Ian membawa adrian yang setengah sadar dengan hati hati, ia tau bahwa orang yang ada dalam gendongannya ini sangat berarti bagi arya
orang yang selama ini merawatnya.. meski dia tidak ingat apapun, perasaan itu tidak bisa membohonginya..
rasa ingin melindungi dan memiliki seutuhnya..
"Arya, kau dan ian pergilah bawa adrian kerumah sakit! segera!! biar aku yang membunuh bajingan ini!!"
"tentu, Ian ayo..!"
dengan begitu mereka bertiga keluar dari manshion milik andrew dan menuju rumah sakit
mereka menggunakan mobil milik arya yang dulu diberikan oleh steven, tapi karena ukuran tubuh Ian yang sangat besar, ian menyusul mereka dengan berlari mengikuti dari belakang
tak butuh waktu lama,
namun begitu sampai.. seseorang menghalangi jalan mereka
dia Dr.Shen
"Apa yang kau lakukan minggir selagi aku belum mengangkat tanganku"
"Biarkan aku yang mengobatinya.."
Arya bergerak maju dan mencekik leher dr.shen dengan satu tangannya
"Jangan kau pikir karena telah memberitahukan lokasi kak adrian kau bisa mengatur kami! kau sama saja dengan si brengsek itu!!"
"Tidak kumohon, aku memang salah tapi.. semenjak adrian datang dia sudah aku anggap seperti adikku sendiri.. Melihat bagaimana dia bertahan demi orang yang dia sayang.. membuka mataku agar tidak terjerumus lagi dengan perbuatan yang andrew lakukan.."
Dr.shen meneteskan air mata tanpa dia sadari. dan itu dilihat oleh ian
"......."
"K-kumohon arya, hanya aku dokter disini yang bisa menangani kandungan adrian..!!"
tapi arya masih tetap diam diposisinya
"......"
hahhhh..
perlahan arya melepaskan cengkramannya
"lanjutkan, jangan sampai kau melakukan kesalahan, atau kau akan tau akibatnya."
Dr.shen mengangguk dan langsung dengan sigap membawa adrian ke ruangan operasi, tentu ia dibantu oleh rekan rekannya
.
.
.
.
.
.
.
.
waktu terus berjalan dan sudah satu jam belum ada kabar dari dalam ruang operasi maupun steven
Ian dan arya kini sedang duduk dikursi tunggu
"Ian.. apakah kakak akan selamat..hiks.. a-aku tidak bisa jika tidak bersama kak adrian.."
Arya yang sangat sedih, tidak lagi bisa menahan air matanya
Tcih.. aku jadi terlihat lemah seperi Dr.itu!
arya mengusap air matanya dan melihat kearah lain
"bodoh, mengapa aku bertanya padanya dia mana mungkin memiliki lagi yang namanya perasaan.."
arya tersenyum lemah
"......"
"rrh-Ianh.. hM-enhcintai h-Arryha"
arya yang tadi sedang hanyut dalam pikiran, langsung berbalik melihat kearah ian kembali, dia terkejut ini kali pertama mendengar ian bicara setelah sekian lama
![](https://img.wattpad.com/cover/246557337-288-k749825.jpg)