Tigabelas🌻

45 6 2
                                    

H A P P Y    R E A D I N G

Bethan👑




"Iya hati-hati dijalan, jangan ngebut-ngebut ya, Raf," pesan Maya.

"Tenang ajah, Tante, udah 17 tahun Alena, sama Raflan. Sekarang sehat-sehat ajah nih," ucap Raflan.

"Iya, Tante percaya sama Kamu. Tapi kamu juga harus hati-hati dong," ucap Maya sambil mengelus lengan Raflan.

"Iya, Tante," ucap Raflan sambil tersenyum.

"Kita berangkat ya, Tan," pamit Alena memasuki mobil. Dalam perjalanan tak ada perbicaraan antara Alena dan Raflan. Dan akhirnya Alena mulai berbicara.

"Raf," panggil Alena membuat Raflan menoleh.

"Kenapa?" tanya Raflan.

"Aku ngerasa, ada yang ganjal di hidup aku," ucap Alena.

"Ganjal, gimananya?" tanya Raflan penasaran.

"Kayak Aku, punya seseorang yang belum pernah Aku, temuin. Seperti saudara," ucapan Alena barusan membuat Raflan mengerem mendadak.

"Kenapa?" tanya Alena.

"G gak, papa," ucap Raflan gugup.

"Karena itu aku ajak Kamu, kerumah Papah," jelas Alena membuat Raflan gugup.

"Gak mungkin, Len," ucap Raflan mencoba tenang.

'Apa Alena udah liat wajah asli, Aleta ya?' batin Raflan bertanya-tanya.

"Ya, Aku cuman mau mastiin ajah," jelas Alena.

🌻🌻

Seribanya dirumah Peninggalan Surya, Alena dan Raflan langsung masuk dan di sambut oleh para asisten rumah yang ditugaskan untuk membersikan rumah tiap hari minggu.

"Pagi, Non," sapa Bi Minah.

"Pagi Bi Minah, Alena kangeeeen banget sama, Bi Minah," balas Alena sambil memeluk Bi Minah. Bi Minah adalah wanita yang merawat Alena waktu Kanaya sakit.

"Bibi, juga kangen sama, Non," ucap Bi Minah membalas pelukan Alena.

"Bibi, udah makan belum?" tanya Alena.

"Udah," jawab Bi Minah berbohong.

"Bibi bohong, masa iya sudah makan tapi dapurnya masih kering," ucap Alena melirik kearah dapur.

"Gak papa Non, dikit lagi baru makan," jawab Bi Minah sambil tersenyum.

"Gak! Bibi harus makan. Raf, kamu pesenin makanan buat kita," pinta Alena.

"Aku?" tanya Raflan pura-pura bodoh.

"Bukan, Rafkan. Ya Kamu lah," ketus Alena.

"Iya, iya," ucap Raflan sambil mengotak-ngatik ponsel namun tak berhasil. "Ponsel Aku, lemot banget," ucap Raflan.

"Aku, gak bawa ponsel," ucap Alena santai.

RALETATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang