Setelah kami melakukannya kemarin Steven Langsung membawaku pulang, aku tau itu karena saat aku bangun dari tidur aku sudah berada didalam kamar
Karena ulah steven kemarin aku jadi tidak bisa menikmati perjalananku
Ekhem..Meski nikmat dalam 'hal' lain
tetap saja aku ingin sekali melihat hewan 'beruang', dalam buku aku membaca beruang itu sangat besar karena itu aku penasaran ingin melihat aslinya
Hahhh..
Sudahlah lagi pula aku bisa pergi lain kali
Pagi ini kurasa aku akan mencuci sendiri bajuku yang aku gantung dibelakang pintu, kemarin saat aku mengemas untuk di laundry baju itu tertinggal
Ketika aku mengambil baju yang terakhir ada sebuah kertas yang jatuh dari saku
Karena penasaran aku langsung membuka dan membacanya
............
Ini..
tidak mungkin benarkan....?
Bukan sebuah tulisan tapi didalamnya terdapat sebuah foto
Foto kedua orang tua ku, mereka bersimpuh darah dengan seorang pria memegang pisau ditangannya
Air mataku tidak bisa kubendung lagi, perlahan air mataku jatuh
Hikss...
A-apa ini sungguhan, aku kira mereka tiada karena kecelakan mobil
Tapi ternyata..
Pria ini siapa dia..!?
Tiba-tiba aku teringat perkataan pria yang dulu mencegat aku dengan arya
"kedua orang tuamu, steven lah yang membunuhnya"
A-apa pria dalam foto ini steven..?
Kuperiksa lagi kertas tadi ternyata ada tulisan berupa nomor telepon
Segera aku hubungi nomor itu
Dan tak lama panggilanku diangkat.."H-halo..."
"dengan siapa ya..?" suara dari seberang sana
"Fo-foto itu...."
"Ohh.. Adrian, sudah lama aku menunggu panggilan darimu, bagaimana apa kau sudah melihatnya"
Orang ini pasti tau banyak hal
"iya... Sudah aku lihat" entah kenapa mengingat foto tadi membuatku kembali sedih, aku terisak pelan menahan air mataku
"adrian apa kau menangis... pasti kau sangat terpukul, lebih baik kau datang ke tempatku aku akan kirimkan alamatnya.."
Panggilan berakhir saat itu juga, lalu muncul sebuah notif pesan
Bagaimana aku memiliki handphone sekarang?
Itu karena steven membelikannya dia takut kejadian dulu menimpaku lagi, dia ingin aku segera menghubunginya nanti
Justru saat ini aku menggunakanya untuk melakukan hal yang dia larang
Bisa kubayangkan betapa murkanya steven nanti
Aku segera bersiap untuk pergi tapi lagi aku ditahan oleh beberapa penjaga
"minggir" kataku sambil melihat sinis
"maaf tapi tuan hendak kemana.." ucap salah satu dari mereka
"pergi membeli bahan masakan, aku ingin membuat kejutan untuk tuan besar"
Tapi mereka tetap tidak membiarkanku pergi
Aku harus mencari cara lain
Eheheh aku tau apa yang harus kulakukan
"jika dia tau bahwa penjaganya menghalangiku untuk membuatnya senang mungkin saja kepala kalian akan dipenggal.."
Aku berpura-pura sedang berfikir untuk lebih meyakinkan mereka
"Ah, apa aku harus meneleponnya sekarang??"
Kulihat mereka saling bertatapan
"silahkan tuan..."
Akhirnya mereka memberiku jalan sekarang
Tanpa menunggu lama aku memesan kendaraan online agar aku Langsung menuju tempat tujuan
Selang beberapa menit kendaraan pesananku sampai
Aku naik dan menunjukan alamat yang menjadi tempat tujuanku
Ternyata cukup jauh butuh waktu dua jam untuk aku sampai
Kini aku telah tiba, kulihat ternyata sebuah gedung yang sangat tinggi
Dia pasti sekaya steven
Aku menuju resepsionis disana dan menyebutkan namaku, kemudian aku diantar sampai kedepan sebuah pintu yang bertuliskan
'CEO ROOM'Aku mengetuk pintu kemudian terdengar suara dari dalam
"masuk"
Aku masuk disambut dengan sebuah pelukan
Tentu saja aku kaget, tapi aku hanya diam
"adrian sayang aku sudah lama menunggu saat ini"
Pelukan ini terasa nyaman bagiku, dia juga lagi-lagi mencium keningku
Tunggu, 'sayang' apa maksudnya?!
"le-lepas kumohon aku tidak bisa bernafas uhukk.."
Dia lalu melepaskanku
"maaf aku sangat senang karena kau disini.." katanya dengan tersenyum lembut
Aku tidak bisa berlama lama, aku harus segera menanyakan perihal foto itu dan ucapannya dulu
"jadi.. Soal yang tadi.."
"ah maaf aku hampir lupa duduklah dulu aku akan memeberi tau segala hal yang kuketahui, namaku Andrew jika kau lupa.."
Aku dan Andrew kemudian duduk saling berhadapan, lalu dia membuat pose seperti sedang berpikir
"sebaiknya kita mulai darimana.., bagaimana kita mulai dari semenjak setahun setelah kedua orang tuamu meninggal..?"
Aku yang tidak tau apapun hanya mengangguk
"begini bukankah kau tidak mengigat apa-apa setelah kau bangun dari rumah sakit? Kau bahkan tidak memiliki keluarga yang kau kenal bukan?"
Lagi lagi aku mengangguk membenarkan ucapannya
"tapi kau mengingat adikmu, itu sungguh suatu kebetulan, kau juga bekerja disebuah gay bar dan bertemu steven disana."
Bagaimana dia bisa tau..
"kau pasti berpikir bagaimana aku tau hal itu bukan.."
"sebenarnya semenjak kau keluar dari rumah sakit aku selalu mengawasimu, tempatmu bekerja dulu itu milikku hanya saja aku membiarkan orang lain mengelolanya, maaf aku tidak bisa Langsung membantumu saat kau kesulitan, aku sedang berada diluar negeri untuk mengurus beberapa hal.."
Aku hanya berdehem pelan, bingung harus bagaimana
Aku terus mendengarkanya hingga dia selesai bercerita
"jadi dulu kau dan anak buahmu memukuli arya karena dia telah berhianat padamu dan memihak pada steven.?"
Dan dia mengiyakannya
Lama sekali dia bercerita, aku tau sekarang ternyata dulu aku kehilangan ingatanku karena syok melihat kedua orang tuaku dibunuh tepat didepan mataku
Selama berbulan bulan aku terbaring dirumah sakit hingga aku sadar tapi dulu dokter bilang, mereka kecuali aku dan adikku tidak selamat dalam kecelakaan
Sial! Arya selama ini membohongiku!!
Aku ingin tau apa alasan steven membunuh mereka
Disaat aku mulai mencintainya, kenyataan pahit kuketahui dibalik dirinya..
Tbc..