Banyak hal

7 1 0
                                    

"farell"

Tiba tiba suara keheningan memecahkan mereka.

"Iya raa"

Farel masih melihat ke depan tanpa melihat Nara.

"Aku tau kamu lagi bingung kan ?"

Nara tiba tiba melontarkan sebuah kalimat yang membuat farel mengerutkan keningnya.

"Bingung karena apa ?,aku lg nikmatin udara malam sambil lihat bintang yang paling terang kok,gak ada yang harus di bingung kan"

"Bukan gitu,maksud aku kamu lagi binggung kan sama hubungan kita ke depannya bakal gimana ?"

Farel hanya bisa menyimak kalimat Nara tanpa menjawabnya.

Suasana kembali hening.

"Kenapa tadi nanya kaya gitu ?"

"Hmm,mau tau aja"

"Jadi gini raa,hubungan seseorang kita gak akan pernah tau ke depannya bakal kayak gimana, bahkan mungkin satu jam ke depan kita juga gak akan tau akan seperti apa,bisa aja kita lagi seneng seneng tiba tiba di jalan ada penjahat,semua itu hanya tuhan yang tau.yang terpenting kita harus jaga komunikasi,aku percaya sama kamu raa".

Nara memeluk erat farel sambil berbisik

”Farel aku sayang kamu,pake bangettttt" kata Nara sambil berbisik ke telinga nya

Hati farel menghangat saat Nara membisikkan itu.

***

Pagi pagi mereka sedang makan bubur ayam dekat dengan tempat Nara nge-kost.

"Rel ko kamu bisa tau ada bubur enak Deket sini ?"

"Yaa karena aku suka sering jalan jalan nyari tempat tempat enak dan harganya worth it"

Sebenernya farel untuk masalah ekonomi aman aman aja,tapi farel memilih untuk menghemat dan juga menabung.

"Ah itumah kamu nya aja kali yang gak mau yang mahal "

"Bukan gitu raa,nanti kalau uang aku banyak,aku mau bikin kamu seperti ratu"

Pipi Nara sekarang merasa panas dan merah karena malu

"Eh abis ini kita langsung pulang yaa,aku ada kelas nanti jam 10" kata Nara sambil menyuapkan buburnya

Sebenarnya,Nara masih belum punya teman kuliah apalagi Nara orangnya cukup susah di ajak komunikasi,padahal dia ngambil jurusan ilmu komunikasi.

**

Nara sedang duduk di kelas nya sendirian, setelah tadi menyelesaikan kelasnya dan tiba tiba ada Bima teman kelasnya yang beberapa hari lalu suka sering mengganggu nya,katanya Bima mau jadi teman Nara tapi Nara tidak merespon nya

” Nara kamu masih gak mau temenan sama aku ? Oh atau jangan jangan kamu lebih asik gak punya temen ? Atau bisa jadi kamu itu... ”

” Ngapain lagi sih Bim ? " Ucap Nara sambil mengambil airpods dan memasangkannya ke telinga,karena Nara tidak mau mendengarkan omong kosong Bima

” mau ke Kantin gak ? Aku traktir deh ”
Bima itu orangnya gak pernah nyerah kalau ngajak orang

” kamu mau banget temenan sama aku ?”
Sebenarnya Nara mau mau aja temenan sama Bima,kalau di liat liat Bima orangnya gak aneh aneh,juga pinter lagi cuma naranya aja yang ribet

”mau banget,itupun kalau kamu ngijinin aku jadi temanmu kalaupun tidak diijinkan,aku akan maksa jadi temanmu” jawab Bima sambil tertawa

” yaudah kita temenann ” kata Nara sambil keluar kelas

Bima bersorak ria seperti anak kecil yang mendapatkan mainan baru

Di kantin Nara dan Bima pesen mie ayam dan 2 es jeruk sambil melihat penjuru kantin tiba tiba Bima ngomong

” raa,temenan sama kamu susah ?,atau emang harus daftar dulu ?” kata Bima sambil menatap serius

”engga juga,buktinya kamu sekarang jadi temanku kan ?” jawab Nara santai

”mana ada, itupun harus mohon mohon dulu biar jadi temanmu ” Bima sambil tertawa

” Bim, kayaknya habis ini langsung pulang deh” sambil mengelap mulutnya dengan tisu

” Oh yaudah aku anterin ya ? ”

” okee ”

Jangan lupa vote,coment,dan follow gaisss
Biar aku jadi semangat nulis ceritanya
Follow Instagram aku yawww
@sitsaaaa_
Terimakasih sudah membaca cerita pertama aku, semoga kalian suka,dan jangan lupa sharee ke teman teman kalian yaa🥰
Maaf kalau ada typo 🥺

TemaramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang