EPS.8

1.8K 211 26
                                    

"Jisung!"

"?"jisung memberhentikan motornya karna ada suara yang sedang memanggilnya

"Mau berangkat bareng tidak?"

"Tidak"jawab jisung cuek

"Ah ayolah! Tidak perlu kau yang menaiki kendaraan ku tapi aku yang menaiki kendaraan mu saja yah"ucap chenle memelas

"Kau mempunyai kendaraan sendiri"

"Aku ingin denganmu!"

"Tidak"

"Ayo jisung! Kau ini tampan baik pintar pula,ayolah!"

"Aku tidak bawa helm 2"ucap jisung

"Tak apa!aku akan ke rumahku dahulu,kau tunggu sini yah!"ucap chenle lalu lari ke arah rumahnya untuk mengambil helm

"Naik"titah jisung,chenle dengan senang hati menaiki motor jisung

Tanpa aba aba motor berjalan dengan cepat,chenle refleks memeluk pinggang ramping jisung

"AAAAAAAAA!"teriak chenle histeris

"Berisik!"ucap jisung

"KAU JIKA INGIN MATI JANGAN MENGAJAKKU!"teriak chenle

"Suruh siapa kau ingin ikut denganku?"ucap jisung dengan alis yang di taiki sebelah

"....."

"Sudah sampai,kau tidak ingin turun?"ucap jisung

"Iya iya ini aku turun!"

Selama perjalanan menuju kelas apakah chenle sendirian?oh tentu tidak, ada jisung di sampingnya,karna kelas jisung melewati kelas chenle

Selama perjalanan chenle merasa pipinya memanas mungkin cuaca pagi ini sudah mulai panas,namun panas hanya di sekitar wajah,tubuhnya seperti biasa saja.

"Wajahmu memerah"ucap jisung sambil sesekali melirik chenle

"Hanya panas mungkin"jawabnya

"Jika kau sakit pergi ke uks"titah jisung

"Tidak,aku tidak sakit"elaknya

"Kau memerah karna terkejut saat naik motor?"tanya jisung

"Tidak,aku tidak sakit ataupun terkejut"ucap chenle menggeleng

Jisung yang merasakan hal aneh dari alasannya tersebut tersenyum untuk menggoda chenle,namun menurut chenle itu senyum yang aneh.

"Wajahmu memerah karna tadi memeluku?"tanya jisung jahil

"T-tidak!aku tidak memelukmu!"elak chenle

"Pandai berbohong"gumam jisung tetapi masih terdengar oleh chenle

"Yak!aku bukan si pandai berbohong! Memangnya aku seperti cerita orang orang?membunuh,mencuri,menghakimi, memfitnah dan lainnya?ya sudah iya,aku tadi memelukmu"ucap chenle lalu pergi dengan lari kecil ke kelasnya

Jisung diam mematung,mungkin suatu saat semuanya akan terbongkar,tetapi ia berusaha menghilangkan pikiran negatif nya tersebut.

Sungchan dan jisung tidak pergi ke sekolah bareng hari ini,jisung berangkat lebih dulu,dan sungchan tidak langsung pergi ke sekolah ia malah kerumah seseorang untuk menjemputnya.

"Maaf yah ngerepotin kaya kemarin"ucap lelaki manis tersebut

"Hm,sudah naiklah,nih helm kau pakai saja"ucap sungchan dengan menyodorkan helm yang ia pakai

"Jangan!aku tidak perlu pakai helm,lagi pula yang seharusnya memakai helm itu kau"ucap shotaro

"Ya"jawab sungchan

"Hyun—"ucapan sungchan terpotong karna shotaro

"Jangan memanggilku Hyung,aku risih di panggil Hyung oleh orang yang hanya beda setahun"jelas Shotaro

"Hm"Jawab sungchan

Perjalanan hari ini tidak hening,karna shotaro mencoba mencari topik yang cocok untuk di obrolkan dengan sungchan.

"Sungchan,kau suka bermain bola?"tanya shotaro

"Suka,namun jarang memainkan"jawab sungchan

"Kenapa?"

"Terlalu sibuk"

"Sibuk apa?"

"Tidak perlu tahu"

Cukup percakapan tersebut hanya seperti itu,tidak ada sepatah kata pun yang muncul di kedua insan tersebut.

Jisung dan sungchan dahulu memiliki sifat yang ramah ceria dan selalu membantu orang,namun sifat yang dulu telah punah -ah mungkin hanya butuh seseorang untuk kembali memunculkan sifat yang dulu- mereka merubah sifat yang pendiam,tidak banyak bicara,yang pastinya sadist.

Mereka tidak berniat mengikuti jejak ayahnya yang terlalu stres pada saat itu,dan memutuskan untuk mencoba membunuh orang karna di tinggalkan oleh ibu mereka.

Sungchan dan jisung ternyata memiliki dendam sangat tinggi sepada sang pembunuh ibunya,dan sifat egois sudah merajalela tidak bisa ganggu gugat,di pikiran mereka hanya lah dendam,dendam dan dendam.

Namun hal ini tidak berakhir hingga pembunuh ibunya sudah meninggal,mereka tetap akan melaksanakan hari hari biasa di saat belum sekolah,mencium bau darah,menusukan sesuatu ke bagian tubuh,mendengarkan suara tulang patah akibat ulah mereka.

Mungkin mereka terlalu candu dalam hal membunuh,belum ada satu orangpun yang bisa merubah sifatnya yang sekarang.

Namun siapa tau yang bisa mengubah sifat seorang criminal ini adalah yang ada di sekitarnya?.






***

"Hai"ucap seseorang yang berada di meja jisung

"Hm?"Tanya jisung cuek

"Kau ingin ke kantin bareng?"

"Tidak,aku tidak sedang lapar"jawabnya

"Oh baiklah jika kau lapar datang kemeja yang kududuki saja ya"ucap orang tersebut lalu pergi

"Yak,kau dengan anak imut itu?"tanya kakak kelas yang baru saja datang

"Tidak"

"benar benar tidak?"tanya nya lagi

"Ya"

"Aish!kau ini cuek sekali"ucap orang tersebut

"Hyunjin kau sepertinya harus pergi ke rumah sakit"ucap jisung kepada oknum yang bernama Hwang hyunjin

"Tidak sopan sekali memanggil ku tanpa Hyung!,Kenapa?"tanya nya

"Aku tidak peduli, Kau sudah memiliki 2 kekasih, mengapa masih ingin menambah lagi,kau ini lelaki yang aneh"ucap jisung lalu pergi

"Oke!yang jeongin,aku akan mempertahankan mu untuk menjadi kekasihku yang ke 3"ucap hyunjin menyemangati dirinya sendiri

 𝕮𝖗𝖎𝖒𝖎𝖓𝖆𝖑 [Jichen] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang