▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
"Duduk."
Gadis itu memandangi macan jadi-jadian yang kini mengubah rupanya menjadi seorang lelaki dengan hidung mancung dan tatapan menusuk. Perintah itu sempat dihiraukan akibat (y/n) terlalu lama memusatkan perhatian kepada sosok yang sejak tadi bahkan tidak dikenalinya itu.
"Gue nggak percaya sama lo."
"Seharusnya aku yang berkata demikian."
(Y/n) mengernyit, "Maksudnya?"
"Tidak. Aku hanya ingin kamu memperkenalkan diri."
"Untuk?"
Lelaki itu mengusap wajahnya dengan kasar, "Meskipun aku sudah tahu, kamu tetaplah orang asing di Seoraksan."
Terlalu menohok. (Y/n) lantas menempatkan dirinya di sebelah sang lelaki dekat akses masuk gua. Lagi-lagi dia menghiraukan rasa sakit di kepalanya, dan baru saja menyadari bahwa ada beberapa lembar plester yang menempel di sekitar dahinya. Sementara, air tak henti-henti menghantam permukaan bumi dan mengguyur seluruh lembar kehijauan yang bisa dijumpainya di depan sana.
"Maaf. Nama gue Lee (Y/n), statusnya masih pelajar. Gue nyasar di tempat ini karena tergelincir dari jalur pendakian."
Untuk sejenak, lelaki itu tidak menghiraukan (y/n). Dia memandang ke depan sana, entah memikirkan apa.
"Jadi, kamu benar-benar tidak ingat dengan perbuatanmu?"
"Perbuatan apa lagi, sih?"
"Dosa kamu. Alam itu seperti cermin, (y/n). Karakter asli kamu terlihat jelas di tempat ini, terlepas dari baik-buruknya."
Gadis itu memicing, "Maksud lo karakter gue jelek, gitu? Gue banyak dosa?"
"Ya, buktinya kamu tersesat di sini."
Karena merasa gemas terhadap siluman jadi-jadian yang kerap mengomel, (y/n) refleks mengangkat tas carrier yang ada di pangkuan serta menghempaskannya ke arah makhluk itu. Namun, belum berselang lima detik setelah gadis itu berulah, tanda-tanda kambuh akibat kejadian beberapa waktu yang lalu kembali menyabotase kepalanya. Perlahan buram, sampai cahaya yang menembus kornea gadis itu berkurang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untouched • Seo Changbin
Hayran Kurgu"Pertama, dilarang keras mengambil apapun dari taman ini. Kedua, barang-barang termasuk sampah harus dibawa pulang. Ketiga, jangan pernah menyentuh mata air maupun alirannya. Terakhir ... usahakan selalu rendah hati di alam bebas." "Kenapa?" Kepala...