Enam🌻

45 7 0
                                    

H A P P Y    R E A D I N G

Bethan👑


'Syukur,  uang gue selamat,'batin Aleta bersyukur.

[Tadi yang nawarin siapa sih]

"Pulang," ajak Rafkan tanpa lembut sedikit pun.

"Serasa kek punya supir pribadi ya," ucap Aleta yang membuat dirinya di tatap. "Becanda, sensi amat jadi
cowok," sambungnya. Karena sudah larut malam Rafkan langsung mengantarkan Aleta kerumahnya, namun Aleta meminta agar diturunkaan di taman dekat rumahnya.

"Turunin gue, di taman itu," pinta Aleta sambil menunjuk taman dekat rumahnya. Bukan apa-apa sih, Aleta hanya ingin jati dirinya tidak di ketahui orang banyak.

"Gak," tolak Rafkan.

"Lo terusin gue loncat," ancam Aleta yaang membuat Rafkan terpaksa menghentikan motornya.

Setelah mengantar Aleta, Rafka langsung pulang kerumah. Dia ingin mandi karena seluruh badanya sangat lengket. Dalam perjalanan pulang Ia mengingat Aleta dan kembali mengingat kejadia tujuh belas tahun yang lalu.

Flasback ON

Rumah Sakit 4R
__________________________

"Bunda, Alena cantik ya,"ujar Raflan sambil menoel pipi Alena yang sedang tidur di ranjang bayi.

"Aleta lebih cantik,"potong Rafkan

"Alena lebih cantik,"ucap Raflan tidak terima.

"Aleta"

"Alena"

"Aleta"

Semua yang menyaksika hanya tersenyum. Di saat 2R bertengkar tiba-tiba semua lampu padam.

"Bunda, lampunya kok mati?"tanya Raflan yang takut akan kegelapan.

"Bentar Ayah sama Om periksa dulu," ucap Arkan pergi memeriksa ruang meter. "Ruang meternya dimana?" tanya Arka kepada Annisa.

"Ujung barat," jawab Annisa.

"Oke, Kalian tenang dulu, jangan ada yang keluar sebelum kita kembali," peringat Arka sebelum pergi.

"Siap, Bos," jawab Raflan, dan Rafkan bersamaan.

"Rafkan, sini tidur sama tante," panggil Kanaya membuat Rafkan mendekat. "Rafkan, suka sayang sama Aleta?" tanya Kanaya lembut.

"Iya Tante, Rafkan, suka banget sama Aleta. Rafkan, boleh nggak bawa Aleta, pulang," tanyanya polos.

"Tante, Raflan, juga mau bawa Alena pulang boleh yaa," potong Raflan.

"Boleh kok," jawab Kanaya membuat keduanya kegirangan.

"Hoore! Bunda, nanti Alena sama Aleta tidur bareng Raf, ya," ucap Raflan pada Annisa.

"Iya, iya. Sekarang kalian tenang dulu. Ayah mana sih katanya mau meriksa kok lama banget," ucap Annisa mulai gelisah.

Tiba-tiba ada sesorang yang membuka pintu ruangan yang mereka tempati.

RALETATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang