Chapter 10

10 6 0
                                    

Sebelum baca jgn lupa tinggalkan jejak berupa vote yaa
~Happy reading❣

Bel pulang sekolah telah tiba, Alvaro berlari-lari menuju UKS untuk menjemput Rissa yang masih berada disana

Ia segera mengantarkan Rissa pulang ke rumahnya, karena ia khawatir jika Rissa harus pulang sendirian

Alvaro membuka pintu UKS, dan Rissa masih berada diranjang UKS tersebut

"Eh ayo cabut, gue anterin"

"Udah bel emang?" Tanya Rissa

"Udah daritadi! budek si lo" Jawab Alvaro, ia mengulurkan tangannya ke Rissa untuk menuntun Rissa. Karena, sepertinya kakinya Rissa masih sangat tidak berdaya untuk dibuat berjalan

Rissa meletakkan tangannya diatas tangan Alvaro. Alvaro mengenggam Rissa sangat erat. Ia khawatir jika Rissa terjatuh karena nya

"Ntar beli makanan dulu ya, biar lo cepet sembuh" Ucap Alvaro, menatap Rissa

"Iyaa, makan di rumah aja"

"Yaiyalah di rumah, masa makan ditengah jalan si, ngaco banget lo" Ledek Alvaro sembari tertawa, karena ia sangat senang jika Rissa kesal padanya

Rissa menatap Alvaro dengan sorot mata yang tajam

Alvaro tertawa tanpa merasa bersalah, padahal ia sudah melihat tatapan menghunus dari wajah Rissa, tapi tetap saja ia terus meledeknya.

"Eh tapi lo gapapa kan kalo gue beliin makanan yang dipinggir jalan?" Tanya Alvaro, sedikit melirik Rissa

"Lah gapapa, sama aja si menurut gue" Kata Rissa dengan santai

"Oh gue kira lo maunya makan di restoran mahal, tapi gapapa si tadi gue cuma ngetes lo" Kata Alvaro. "Fiks lo idaman" Sambungnya

"Idaman? kenapa?" Tanya Rissa, mengerutkan keningnya

"Karna lo mau gue ajak makan dipinggir jalan, fiks lo pantes jadi pacar gue"

"Lo yang ga pantes jadi pacar gue!" Sentak Rissa

"Sial" Umpat Alvaro

*****
Didepan rumah Rissa

Alvaro mematikan motor sportnya. Sehingga membuat Rissa bingung dan bertanya-tanya

Si bego ngapain malah matiin motor anjir, duh begonya kebangetan nih. Batin Rissa

"Ayoo" Ajak Alvaro

"Ayo kemana? ngapain si lo malah matiin motor? terus lo ngapain turun?" Tanya Rissa, ia mengiggit bibirnya karena ia sedang menahan emosi nya saat ini. Ia berusaha sabar menghadapi Alvaro, karena ternyata Alvaro sudah menolongnya sejak tadi.

"Ya gue mau maen lah, mau kenalan ama camer" Kata Alvaro, mengedipkan matanya

"Iyuhh, yaudah jangan lama lama"

"1 jam doang elah"

"APAAA?! sinting nih orang!"

"Yaudah 60 menit dah"

"Itu sama aja 1 jam ya bego" Kata Rissa sambil melototi Alvaro

"Melotot mulu tar mata lo copot aja tau rasa." Alvaro terkekeh

Tanpa basa-basi, Rissa langsung berjalan kearah rumahnya dan membuka pagar yang dikunci itu

"Ehh Rissa, tumben pulangnya telat" Ucap Sandra, mama nya Rissa

Rissa menggaruk-garuk kepalanya
"Hehe i-iya mah tadi beli makanan dulu"

"Oh gituu, ini siapa Riss? gantengnyaa" Tanya Sandra

"Kenalin tante, saya Alvaro Anendra"

"Bagus banget nama kamu, sama kaya orangnya"

"Ahh tante bisa aja." Terpampang jelas senyuman diwajah Alvaro

Ternyata mama nya Rissa sangat ramah sekali. Alvaro berfikir kehadirannya tidak disambut oleh mama nya, ternyata pikiran itu salah besar.

Alvaro juga mengira mama nya Rissa, samaa seperti Rissa yang sangat jutek dan juga galak. Ternyata itu semua sangat berbanding balik dengannya.

"Yaudah ayo nak masuk, kita ngobrol didalem aja" Ajak Sandra

Alvaro senyum-senyum sangat bahagia, sedangkan Rissa menatap Alvaro sangat sinis. Karena ia takut jika abangnya yaitu Aldo Deronanta mengira kalau Alvaro adalah pacarnya.

"Assalamualaikum" Ucap Alvaro.

Alvaro memanglah seorang anak yang sangat nakal, dan tempramen namun ia tau tata krama saat bertamu, dan bersopan santun dengan orang yang lebih tua darinya.

"Waalaikumsalam" Jawab Aldo, abang nya Rissa

"Varo kamu duduk disini dulu ya, tante tinggal dulu ke dapur. Nah Rissa juga lagi ganti baju sebentar" Kata Sandra

"Iya tante santai aja kali"

Sandra meninggalkan Alvaro dan berjalan menuju ke dapur.

Karena bosan, Alvaro menyapa Aldo disertai dengan senyuman yang sangat manis itu. "Hey bro, kenalin gue Alvaro"

"Oitt gue Aldo, abangnya Rissa. Ganteng juga lo" Ucap Aldo

"Lo suka sama gue?" Tanya Alvaro sambil tertawa

"Gila aja lo anjir!"

Mereka berbincang-bincang layaknya orang yang sudah kenal sangat lama, padahal mereka baru saja kenal beberapa detik yang lalu.

"Btw lo pacarnya Rissa?"

"Bukan, kenalin gue calon pacarnya hehe." Alvaro sangat percaya diri berbicara pada Aldo seperti itu

"Iyadah iyain aja biar lo seneng"

"Haha anjir aminin orang mah"

Hahaha

tawa mereka pecah yang membuat suasana rumah sangat ramai seperti pasar



Thank you for reading❣

Ikutin cerita Rissa teruss yaa

JANGAN LUPA BACA CHAPTER SELANJUTNYA!

JANGAN LUPA JUGA DIPENCET TOMBOL BINTANGNYA!!

See you in the next chapter❤

R I S S ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang