H A P P Y R E A D I N G
Bethan🌻
"Gua jatuhin," jawab Rafkan santai.
"Parah Lu Raf, gua ikut," ucap Raflan sambil mencari kunci di dalam tasnya.
"Dia siapa?" tanya Alena lagi.
"Ayo," ajak Raflan tanpa sedikitpun peduli sama Alena.
"Dia siapa sih?! Sampe Raflan panik gitu," kesal Alena.
Raflan mengemudi dan Rafkan membaringkan Aleta di belakang dan pahanya di jadikan bantal.
"Sakit Let?" tanya Raflan yang melihat Aleta mengekuarkan air mata.
"Iya," jawab Aleta kesakitan, membuat Rafkan sedikit merasa bersalah.
"Maaf," ucap Rafkan membuat Raflan rem mendadak. "Kenapa?" tanya Rafkan bingung.
"Ash.. sakit," keluh Aleta.
"Sory sory gak, gua kaget barusan," ucap Raflan.
"Masih jauh ya?" tanya Aleta menahan kesakitan.
"Dikit lagi!" ucap Rafkan. Dan benar karena gerbang rumah sakit sudah terlihat. Sesampainya di sana Rafkan segera membawa Aleta ke Annisa, karena rumah sakit yang mereka datangi adalah Rumah Sakit 4R.
"Bunda!!" teriak Raflan saat masuk di ruang perawatan.
"Siapa yang teriak, Sus?" tanya Annisa pada seorang suster.
"Itu Dok, anak Dokter," jawab suster.
"Raflan, atau, Rafkan?" tanya Annisa lagi.
"Dua-duanya ada disini," jawab suster langsung pamit pergi.
'Raf kesini ngapain ya? Uang jajan udah kok,' batin Annisa berpikir sambil berjalan mendekati mereka. Saat sampau Ia kaget karena melihat seorang cewek kesakita di atas brankar.
"Aleta kenapa?!" tanya Annisa khawatir.
"Nanti aja jawabnya, sekarang tananin dulu," ucap Raflan menarik Rafkan keluar.
Di luar ruangan Rafkan bertanya kepada sang kakak siapa Aleta sehingga mereka sangat menghawatirkanya.
"Dia siapa?" tanya Rafkan.
"Siapa?" tanya Raflan balik.
"Aleta," ucap Rafkan datar.
"Aleta, ya Aleta," jawab Raflan santai.
"Jawab gua Bang," ucap Rafkan sedikit meninggi.
"Hari apa ini? Tanggal berapa? Bulan berapa? Tahun berapa?" Raflan membom Rafkan dengan banyak pertanyaan.
"Kenapa?" tanya Rafkan bingung.
"Raf," ucap Raflan terlihat serius."hari ini hari pertama Lu manggil gua abang!" teriak Raflan langsung memeluk Rafkan. Tanpa sadar banya orang memperhatikan mereka dengan tatapan aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
RALETA
Teen FictionPenculikan yang terjadi tujuh belas tahun yang lalu menimbulkan Kesalahpahaman yang sangat tragis. . Hingga dapat membuat nyawa Aleta melayang.