Chapter 15

6 6 0
                                    

Sebelum baca jgn lupa tinggalkan jejak berupa vote yaa
~Happy reading❣

Satu jam telah berlalu

Udara diluar cukup dingin, Rissa masih setia menunggu kedatangan Aksa yang ditemani secangkir coklat panas. Entah kenapa ia sangat takut sekali jika Aksa marah padanya.

Duh Aksa kok ga dateng dateng si, apa dia marah sama gue gara gara gue kelamaan kali yaa. Gumam Rissa

Rissa telah datang saat cafe masih ramai pengunjung, hingga cafe sudah sepi seperti saat ini. Ia sangat bosan karena sudah terlalu lama menunggu di cafe, bahkan ia sudah memesani makanan dan minuman untuk Aksa.

Padahal Rissa sudah sangat mengantuk, namun ia masih akan tetap menunggu sampai Aksa datang, karena ia tidak ingin mengecewakan Aksa.

Rissa mengambil ponsel nya dan ia melihat sekarang sudah menunjukkan pukul setengah 11 dan Aksa belum datang juga

Hoamm

Rissa menguap, sebab ia sangat kelelahan menunggu Aksa yang terlalu lama.

Tingg

Aksa: Eh gue ga bisa dateng nih, gue cape banget. Mending lo pulang aja deh daripada nunggu disitu

Aksa: Next time aja ok?

Rissa membulatkan matanya, ia benar-benar sangat kaget karena ia sudah menunggu Aksa satu jam lebih di cafe ini, namun Aksa membatalkannya secara tiba-tiba

Rissa: Oh cape ya? yaudah istirahat deh. Night

Pesan itu hanya dibaca oleh Aksa.

Sebenarnya ia kecewa dan sangat kesal, tapi dia menahan emosinya itu demi menjaga perasaan Aksa, karena jika Rissa sedang emosi, perkataanya sangat menyakitkan dan ia tidak mau Aksa sakit hati dengan kata-katanya itu.

Huhh sabar ris sabar, untung sabar. kata Rissa sambil mengusap dadanya

Ia ingin sekali pulang, namun diluar, hujan sangat deras sekali. Ia bingung bagaimana caranya agar sampai di rumahnya.

Tap..tap..tap

Tanpa disengaja, Rissa melihat laki-laki bertubuh tinggi yang mengenai hoodie baru saja memasuki cafe ini. Saat laki-laki itu menengok Rissa sangat kaget, itu Alvaro rupanya. Tapi Alvaro tidak melihatnya sama sekali.

Lah ngapain dia disini. gumam Rissa

Rissa heran, Alvaro melangkah semakin dekat kearahnya padahal tadi Alvaro tidak melihatnya sama sekali.

Tiba-tiba Alvaro menarik tangannya pelan. Rissa sangat kaget dengan apa yang dilakukan Alvaro.

"Ayo pulang, ini udah malem" ajak Alvaro

"Lah ko lu bisa disini si?" tanya Rissa heran

"Iyalah kan gue peramal" jawab Alvaro nyengir

"Idihh, yaudah yok cabut" kata Rissa terkekeh jelas

"Yok ah" kata Alvaro menggandeng tangan Rissa erat, sebenarnya Alvaro sudah tau kalau Rissa ingin ke cafe dan ia sangat panik karena ia sudah menduga kalau Rissa ingin bertemu dengan Aksa, sampai Rissa meninggalkannya sendirian di taman tadi.

"Cepet masuk" kata Alvano

"Tumben bawa mobil" tanya Rissa

"Kan ujan, masa iya gue ngebiarin lo kena ujan si!" jawab Alvano sinis

Rissa terdiam mendengar kata-kata Alvaro tersebut, ia selalu meragukan apa yang Alvaro perbuat untuknya, apakah ia benar-benar tulus atau hanya settingan saja.

"Lo emang mau nunggu siapa si tadi?" tanya Alvaro kesal

"Aksa" jawab Rissa singkat

Alvaro tidak menjawab

Sialan, gue bakal kasih dia pelajaran. batin Alvaro

                           *****
Rissa menatap ponselnya kesal, karena tidak ada pesan atau panggilan masuk dari Aksa. Ia sama sekali tidak merasa bersalah atas perbuatannya tadi yang membuat Rissa menunggu hingga satu jam lebih di cafe itu.

Karena kesal, Rissa melempar ponsel ke ranjangnya. Ia benar-benar kesal dengan Aksa, namun disisi lain ia sangat mengagumi sosok Aksa. Bahkan ia suka heran dengan Alvaro yang selalu ada untuknya disaat susah dan senang, padahal Rissa selalu jutek dengan Alvaro seperti ingin menghempas jauh Alvaro, tapi Alvaro tidak pernah berniat untuk menjauhi Rissa.

Alvaro lagi ngapain yaa sekarang. gumam Rissa

Idih ngapain gue mikirin dia, mending juga mikirin Aksa. Gue nelpon dia aja ah. gumam nya lagi

Rissa berfikir untuk menanyai kabar Aksa duluan, karena Aksa sama sekali tidak menghubungi nya sejak tadi sore, itu membuat Rissa sangat merindukannya.

Ia mengambil ponsel yang ia letakkan diatas nakas, dan segera menghubungi nomor Aksa.

Tutt..tutt

Panggilan sudah terhubung

"Halo Aksa? lagi ngapain? sibuk ga? udah ngantuk belom?" tanya Rissa banyak

"Ga sibuk, belom ngantuk sih. Kenapa nelpon?" kata Aksa datar

"Hehe gapapa sih, cuma mastiin aja keadaan lo. Oh iya besok lo sekolah kan? berangkat bareng yok" ajak Rissa, ia sangat berharap sekali Aksa mau menerima tawarannya itu

"Eh sorry ya gue besok buru buru, pas istirahat aja gue jemput ke kelas lo, oke?" kata Aksa

"Oh iya iya oke" jawab Rissa lemas

Rissa bingung, karena Aksa selalu saja menolak tawarannya apapun itu.

Lagi dan lagi ia kecewa dengan ekspetasi nya sendiri. Ekspetasi nya tentang Aksa terlalu tinggi, hingga hingga selalu mengecewakannya.




Thank you for reading❣

sorry gaiss author slow update, tapi nanti bakal update trs kok sabar ya xixi

JGN LUPA PENCET TOMBOL BINTANG NAPE😤

See you in the next chapter❤








R I S S ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang