Empat🌻

52 9 0
                                    

H A P P Y    R E A D I N G

Bethan👑




Plaak!!

Serly tiba-tiba menampar Aleta dengan cukup keras. "Jangan belagu, lo jadi cupu!" bentak Serly tepat didepan Aleta.

"Per--" belum sempat Rafkan bicara Aleta sudah memotongnya.

"Anda, siapa?" tanya Aleta berusaha tenang.

"Gue Serly, kenapa?!!" ucap Serly menantang.

"Bisa ke taman belakang?" minta Aleta berusaha lembut.

"Ngapain?" tanya Serly bingung.

Belum sempat bicara, Serly sudah di tarik oleh Aleta ke taman belakang.

"Anda yakin mau jadi musuh, saya?" tanya Aleta mulai emosi.

"Kenapa, Lo nggak suka? bodo amat!" teriak Serly.

"Kamu bukan anak manja kan?" tanya Aleta.

"Iya kenapa," jawab Serly mulai bingung.

"Nggak ngadu kan?" tanya Aleta lagi.

"Iya kenapa," jawab Serly mulai resah.

Plaak!!

Plaak!!

Plaak!!

Aleta menampar Serly dari pipi kiri ke kanan secara berulang kali.

"Jauhi gue, Lo masih hidup. Lo, cari masalah, Lo tinggal nama!!" peringat Aleta tajam.

"Maksud, Lo apa hah, dasar cabe!!" bentak Serly sambil mengeluh kesakitan.

"Yang penting berani ada surat jatuh ketangan gue, Lo bakal habis," ancam Aleta.

'Dia bukan cupu,' batin Rafkan.

"Ikut!" ucap Rafkan.

"Hm," jawab Aleta cuek.

Tanpa menunggu, Rafkan menarik, Aleta dan membawanya ke roftof sekolah. Aleta di buat bingung karena, setelah dibawa ke roftof,  Rafkan hanya diam dan memperhatikan, Aleta dari bawah hingga atas dengan sangat lekat.

"Lu--" belum selesai Rafkan bicara ada bunyi yang sangat mengganggu dari belakanng.

Gedubrak!!

"Anjay!"

"Bangsat!"

"Anjing, setan, babi, bangsat!!"

Ternyata dari belakang muncul tiga cowok yang sedang menguping. Mereka adalah Marcel, Oscar, Satya. Mereka sahabat Rafkan yang paling gila di SMA GARUDA.

"Sory, Raf kita cuman dengar semua," ucap Oscar polos.

"Dih dengar semua masih bilang cuman," sewot Aleta.

"Diam, Lu mak lampir," ketus Oscar.

"Apa, Lo bilang ,gue mak lampir, oke gue terima ajah karna Lo maknya," ucap Aleta santai.

"Bhahhahhaa," Marcel dan Satya terbahak mendengar jawaban Aleta.

"Diam," ucap Rafkan yang membuat semua bisu. "Jawab,"ucap Rafkan kemudian sambil menatap Aleta.

RALETATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang