Chapter 16

9 6 0
                                    

Sebelum baca jgn lupa tinggalkan jejak berupa vote yaa
~Happy reading❣

Hari ini Rissa bangun lebih pagi dari hari-hari biasanya, ia sangat ceria di pagi yang cerah ini. Ia sangat semangat karena Aksa mengajaknya untuk makan bersama di kantin sekolah, walaupun Aksa menolak tawaran Rissa untuk berangkat bersama, tetapi Rissa memaklumi nya.

Rissa menuruni anak tangga untuk menuju ke lantai bawah. Pagi ini ia hanya melihat Aldo yaitu kakak laki-lakinya, namun Rissa sama sekali tidak melihat mama nya.

"Bang, mama mana dah?" tanya Rissa mengernyitkan kening nya

"Ga tau gue juga" jawab Aldo singkat

"Ih gue serius bloon!" kata Rissa sinis

"Gue juga serius sayangg" goda Aldo

"Genit amat ama ade sendiri!
gue tanya sekali lagi, mama kemana?"

"Pergi ama laki baru nya kali" kata Aldo tertawa yang mendapat tatapan menghunus dari Rissa

"GOBLOK!
udah ah gue mau berangkat sekolahh, byee abang sinting" kata Rissa

"Njir adek kurang ajar, yaudah byee"

                           ****
Dengan rasa semangat, Rissa menyusuri koridor kelas yang sangat panjang itu. Hari ini Rissa terlihat lebih ceria dan lebih fresh dari biasanya karena ia sedikit memolesi bibirnya dengan liptint yang berwarna merah muda.

Aksa pasti suka kalau gue tampil feminim begini. gumam Rissa

Rissa lanjut berjalan, ia ingin melewati kelas Aksa, karena ia sangat berharap melihat Aksa di pagi ini.

saat Rissa sedang berjalan, ada seseorang menghalangi nya yaitu Alvaro. Rissa sangat heran dimana-mana ia melihat Alvaro, bahkan Rissa pernah menyebutnya dengan sebutan setan, karena Alvaro ada dimana-mana.

Rissa menyingkir kesebelah kiri untuk menghindari Alvaro, sebab bukan Alvaro yang ia cari, melainkan Aksa.

"Mau kemana?" tanya Alvaro

"Ke pasarr!"

"Dih ini kan sekolah njir"

"Ya ke kelas lah bego!
udah ah minggir" ucap Rissa teriak

Dasar judesss. Alvaro meneriaki Rissa yang baru saja berjalan berapa langkah darinya, tiba-tiba Rissa memutar balik-kan tubuhnya dan berkata "APAA LO BILANG?!"

Alvaro kaget, ternyata Rissa mendengar perkataannya barusan.
"Lah lo denger?" tanya Alvaro menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal

"Denger lah, lo kira gue budek hah?! Dasar cowok gila!"

Rissa meninggalkan Alvaro, ia ingin menuju ke kelasnya karena jika ia masih disini, emosi nya sangat tidak bisa terkendali.

                           *****
"Omaygat Ris lo cantik banget deh kalo feminim gini, dandan gitu loh jadi lebih keliatan cantikk" puji Oliv yang membuat satu kelas tertuju pada mereka

"Cih, lebay" kata Rissa sinis

"Tau ya alay banget sumpah nih orang, pengen gue ceburin ke laut aja rasanya" cibir Naya

"Apaansi sirik ya lo karna gue muji Rissa, bilang aja lo ngiri. Iri?bilang babi!"

"NAJESSS!" saut Naya tak mau kalah

"Minggir ah, gue mau duduk bego!" kata Rissa mendorong Naya dan Oliv yang selalu saja bertengkar

Rissa segera duduk ke bangku nya, namun ia tidak sengaja menatap Tiara, karena ia heran sekali Tiara menatapnya dari atas sampai bawah. Ia sangat tidak suka jika ada yang melihatnya seperti itu, apalagi jika menatapnya dari atas sampai bawah, ia sangat risih sekali.

"Woyy ngapain lo ngeliatin gue?" tanya Rissa sedikit mengagetkan

"Aa-apa? ohh engga, lo cantik" kata Tiara memalsukan senyumnya

Rissa tertawa ringan "Boong kali hahah"

"Engga kok, lo emang cantik" puji Tiara lagi

Rissa hanya memberikan senyuman manis untuknya, karena Rissa merasa jika Tiara adalah orang yang sangat baik. Namun ia heran, baru kali ini seorang siswi baru yaitu Tiara memandangnya begitu aneh.

                           *****
Tidak terasa sudah tepat pukul sepuluh, itu artinya waktu istirahat telah tiba. Rissa merapihkan buku-bukunya dan beranjak dari bangku nya, namun saat ia sudah didepan pintu kelas, Naya meneriaki nya "Woyy tungguin napa! buru buru amat si!" teriak Naya

"Gue buru-buru, byee" saut Rissa sambil berlari

"Ah elah dia mau kemana anjir, gercep amat tumben tuh bocah" kata Naya

"Udahlah gapapa ntar kan kita bisa nyusul bloon" jawab Oliv. "Cepetan Nay, Ra beresin buku nya biar langsung nyusul si Rissa" kata Oliv pada Naya dan Tiara.

                         *****
Rissa berlari-lari untuk menjemput Aksa di kelasnya. Rissa sama sekali tidak malu menjemputnya duluan, padahal biasanya laki-laki yang menjemput perempuan, namun ini lah sebaliknya. Ya ia menyamper Aksa hingga ke kelasnya.

Ia memasuki kelas Aksa dan ia melihat Aksa yang masih berleha-leha dengan teman-teman nya, sedangkan Rissa baru saja berlari-lari dan hampir saja terjatuh hanya untuk mengajak Aksa ke kantin. Aksa seperti lupa jika ada janji dengan Rissa sebelumnya.

Rissa menghampiri Aksa sehingga membuat teman-temannya menatap Rissa heran

"Aksaa, ayo ke kantin pasti lo laper kan belom makan?"

"Iya sih tapi gue cape banget, lo duluan aja" jawab Aksa santai

"T-tapi gue mau makan bareng lo" kata Rissa menunduk lemas

"Yaudah kalo gitu lo bawain makanan aja kesini, itu juga kalo lo mau" ucap Aksa terkekeh

"Oke deh kalo gitu gue beli makanan nya dulu, abis itu gue balik kesini lagi dann lo jangan kemana mana byee" kata Rissa

Saat Rissa keluar dari kelas Aksa, teman-teman nya menertawakan Rissa, karena ia sangat mudah dibodohi oleh Aksa. Aksa pun ikut tertawa tanpa merasa dosa. Tanpa disadari, Alvaro memantau semua gerak-gerik Aksa dan teman-teman nya yang licik itu sejak tadi.

Alvaro sangat geram melihatnya, ia tidak terima jika Rissa dipermainkan seperti ini. Apalagi yang mempermainkannya adalah seorang laki-laki yang paling ia benci kehadiran dan sosoknya itu. Ya, Alvaro sangatlah membenci sosok Aksa. Setiap melihat Aksa, kejadian di masa lalu itu selalu terputar didalam benak nya, ia sangat benci jika harus mengingat itu semua. Sebab Aksa, Tiara meninggalkannya dahulu tanpa sedikit rasa berdosa.








Thank you for reading❣

JANGAN LUPA DI VOTE YA SAYANGG:)

              

See you in the next chapter❤


















R I S S ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang