H A P P Y R E A D I N G
Bethan👑
"Yaudah lanjut," pinta Aleta.
"Jadi gini, orangtua gua sama orangtua Lu, itu ngejodohin kita dari kecil. Gua sama Alena, dan Lu, sama Rafkan," jelas Raflan membuat Aleta melotot.
"Gak bisa gitu dong! Masa iya gue ama Rafkan, bisa strees gue," ucap Aleta histeris.
"Kenapa?" tanya Raflan bingung.
"Masa iya, tiap hari gue bicara ama tembok," ucap Aleta dengan muka sedih.
"Rafkan gitu karena kehilangan Lu," ucap Raflan membuat Aleta semakin bingung.
"Gak mungkin!!" potong Aleta.
"Gue berani sumpah. Dan saking rasa kehilangannya, Rafkan gak mau ngomong ama cewek mana pun," jelas Raflan membuat pipi Aleta yang ditutupi masker memerah.
"Gua mau nanya," ucap Raflan.
"Apa?" tanya Aleta.
"Lu abis dari mata, item semua pakaian Lu," tanya Raflan yang baru sadar akan menampilan Aleta.
"Tawuran," jawab Aleta singkat.
"Jangan bilang kalo Lu, sama Rafkan dan tiga manusia aneh itu," ucap Raflan berharap Aleta menjawa tidak namun sayang.
"Iya, gue ama mereka," jawabnya santai. Lanjut ah gue mau nanya soal, bokap ama nyokap gue kemana?" tanya Aleta lagi.
"Aduh gimana yah?" tiba-tiba Raflan menjadi gugup dan itu membuat Aleta kesal.
"Tinggal jawab ajah susah amat," kesal Aleta.
"Lu, yakin mau dengar?" tanya Raflan memastikan.
"Apapun jawabannya gue bakal dengarin," jawab Aleta yakin.
"Mereka sakit-sakitan karena mikirin lo, jadi mereka meninggal," jelas Raflan yang berhasil membuat tubuh Aleta membeku.
"Raf, bilang kalau ini cuman akal-akalan Lo doang," ucap Aleta berusaha menahan air mata.
"Gua gak bohong, Let," jawab Raflan sambil mengelus punggung Aleta.
"Gue pulang, Lu bawa tuh makanan," ucap Aleta mencoba kuat.
"Gua antar," tawar Raflan.
"Gak," ucap Aleta singkat dan pergi meninggalkan restoran.
Aleta tak kemana-mana setelas dari restoran, Ia pulang kerumah dannpergi keruang latihannya. Disana terdapat banyak barang-barang yang dibutuhkan oleh seorang pria namun barang-barang itu malah nyasar ke ruangan Aleta. Aleta langsung saja berolahraga, lebih tepatnya melampiaskan kesedihannya.
"Kenapa sekarang gue, merasa kalau tuhan gak adil. Gue lahir langsung diculik, gue pulang bukannya disambut malah dikasih kesedihan!!" teriak Aleta sambil meninju dinding ruangan hingga tanpa sadar tangannya berdarah.
🌻🌻
"Duh Aleta baik-baik ajah gak yah," guman Raflan cemas, karena Ia yakin Aleta mirip dengan Rafkan yang melampiaskan kesedihan dengan cara kekerasan. "Gua harus kasi tau Bunda,"nlanjutnya sambil berjalan menujir mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
RALETA
Teen FictionPenculikan yang terjadi tujuh belas tahun yang lalu menimbulkan Kesalahpahaman yang sangat tragis. . Hingga dapat membuat nyawa Aleta melayang.