"lama sekali taxi sampai nya"
"Kau belum pulang?"tanya jisung, basa basi.
"Bisa lihat bukan"ucap chenle berusaha cuek
"Bareng denganku saja"ajak jisung
"Tidak mau"tolak chenle
"Yakin? sahabatmu yang menyuruhku untuk mengantarkan mu"ucap jisung
"Huft, ya sudah, jalannya di percepat aku ingin segera tidur"ucap chenle
"Sudah menumpang tidak tahu diri pula"gumam jisung
"Hey! Aku mendengarnya tahu!"ucap chenle kesal
"Ya, cepat naik"titah jisung
Dengan cepat tubuh si pria manis tersebut menaiki motor jisung, sebenarnya ia ingin memesan taxi Karna disini udaranya sangat dingin, angin sedikit kencang terasa sekali di kulit mulusnya tersebut.
Tubuhnya pun sedikit menggigil karna kedinginan,jisung yang peka akan hal tersebut pun memberikan jaket hitamnya kepada Chenle.
"Kau pakai saja"ucap jisung dengan menyodorkan jaketnya itu
"Lalu bagaimana dengan mu?"
"Angin seperti tidak pernah terasa menurutku"
"Baiklah"
.
.
.
"Kau bilang angin seperti ini tidak pernah terasa,tapi ini apa huh?"tanya chenle kesal
Ya. Jisung ternyata sudah menggigil saat di jalan menuju rumah chenle.
"Bodoh, ini manaiki motor angin pun semakin kencang"ucap jisung tak mau kalah
"Hey! Kau yang bodoh! Tidak perlu sok memberi jaket jika akan terjadi seperti ini"
"Aku bukan peramal yang akan tau cerita selanjutnya"ucap jisung.
"Ya sudah kau duduk si sofa saja,akan ku ambilkan selimut tebal dan teh hangat"titah chenle
"Chenle!! Tolong ambilkan ib—eh? Kau teman chenle?"tanya ibu chenle yang baru saja masuk rumah.
Yang di jawab oleh jisung dengan anggukan, seperti itu bukan kah tidak sopan?tapi ibu chenle tidak mementingkan hal tersebut,yang ia pikir adalah senang karna anaknya mempunyai teman selain daehwi dan kakak kelasnya yang selalu kerumahnya itu.
"Ini selimutnya, tunggu sebentar akan ku buatkan teh hangat"ucap chenle tag baru saja keluar dari kamarnya
"Ibu sudah pulang?tadi ibu menyuruhku apa?"tanya chenle
"Tumben sekali anak ibu langsung mendengar, oh karna ada dia ya?sampai menjaga ucapan"canda ibu
"Ibu!"ucap chenle kesal tapi terlihat imut
"Haha ibu bercanda, sudah kau temani teman kau saja,biar ibu yang akan membuatkan teh"ucap ibu chenle, dan oknum yang merasa di titah oleh ibunya mengangguk.
.
.
.
"Kau bisa berubah rubah ya?"tanya chenle menghentikan keheningan di ruang tamu
"Aku bukan power ranger"ucap jisung
"Y-ya maksudku bukan seperti itu, maksudku, kau seperti berubah-ubah sifatnya,kadang kau baik kadang pula kau dingin"ucap chenle
"Sesuai hati"jawab jisung
"Ouh kau masih memiliki hati rupanya"gumam chenle tetapi masih terdengar jelas oleh jisung, namun jisung tidak mementingkan perkataan tersebut
"...."
"Kau terlalu biasa dengan keheningan?"tanya chenle
"Ya"
"Ah aku tidak suka situasi seperti ini, kau tidak asik di ajak berbicara"
"Ya sudah aku pulang"ucap jisung
"Jangan! Diam di sini saja ibu sebentar lagi akan muncul hitungan ketiga tapi aku merasakan hal tidak enak hm"
"Satu
Dua
Tiga"
"Chenle,tolong berikan gula, ternyata tadi ibu lupa berbicara hanya untuk membeli gula"titah ibu
"Ucapanku tidak salah hari ini"gumam chenle
"Terus ibu dari luar untuk apa?"tanya chenle
"Ibu hanya bermain ke tetangga saja"ucap ibu chenle
"Ya sudah aku akan membeli gula, jisung tunggu di sini saja"ucap chenle
"Tidak, aku ikut saja"tolak jisung
"Ha?ya sudah ayo"
***
Gada book 2 karena aku malas mikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕮𝖗𝖎𝖒𝖎𝖓𝖆𝖑 [Jichen] ✔️
Fanfiction'dia' bisa merubah diri dan kebiasaan mereka hanya karna sosok pria yang sangat imut yang membuatnya jatuh cinta. Tidak ada lagi yang namanya membunuh atau pun berbau darah di kehidupan orang tersebut. Ada suka dan duka di hidup mereka,tetapi tetap...