Duapuluh Dua🌻

33 6 0
                                    

H A P P Y    R E A D I N G

Bethan👑

"Rafkan! Kok Kamu gitu sih sama Aleta?!" tanya Alena marah dengan sikap Rafkan.

"Udah biarin," bujuk Mayang.

"Ini pasti gara-gara nih cupu!" tuduh Alena menunjuk Aleta.

"Kok gue?" tanya Aleta tak terima

"Ya Lo, lah. Sejak ada Lo, Rafkan makin jauh dari gue. Dan sekarang lo mau ngejauhin Rafkan dari calon tunangannya, juga?!" marah Alea.

"Emang Rafkan mau ngomong ama Lu?" tanya Oscar polos.

"Selama gua temenan ama Rafkan. Gak pernah tuh gua liat Lu bicara ama dia," sambung Marcel.

"Diam Lo, bedua!!" bentak Alena. Medapat bentakan tersebut membuat Oscar dan Marcel berlari keluar kelas dan membiarkan keributan berlanjut.

Plaak!!

Alena menampar Aleta dengan sangat keras membuat Aleta sedikit pusing.

'Mampus!' batin Mayang senang

"Ash.." keluh Aleta.

"Pergi!!" Rafkan berdiri dan langsung membentak Alena. Wajahnya sangat merah menahan marah. Semua tak berani maju.

"Tapi Raf," kini Mayang yang mulai bicara.

"Pergi atau Lu, bedua gue banting!" Rafkan menahan emosinya dengan menutup matanya. Tak ada pilihan lain selain pergi.

Bruk!!

Aleta pingsan dan dengan sigap Raflan menangkapnya. Rafkan segera membawa Aleta menuju UKS. Di perjalanan, Rafkan bertemu Raflan

"Lu apain lagi, Aleta?!" tanya Raflan marah.

"Bukan gua," jawab Rafkan pergi meninggalkan Raflan.

Sampai di UKS, Rafkan membaringkan Aleta dengan sangat hati-hati.

"Petugas mana?!" bentak Rafkan karena tak ada satu petugas UKS. Petugas UKS muncul dari balik pintu saat Rafkan hendak membanting pintu.

"Ma maaf, saya habis dari toilet," ucap petugas gugup karena takut dengan keganasan Rafkan.

"Buruan!" pinta Rafkan.

Rafkan membiarkan petugas memeriksa keadaan Aleta.

"Dia hanya pusing biasa," ucap petugas setelah diperiksa.

"Hm," jawab Rafkan datar.

'Tadi aja kayak macan ngamuk. Eh sekarang kayak tembok,' gerutu petugas tersebut.

Rafkan dan petugas UKS duduk menunggu Aleta sadar. Si petugas ketiduran sedangkan Rafkan terus menatap Aleta tanpa henti. Suasana yang tenang berubah saat pintu ULS di dorong dengan keras.

Braak!!

"Astagfirullah," kaget petugas UKS.

"Gimana keadaan Aleta?" tanya Satya.

RALETATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang