Steven berjalan kearahku sambil menyeret sebuah rantai yang cukup panjang dengan ujungnya yang memiliki pengait
Suara gemericiknya membuat bulu kuduk ku merinding..
sial aku takut!
Aku beralih menatap steven, mata kami kini bertemu
"Kau ingin bermain dengan ini?" steven memperlihatkan beberapa barang yang dia bawa
"S-teven aku tidak mau, k-kau boleh menggunakan tubuhku tapi tidak dengan benda benda itu kumohon.."
Kuharap steven mau menurutiku..
Tapi dia tak menjawabku, tatapan matanya berubah menjadi sangat datar
"kuulangi, kau mau bermain dengan mainan ini adrian 'slaveku' "
Steven menekan kata slave diakhir ucapannya
Aku tau jika steven telah berkata seperti itu aku tidak bisa menolaknya
Yang harus kulakukan hanya menuruti semua keinginannya
Aku tak punya pilihan
"A-ku mau"
setelah mengatakan itu aku menunduk
"aku tidak mendengarmu, katakan dengan jelas Slave!"
Aku sungguh terkejut saat dia meninggikan suaranya
aku menghela nafas sebentar dan memejamkan mataku
"AKU MAU, AKU MAU STEVEN MEMBUATKU KENIKMATAN DENGAN SEMUA SEX TOYS ITU, KUMOHON.."
kembali aku menatap steven yang kini tengah menyeringai
"Good Boy"
Aku kembali ke posisiku sebelumnya, tengkurap dengan kedua tanganku yang terikat
Aku juga memejamkan mataku pasrah dengan apa yang akan steven lakukan pada tubuhku
Terdengar kembali suara rantai itu, artinya kini steven semakin dekat denganku
Aku sungguh sangat takut, membayangkan rasa sakit yang akan kuterima
"baiklah sebaiknya kita mulai dari yang mana dulu"
Steven memilih beberapa sex toys yang akan dia gunakan padaku
"kurasa kau akan menyukai yang ini"
Dia mengambil sebuah dildo berukuran besar dan mengarahkanya kemulutku
"hisap ini buat benda ini basah agar lubangmu tidak sakit nantinya"
Aku menurutinya, perlahan aku membuka mulutku dan memasukan benda itu lalu mulai mengulumnya
Steven hanya melihatku sambil memilin nippleku dengan tangannya, tak jarang aku mendesah akibat perbuatannya itu
Dirasa cukup basah steven menghentikanku, dan menarik benda itu dari mulutku
"menungging"
Aku menurutinya, dan kini kurasakan benda tadi menempel dilubangku, steven mulai memasukannya dengan perlahan
"shhhh.. Akhhh......"
Masih sakit kurasakan meski sebelumnya sudah kubasahi dengan liurku
"S-steven keluarkan-hh, sakit kumohon.."
aku meringis sambil memegang erat bantal yang ada didepanku dengan kedua tanganku yang masih terikat
Steven tidak bergeming sedikitpun dia malah semakin menekan benda itu agar masuk sepenuhnya