"chenle! Mana garamnya-!"teriak ibu chenle
"A-ah aish! Ketinggalan Bu"ucap chenle
"Kentinggalan bagaimana? kau tidak langsung pulang ya,hah?!"
"Maaf,ini aku ingin beli lagi,uangnya?"tanya chenle
"Uang kau saja chenle manis, uang ibu ada di kamar malas sekali mengambil nya" alasan ibu
"Aish! Aku takut!"ucap chenle jujur
"Takut kenapa?"tanya ibu chenle
"Gang dekat toko serba itu sangat seram!"
"Seram apanya?ibu tengah malam pergi ke toko serba untuk membuatkanmu makanan yang lapar tengah malam biasa saja"
"Kejadiannya baru hari ini Bu"jelas chenle
"Tidak ada seram seram! Cepat belikan ibu garam!"titah ibu chenle, sang anak hanya bisa menurut untuk kali ini.
Chenle tidak langsung pergi ke toko serba namun ia pergi ke rumah Haechan terlebih dahulu, jika nanti bertemu dengan makhluk tinggi itu lagi kan bisa menumbalkan kakak kelasnya itu.
"HAECHAN HYUNG~!"teriak chenle lantang di perkarangan rumah Haechan
"Apa?"tanya Haechan yang muncul di pintu lantai atasnya
"Antarkan aku ke toko serba!"pinta chenle
"Ayo! Akupun ingin membeli cemilan"
Perjalanan tidak sepi, kalian pasti tahu sifat dari masing masing di antara mereka bukan?
"Eh chenle, itu jisung bukan?"tanya Haechan menunjuk ke arah 1 lelaki tinggi
"A-ah Hyung, kita langsung ke toko serba aja yuk!"ucap chenle
"Tidak! Sapa dia dulu,siapa tau jisung kesepian bukan?"ucap Haechan yang tetap bersikukuh
"Tidak Hyung, jisung orang nya kan selalu kesepian, ayo langsung ke toserba saja"
"Ayo—
—Ayo ke jisung dulu maksudku"ucap Haechan lalu menyeret chenle ke tempat jisung berada
"Hai jisung!"sapa haechan
"Hm?"dehem jisung yang terdengar sangat cuek
"Kau sedang apa disini?"tanya Haechan
"Hanya jalan jalan"jawab jisung
"Bohong sekali"?
"Sendirian?jika kau sendirian ajak saja chenle, sebenarnya perutku sangat sakit, tolong antarkan chenle ya, aku ingin langsung pulang"ucap Haechan lalu pergi ke lawan arah
"E-eung,k-kau sendiri?"tanya chenle gugup
"Iya"jawab jisung
"Tadi aku melihatmu berdua dengan sungchan di poj—"ucap chenle yang tidak sengaja mengucapkan hal yang membuat nya ketakutan tadi
"Poj?sungchan?sejak kapan aku bersama sungchan?"tanya jisung seperti tidak tahu
"A-ah sudahlah, jika kau ingin pulang, pulang saja tidak perlu mengantarkan aku"ucap chenle
"Hm, komplek ini seram di saat sepi"ucap jisung
Rasanya Chenle ingin berkata "iya,disini ada iblis dan iblis itu ada disampingku" namun chenle terlalu takut untuk mengatakan hal tersebut.
"Tidak, ibuku selalu kesini tangah malam"ucap chenle berusaha tenang
"Oh" jawab jisung
"Tidak jadi ke toko serba?"tanya jisung
"Ah iya"ucap chenle yang baru ingat
"Ingin membeli apa?"tanya jisung lagi
"Beli garam,garam yang tadi aku beli tertinggal di sana"ucap chenle tidak sengaja 'lagi' sambil menunjuk arah yang di ketahui tempat dua kakak beradik tadi dengan adegan yang menyeramkan
Dan chenle baru tahu jika yang ia bicarakan barusan bisa membuatnya mati karna orang di depannya ini.
Wajah jisung sudah tidak seperti biasa, entah chenle tidak bisa menggambarkan wajah itu Dengan jelas.
"K-kau kenapa?"tanya chenle gugup
"Tidak"ucap jisung dingin
"Tadi aku melihat 3 oran—"ucap chenle dengan sengaja ingin tahu itu jisung dan sungchan atau bukan, dan jika benar apakah akan mengancam?
"Tutup mulutmu jika tidak ingin mati—
Aku selalu memantau mu dari jauh"ucap jisung dengan nada dingin, lalu pergi
Chenle menyesali diri nya karena berbicara seperti itu,jika ia tidak sengaja berbicara pada orang lain bagaimana?akan mati? Jika ia selalu di pantau oleh seseorang rasanya seperti apa?chenle tidak pernah bahkan sama sekali tidak pernah di ikuti,dan harus mewaspadai dirinya.
Huh! Ini sangat memusingkan dan untungnya chenle ingat bahwa garam tidak boleh lupa untuk ke dua kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕮𝖗𝖎𝖒𝖎𝖓𝖆𝖑 [Jichen] ✔️
Fanfiction'dia' bisa merubah diri dan kebiasaan mereka hanya karna sosok pria yang sangat imut yang membuatnya jatuh cinta. Tidak ada lagi yang namanya membunuh atau pun berbau darah di kehidupan orang tersebut. Ada suka dan duka di hidup mereka,tetapi tetap...