Keesokan paginya aku bangun lebih dulu dari steven, kemarin malam kami tidak melakukannya karena aku khawatir akan berdampak buruk pada babyku nantiSteven?
Dia tidak marah, hanya saja kurasa dia sedikit..
Emm....
Protes?
Tidak terima?
Hah.. Kurasa itu sama saja, namun pada akhirnya dia steven setuju denganku
Jadi aku dan steven hanya tidur sambil melakukan cuddling tidak ada kegiatan lain, meski dia memasukan pusaka miliknya tanpa seijinku!
Parahnya itu semalaman! Sungguh Steven berhasil membuatku tidak berdaya..
Dia selalu menekannya lebih dalam jika aku bergerak sedikit saja
Bukankah itu sama seperti semacam siksaan?!
God, aku sedikit lelah dengan kelakuannya
Tapi rasa lelah itu hilang pagi ini, karena kejadian kemarin
Tentu aku juga masih ingat kejadian saat steven melamarku, jika aku memikirkannya senyum diwajahku tidak bisa hilang
Aku masih tidak percaya aku dan Steven kini resmi menjadi sepasang kekasih, bahkan kami akan segera menikah
Sungguh, pernikahan ini sebenarnya aku masih sedikit ehh..aneh, aku dan steven, kami berdua seorang pria
tapi aku sekarang tak apa dengan hal itu
Selama itu steven semua akan baik baik saja,
Menurutku melakukan sesuatu dengan orang yang kita cintai, akan terasa menyenangkan
Aku melihat kesamping ternyata steven masih terlelap, tanpa bisa kukendalikan aku tersenyum melihat bagaimana steven saat ini
Dia tidak terlihat menakutkan jika sedang tertidur
Tanganku terulur ingin menyentuh wajahnya..
Mulai dari alisnya yang tebal lalu kepelipis kirinya, hidungnya yang mancung, dan rahang yang tegas
Hah.. Kupikir semua yang ada pada tubuh steven sangat sempurna
Bahkan dia juga sangat kaya! Hanya saja aku tidak tau pekerjaan apa yang dia lakukan
Perhatianku kini beralih kebibir steven
"......"
Glek
"b-bibir itu terlihat...
astaga apa yang kau pikirkan adrian!, aku menggelengkan kepalaku berulang kali
" kenapa aku punya pikiran seperti itu! sepertinya aku harus mencuci wajahku"
"Tenanglah adrian..."
"tenang.."
Tapi saat aku ingin bangun, entah kenapa perhatianku selalu tertuju kebibir steven!
Aku masih memperhatikannya sampai sekarang, sepertinya menyentuhnya sebentar tidak apa-apa
Jari telunjukku perlahan mendekatinya
"....."
Deg..
Deg..
Deg..
"Sedikit saja.."
"Kumohon jangan bangun.."
tinggal sedikit lagi maka jariku akan menyentuhnya, tapi semua itu percuma
Steven bangun dan langsung memegang tanganku, dia menatapku sengan seringainya yang menyebalkan
"....."
"A-aku hanya ingin membersihkannya dari kotoran! Sungguh! Aku tidak bohong!"
"aku bersumpah!! "
"Pfftt.." steven
"Kenapa kau begitu panik, wajar jika kau tergoda dengan segala hal pada diriku.. Bukan hanya bibir, tapi ini juga.."
Steven mengarahkan tanganku yang tadi dia pegang kearah bawah tubuhnya, aku yakin wajahku saat ini sudah berubah sangat merah
Aku tau itu, dan sialnya itu keras!
"Dasar mesum!!! "
Aku langsung beranjak dari kasur dan pergi kekamar mandi, meski dengan sedikit tertatih karena ulah steven tadi malam
.
.
.
Selesai mandi kemudian aku pergi ke dapur untuk membuat sarapan
"aromanya enak sekali~ kau memang ditakdirkan untukku adrian.." ucap Steven yang tiba-tiba saja datang, sambil memelukku dari belakang
"Astaga kau mengejutkanku, kau duduk saja dimeja makan aku akan menyusul sebentar lagi.."
"baiklah istriku~"
"Jangan berbicara dengan nada seperti itu! Lagi pula kita belum resmi.."
"Hahh.." steven
"baiklah kita percepat, hari pernikahan kita akan diadakan besok, kau bersiaplah setelah sarapan aku akan mengajakmu memilih gaun"
Apa?!
"G-gaun? "
"kenapa? Ada yang salah?"
"J-jika kau lupa, aku ini seorang pria sama sepertimu.. Juga apa-apaan besok? Kenapa mendadak! Aku tidak setuju.."
Aku mengalihkan perhatianku kearah lain, aku tiba-tiba saja gugup setelah mengatakan itu.
"kau tau dengan jelas adrian, bahwa aku tidak suka penolakan."
"M-maaf"
"Sudahlah lagipula cepat atau lambat kau seutuhnya akan menjadi milikku, cepatlah bersiap"
"a-apa tidak bisa kau ubah keputusanmu..kumohon.." aku kembali menatapnya
"aku sudah bilang adrian, Aku tidak suka penolakan"
"S-setidaknya tidak dengan gaun.."
"Tidak"
"Kumohon steven~"
"apa kau tidak bisa mendengar dengan jelas adrian"
"T-tapi ini keinginan baby.." aku menunduk setelah mengatakannya
...........
Hahh....
Kudengar Steven menghela nafas
Apa dia akan setuju!?"....."
"baiklah.. Aku tidak ingat kau punya sifat keras kepala seperti ini adrian.."
"sungguh?!!!!" aku langsung memeluk steven dan menyandarkan kepalaku didadanya
"terimakasih steven..."
"hemm.."
Posisi seperti ini sangat hangat dan nyaman..
Kuharap waktu berjalan dengan lambat
"mau sampai kapan kau memelukku, apa kita harus melanjutkannya dikamar??"
"Sialan.." aku memukul dadanya pelan
Aku segera melapaskannya dan melanjutkan membuat sarapan, kami lalu sarapan bersama, setelah itu aku segera bersiap untuk pergi dengan steven
Tbc....