkat."Gue dengerin." Heeseung menumpukan dagu diatas tangannya. Menatap serius pada Sunghoon untuk menceritakan masalah soal bibir pemuda itu.
Sunghoon menghela nafasnya perlahan. Ia kemudian mulai menceritakan semuanya pada Heeseung. Dimulai dari Sunoo yang mengatakan menyukainya, lalu berakhir mendapatkan pukulan dari Soobin hingga membuat sudut bibirnya sedikit robek.
Dan ia baru paham, maksud dari perkataan Soobin saat ia mengantarkan Sunoo pulang.
"Tolol! Lo mikir dulu gak sih pas ngomong kayak begitu ke Sunoo?" Tanya Heeseung dengan nada sedikit kesal.
Sunghoon menggeleng acuh. "Nyeplos aja gua bang."
"Ih bego, tolol, gada otak, bajingan! Hah! Gatau lagi gue harus ngatain lo pake kata-kata apa." Heeseung frustasi. Ia benar-benar tak habis pikir, mengapa pikiran Sunghoon sedangkal itu?
"Terus sekarang lo bakal lakuin apa setelah ini? Berlagak seolah gaada apa-apa?"
Sunghoon mengangguk. "Mungkin."
Heeseung menepuk pelan keningnya.
"Pandai pandai lo aja lah, Hoon. Asal lo gak nyesel aja nantinya." Sahutnya pasrah.Sudahlah. Heeseung sudah benar-benar tak mengerti, dan bingung harus menanggapi masalah Sunghoon bagaimana.
Pasalnya, Sunghoon ini adalah orang dengan pemikiran yang pendek. Seperti katanya tadi. Dan bukan sekali dua kali, pemuda itu akan merasa menyesal diakhir karena perbuatannya yang tanpa dipikir dulu.
Sunghoon menyandarkan punggung di sandaran kursi. "Justru karena itu. Gue-"
"Ikut gua."
Sunghoon terhenyak begitu tubuhnya ditarik paksa untuk keluar dari kelas. Tanpa berbelas kasih, tubuhnya benar-benar diseret dengan kasar entah kemana.
Heeseung juga berjengit melihat Jake yang tiba-tiba datang dan langsung menarik Sunghoon untuk berdiri. Kemudian menggeretnya keluar kelas. Menyisakan tatapan heran orang-orang yang sudah berada dikelasnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/247103282-288-k608070.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
No One, Except Him • Sungsun ✓
Roman pour AdolescentsPark Sunghoon. Si pemuda dingin yang tak pernah menunjukkan sedikitpun kehangatannya. Tidak pernah ada yang bisa membuat Sunghoon terusik. Tidak pernah ada yang bisa membuat Sunghoon merasa tidak nyaman dengan hidupnya. Kecuali satu orang. Kim Suno...