Chapter 5

17 6 0
                                    

Sebelum baca jgn lupa tinggalkan jejak berupa vote yaa
~Happy reading❣

Rissa sudah selesai merapihkan buku dan memasukannya ke tas kecilnya

Namun tiba-tiba dipikirannya terlintas ucapan Alvaro tadi

Gua cuma mau ingetin, kalo lo mau jalan ama Aksa hati hati dia bukan orang baik soalnya

Rissa melamun, memikirkan apa maksud dari ucapan Alvaro tersebut. Apakah ucapannya benar atau hanya akal-akalannya saja? Entahlah, Rissa sangat bingung sekali

"Dorrr"

Lamunan Rissa buyar saat Aksa mengejutinya

"Emang harus banget ya ngagetin kek gitu?!" Tanya Rissa kesal

"Iya maaf dehh, oh iya ini ada coklat buat lo, pasti lo suka banget sama coklat kan?"
Tanya Aksa, pura-pura menebak. Karena sebelumnya, ia sudah dapat informasi dari Naya dan Oliv bahwa Rissa sangat menyukai coklat.

"Kok lu tau?cenayang ya lo?" Tuduh Rissa asal

"Ya engga, cewek cantik kaya lo pasti suka coklat kan?"

"Monmaap ape hubungannye bang?" Ucap Rissa sedikit tertawa

"Hahah, yaudah jangan lupa dimakan ya" Peringat Aksa sambil mengacak-acak rambut Rissa

"Ihh apansi, udah ah gue mo pulang, gue cape ni" Keluh Rissa menepis tangan Aksa

"Yaudah gue anterin"

Rissa hanya mengangguk, mengiyakan dan menaiki motor Aksa.

Disepanjang perjalanan Aksa banyak sekali bertanya kepada Rissa, karena ia sangat penasaran dengan gadis berambut panjang ini. Sepertinya Aksa sedang mengagumi Rissa.

Aksa hanya fokus memperhatikan Rissa dari kaca spionnya. Sedangkan Rissa sedang menikmati betapa sejuknya udara saat sore hari dan Rissa sangat menyukainya sekali.

Sesampai di rumah Rissa. Aksa mengeluarkan paperbag yang berisi boneka itu

"Taraaaa, ini boneka buat lo, semoga lo suka yaa" Kata Aksa dengan senyumnya

"Ini buat guee? serius lo?" Tanya Rissa agak sedikit terkejut, karena baru kali ini ada cowok yang sangat berani untuk mendekatinya. Karena cowok cowok lain sangat takut dengan sifat tempramen nya itu

"Iyaa buat lo" Kata Aksa meyakinkan Rissa

Saat itulah terbitlah senyuman sangat jelas diwajah Rissa.

Rissa senang sekali dengan apa yang Aksa berikan untuknya. Namun disisi lain, ia masih memikirkan perkataan Alvaro saat tadi di sekolah.

Sepertinya Rissa tidak percaya dengan apa yang diucapkan Alvaro. Karena menurut Rissa, Aksa adalah sosok laki-laki yang sangat baik, baginya.

"Yaudah gue cabut yaa, gih sana lo masuk, jangan lupa istirahat okee? See u tomorrow" pamit Aksa padanya.

"Byeee, see u" Rissa melambaikan tangan pada Aksa sambil tersenyum-senyum

Namun, saat motor Aksa sudah mulai tidak terlihat, Rissa memandangi boneka beruang yang sangat lucu itu sambil membayangkan sosok Aksa yang menurutnya sangat baik padanya. Namun Rissa masih tidak menyangka ternyata Aksa sebaik itu, tapi mengapa Alvaro terlihat sangat membencinya? apa yang sebenarnya terjadi diantara Alvaro dan Aksa?

Pertanyaan itu selalu saja mengahantui pikiran Rissa saat ini.
Tetapi Rissa akan segera mencari tau apa yang sebenarnya terjadi sampai semuanya terpecahkan dengan jelas.

                            *****
Seorang yang biasa disebut dengan panggilan Rissa ini merebahkan tubuhnya sambil menatap langit-langit kamarnya.

Malam ini udara sangat dingin, lantaran hujan deras sejak tadi sore. Rissa menggunakan selimutnya, dan ia berfikir ingin membuat secangkir teh hangat. Sepertinya sangat enak untuk menghangatkan tubuhnya. Namun saat ia ingin beranjak dari kasurnya tiba tiba...

Drrttt...drrrtt

Ponsel Rissa berbunyi. Entah siapa yang meneleponnya malam-malam seperti ini

Karena kesal, Rissa melempar ponselnya itu. Ia tidak sama sekali berniat untuk mengangkat panggilan tersebut, karena Rissa tidak tau siapa yang meneleponnya

Rissa mendengus kesal

Orang tersebut masih saja menelepon Rissa seperti meneror. Namun dengan sangat terpaksa, Rissa mengangkat panggilan itu

"Ada apansi nelpon malem malem, gapunya sopan santun amat lo!" ketus Rissa

Ia sangat kesal jika ada yang meneleponnya malam-malam seperti ini, karena sangat mengganggu baginya.

"Hai" Kata cowok tersebut tanpa sedikit rasa bersalah. Ternyata cowok itu adalah Aksa

Rissa sangat malu sebab ia telah memaki-maki Aksa yang tadi sore baru saja memberi barang kesukaannya itu

"Ehh lo Aksa ya? eh sorry banget ya gue kira siapa anjir, lo ah ngagetin aja malem-malem" ucap Rissa sambil menggaruk rambutnya yang tak gatal.

"Iya santai aja. Oh iya lo suka ga sama bonekanya?" tanya Aksa

"Ih suka banget, itu kan teddy bear kesukaan gue woii kenape lo bisa tau barang kesukaan gue si?" tanya Rissa heran

"Ehemm apa si yang ga gue tau tentang lo" ucap Aksa tertawa

"Dasar buaya, pasti lo tukang ngebaperin cewek kan? ngaku deh lo mending?!" Tuduh Rissa, karena sebenarnya Rissa ingin mengenal lebih tentang Aksa.

"Nih denger ya, seorang laki laki jahat bakal berubah kalo dia nemuin gadis yang tepat" Kata Aksa sok bijak

"Yaudah sono buktiin kalo bisa!" Tantang Rissa. Padahal sebenarnya Rissa memberi kode untuk Aksa. Walaupun Rissa tidak dapat menjamin kalau Aksa akan peka atau tidak terhadap kode nya Itu.

Rissa juga tidak mengerti tentang perasaannya saat ini, yang jelas Rissa merasa sangat nyaman jika ada Aksa di sisinya.

"Ok gue bakal buktiin suatu saat ke orang yang lagi gue telpon ini" Ungkap Aksa

"H-hah? m-maksud lo?"

"Yaudah tidur gih udh malem.
Good night" Aksa mengalihkan pembicaraan tersebut dan memutus panggilan itu secara sepihak tanpa persetujuan Rissa

Rissa berdecak kesal

Sejujurnya, Rissa masih penasaran siapa orang yang sedang Aksa sukai. Apakah benar Aksa menyukainya juga?

"Ahh udahlah daripada gue puyeng mikirin itu, mending gue tidur aja dah"

Thank you for reading❣

JANGAN LUPA BACA CHAPTER SELANJUTNYA!

JANGAN LUPA PENCET TOMBOL BINTANG😍

               

       See you in the next chapter




R I S S ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang