"Adrian.., bangun.."
"Adrian..."
"....."
aku terbangun dari tidurku karena mendengar sura seseorang, tapi karena aku sangat mengatuk, aku masih bertahan memejamkan mataku
"cepatlah atau kita akan terlambat.."
suara itu...
suara yang paling aku kenal, lalu kurasakan hembusan nafas yang menggelitik wajahku
"mmhhh...biarkan aku tidur sebentar lagi,"
"baby... Jika aku pergi nanti, rawatlah calon anak kita dengan baik.."
"steven??"
"apa maksudnya?!"
kurasakan tangan yang hangat memegang pipiku, aku langsung membuka mataku
tapi..
saat aku membuka mataku, tempat ini sepertinya ini bukanlah hotel tempat kami menginap kemarin
ini sangat gelap..
hanya saja beraroma mawar yang sangat harum.
"A-apa aku buta?" tidak mungkin!
aku segera menggelengkan kepalaku kasar"Steven..!"
aku mencoba menjalan sambil meraba sekelilingku
"stevenn!"
kenapa steven tidak menjawab panggilanku
ini dimana
"Stevenn...!"
.
.
.
"Hah-hahhh-hahh..."
aku bangun dengan keadaan sedikit terkejut, lalu mengusap wajahku perlahan
aku kini benar-benar sudah sadar, jantungku berdetak sangat cepat, mengingat hal yang barusan terjadi membuat perasaanku tidak tenang
tunggu...
"i-itu mimpi??"
aku mengalihkan pandanganku kesetiap sudut ruangan
aku segera turun dari kasur dan mencari keberadaan steven,
"Steven..! kau dimana.?"
saat aku melewati kamar mandi, terdengar suara gemericik air
tanganku perlahan membuka pintunya,
"steven, apa kau didalam.."
tiba tiba saat aku melangkah masuk, sebuah tangan menarikku hingga aku ikut terseret kedalam
"ada apa.."
"errr..."
"kenapa kau terlihat cemas hemm.."
tidak mungkin aku harus menceritakan mimpiku barusan
"steven, kau tidak akan pergi meninggalkanku bukan??"
"apa yang kau katakan, tentu saja tidak, hidup tanpamu mustahil bagiku.."
steven kemudian mendekapku dengan lembut
"jangan berpikir terlalu berat, kau tau diperutmu terdapat kehidupan lain "
aku hanya mendegarkan, dan mengiyakan semua perkataannya
kini wajahku bersentuhan dengan dada bidang milik steven yang basah, tentu saja di sedang mandi sekarang
"bagaimana kita mandi bersama...?" steven lalu bertanya padaku