Setelah pembicaraan kami di cafe, arya mengajakku pulang
Pembicaraan kami juga tidak hanya sampai disitu, bahkan saking lamanya mengobrol aku sampai tidak sadar sudah menghabiskan waktu cukup lama disana
Aku sebenarnya takut untuk pulang, perlahan aku memegang perutku dan mengelusnya
"semoga anakku akan baik-baik saja.. Setidaknya steven membiarkan aku pergi dengan selamat.."
Tak lama kami sampai, arya langsung pergi keruang bawah tanah. Tanpa aku perlu tanya aku sudah tau tujuan dia pergi kesana untuk apa
Apalagi selain menemui ian
Hem..
"Aku harus segera masuk.." tapi baru saja aku akan membuka pintu, Pintunya sudah lebih dulu terbuka, dan itu membuatku sedikit terdorong kebelakang
"Ahhh.. Astaga hampir saja aku jatuh"
Begitu aku melihat kedepan, ternyata steven sudah berdiri dihadapanku dengan wajah yang datar
Dan itu berhasil membuatku semakin takut
"pergi kemana?" tanya steven
Melihat tatapan steven yang seperti ini membuatku berkeringat dingin
Sungguh aku sangat takut!
"A-aku tadi pergi bersama arya, kami bertemu dijalan." jawabku
Steven kemudian bergerak maju, jarak antara aku dengannya semakin menipis
"S-steven.."
Aku tidak tau apa yang sedang dia lakukan, tapi steven langsung memelukku sekarang
disaat seperti ini apa yang harus kulakukan?
"eum.. Steven ada apa denganmu" ucapku sambil memukul dengan lembut punggung steven
"diamlah adrian atau aku akan menyeretmu ke kamar"
Mendengar ancamannya aku langsung terdiam
"apa kau tau betapa aku sangat khawatir saat kau tiba tiba menghilang dari rumah sakit.?"
Steven khawatir?? Justru aku yang harusnya khawatir karena dia pergi tanpa mengatakan apapun saat mendengar kabar itu!
"maaf kukira kau tidak senang dengan keadaanku yang sekarang... Jadi aku memberimu waktu sendiri saat itu.. Kau juga langsung pergi membuatku salah paham"
Steven masih memeluk tubuhku saat ini
"apa maksudmu!"
Steven kemudian melepaskan pelukannya namun kedua tangannya masih memegang bahuku
"aku sangat sangat senang, moment seperti ini sudah lama aku tunggu.."
Hah??
"jadi kau tidak akan menyuruhku menggugurkannya..?"
"tentu saja tidak!!"
Steven kemudian menarikku kedalam, lalu membuatku duduk di sofa
Tapi steven...
Dia berlutut dihadapanku, dan memegang kedua tanganku
"aku tidak bisa bersikap romantis, tapi aku akan memastikan satu hal padamu.. Adrian aku sangat mencintaimu."
"......."
Apa ini sungguhan?!!
Steven bilang cinta?
"Steven aku hanya slavemu ingat? Jadi a-aku tidak ingin melewati batasku.." setelah mengatakan itu aku menunduk
Steven memegang daguku dan membuatku kembali menatapnya
"kalau begitu mulai sekarang aku akan menambah status untuk dirimu.."
Status?
"Adrian mulai saat ini kau adalah kekasihku, pendampingku, sekaligus orang yang aku pilih untuk hidup bersamaku sampai aku mati nanti.."
Aku tidak tau harus berekspresi seperti apa
Tapi yang pasti aku sangat bahagia, aku ingin menangis rasanya
"Hikks.. A-aku.. Steven aku..."
"ssstttt... Tidak usah dilanjutkan.."
Steven kemudian mengambil sesuatu didalam saku jas nya
Itu...
Cincin??
"aku tadi pergi untuk membeli ini... jadi Adrian kau mau menikah denganku?"
Ucap steven sambil menyerahkan kotak berisi cincin itu didepanku
Apa aku harus menerimanya?
Aku tau kami berdua saling mencintai sekarang, bahkan aku tengah mengandung anaknya
Tapi untuk menikah.. Sejujurnya aku masih ada sedikit Keraguan
perkataan arya saat di kafe tadi lalu muncul dipikirkanku
"apapun yang terjadi nanti tetap percaya pada steven, jangan pernah mengecewakannya karena aku tau steven melakukan semua itu karena dia mencintaimu kak.."
Yah aku harus..
Aku tidak ingin kehilangan steven dan tidak ingin Membuatnya kecewa
Tanpa ragu aku mengangguk dan mengatakan iya pada steven
"Iya aku mau.."
Bisa kulihat sebuah senyuman yang sangat indah pada wajah steven
Steven kemudian memasangkan cincin itu pada jariku dan menciumnya
Dia juga bangun dan mencium keningku kemudian beralih pada kedua pipiku dan yang terakhir bibir
Hanya sebuah ciuman lembut, tidak ada nafsu disana
Rasanya seperti sebuah ciuman yang menjelaskan bahwa ada rasa cinta dan kasih sayang disana
Hanya sebentar saja, steven lalu steven melepaskan ciumannya
"baiklah acara pernikahan kita akan digelar satu minggu lagi!" kata steven semangat
Tunggu dulu..
Satu minggu!!!!?
"steven bukankah itu terlalu cepat"
Setelah aku mengatakan itu, steven kemudian menatapku dengan wajah dinginnya
Sial aku telah melakukan kesalahan!
"Ahahaha... Maksudku kenapa harus satu minggu jika kau bisa melakukan malam pertama denganku malam ini.."
Ucapku sambil menempelkan kepalaku pada bahu steven
Aku terlihat seperti merayunya jika begini
Hahh
Degg..! Perasaanku menjadi tidak enak sekarang
Perlahan aku melihat kearah seteven.. Dan benar saja steven tengah melihatku juga
"a-aku pergi dulu.." aku segera bangun dan berniat untuk berlari melarikan diri
Tapi aku kurang cepat, steven menarik tanganku dan membuaku duduk diatas pangkuannya sementara Steven duduk di sofa
Steven juga melingkarkan tangannya pada pinggangku
"kalau begitu ayo kita lakukan dari sekarang.."
Steven kemudian bangun dan menggendongku seperti koala menuju kamar kami
Aku hanya bisa tersenyum, meski terpaksa membayangkan nasibku malam ini nanti
Tbc...