"uhhh.. kepalaku pusing sekali." aku mencoba membuka mataku dan bangun dari posisiku
"i-ini dimana.." aku bertanya pada diriku sendiri sambil memegang kepalaku
aku mekihat sekeliling perhatikan ruangan apa ini...
meski sedikit gelap entah kenapa terasa seperti rumah..
mengingatkanku juga tentang steven, entah bagaimana keadaannya sekarang,
steven...
"steven hiks.. kau dimana, tolong aku.."
"sudah bangun baby.."
"S-siapa disana.."
samar samar aku melihat seseorang muncul dari kegelapan,
i-itu...
"Steven apa itu kau..?"
"Tch.. sayang sekali aku bukan orang yang kau cari.." ucapnya padaku
dengan langkah pelan dia berjalan kearah dimana aku duduk
semakin dia mendekat, perlahan dia juga terlihat semakin jelas
o-orang itu, dia..
"A-andrew"
"selamat datang kembali adrian..."
apa dia yang menculikku? dan membuat semua keributan ini
kukira dia orang yang baik, dia memberitahuku sebuah kebenaran tapi kenapa
"A-apa kau yang melakukan semua ini?"
andrew kini duduk disebelahku, tangannya memegang perutku dan mengusapnya perlahan
"Sayang sekali aku sedikit terlambat, kau mengandung anak steven bukan.."
Sial aku takut sekarang..
"bukan urusanmu,," aku memalingkan wajahku kearah lain
"hah.. kukira saat aku memberitahumu hal itu, kau akan pergi dari steven dan datang padaku, tapi kenapa tindakanku itu membuatmu semakin dekat dengannya,
meski kau saat ini sedang mengandung anaknya, aku akan berusaha menerimanya, jadi kau jangan berbuat hal yang membuatku marah.. mengerti?"
sebenarnya apa yang coba dia jelaskan padaku..
"apa maksudmu.."
andrew bangun dari duduknya dan berbalik membelakangiku
"Steven.... Dia sudah Mati."
"T-tidak mungkin.."
steven tidak mungkin mati, dia pasti akan datang kembali untuk menolongku
"kau berbohong andrew.."
andrew kini kembali mendekat dan tangannya langsung menarik rambutku hingga kepalaku menengadah keatas melihat wajahnya
"percaya ataupun tidak itulah kenyataanya.. sekarang yang harus kau lakukan hanyalah duduk diam dan menuruti semua perintahku paham??"
perasaan apa ini,
kenapa rasa takutku tiba tiba saja datang hanya karena beberapa kata yang dia ucapkan
selama ini hanya steven yang dapat membuatku takut..
Sial mati kau adrian..
"apa kau dengar adrian..??, atau harus aku pakai cara yang sedikit menyenangkan untuk membuatmu patuh, hemm??"
Sialan aku tau maksudnya!
"T-tidak udah baiklah aku akan patuh padamu tapi tolong lepaskan tanganmu itu sungguh menyakitkan.."