Sembilanbelas🌻

33 6 0
                                    

H A P P Y    R E A D I N G

Bethan👑

"Jangan panggil tante, panggi Bunda. B.U.N.D.A," ucap Annisa penuh penekanan.

"Iya tan, eh Bunda," ucap Aleta malu.

"Gitu dong, beneran Kamu, udah makan?" tanya Annisa memastikan.

"Iya Bunda," jawab Aleta lembut.

"Tunggu bentar, Oscar!!" Aleta bingung karena Annisa tiba-tiba memanggil Oscar.

"Iya Tan, ada apa?" tanya Oscar yang muncul dibalik pintu belakang.

"Aleta, udah makan belum?" tanya Annisa.

'Kalo gua jawab udah entar gak dikasi makan. Berarti gua, juga gak dapat. Jawa belum aja deh,' Oscar mencari kesempatan untuk dapat makan siang gratis.

"Lama amat jawabnya," ucap Arkan yang menunggu jawaban Oscar.

"Eh, belum Om, Aleta belum makan," jawab Oscar.

"Gak Bun, Aleta udah makan tadi," potong Aleta cepat.

"Udah diam, sekarang Kamu, makan," ucap Annisa tegas.

"Ayo makan, Ayah juga lapar," ajak Arkan.

"Kami, juga lapar Tan, antar keatas ya," ucap Oscar tanpa malu.

"Iya nanti diantar sama, Bi Ijah," ucap Annisa membuat Oscar senang.

"Makasi, Tan," ucap  Oscar kemudian kembali ketaman belakang.

"Kamu, suka ayam goreng sambal kan?" ucap Annisa menarik Aleta menuju meja makan.

'Tadi dipanggil, sekarang ditinggal. Semua gara-gara tuh cupu!' batin Alena kesal dan pergi dari ruang tamu.

"Iya, tau dari mana, Bunda?" tanya Aleta heran.

"Dari sifat Kamu, Kamu itu mirip sama mamah kamu. Jadi pasti kesukaannya juga sama," ucap Annisa sambil mengelus rambut Aleta.

'Serasa punya keluarga,' batin Aleta terharu.

"Emang Mamah; suka sama ayam goreng sambal?" tanya Aleta.

"Iya, tiap hari kalau makan, ayam goreng sambal pasti ada," jawab Annisa sambil duduk disamping Aleta.

"Biar Ayah, ambilin nasinya," ucap Arkan

"Eh gak usah Yah, biar Leta sediri ajah," tolak Leta.

"Gak! Mulai hari ini, Kamu, adalah putri dirumah. Jadi semua orang yang ada didalam rumah akan tunduk pada kamu," ucap Arkan tegas.

"Tapi kan Aleta, udah gede," cicit Aleta.

"Menurut Ayah, Kamu, itu masih berumur satu bulan," ucap Arkan yang ingin mengembalikan kebahagiaan Rafkan.

"Tapi hari ini ajah ya, janji?" ucap Aleta mengangkat jari kelingkingnya seperti anak kecil.

"Ayah, gak bisa janji," ucap Arkan.

RALETATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang