Komitmen tanpa ikatan hanya hal bodoh dan buang buang waktu.
-naraa
"Kamu bisa mastiin apa kalau kita komitmen ?
Farel hanya bisa diam dan menatap raut wajah Nara.
"Bahkan kamu saja diam,rel lebih baik kita gak usah ketemu lagi"
Nara langsung masuk ke dalam pintu kamar,meninggalkan farel.
Di balik pintu kamar Nara hanya kebingungan sendiri melihat kisah cinta nya yang rumit,farel selalu menjadi tanda tanya di kehidupannya.
"Rell lo itu kenapa sihh selalu buat gue bingung karena teka teki lo ?"
"Gue mau kita pacaran rell biar jelas,bukan komitmen tanpa ikatan yang gak jelas".
Nara hanya bermonolog dengan cermin yang menunjukkan dirinya.
"Atau emang gue salah ?, atau gue terima aja ?".
***
Sudah satu Minggu sejak kejadian itu,Nara tidak lagi mendapatkan kejutan kecil dari farel.
”farel orangnya emang kaya gitu yaa,ko gue jadi nyari nyariin dia, rindu kejutan kecil dari dia"
Nara sedang menelpon sahabatnya yaitu siska,Siska selalu ingin Nara jujur akan perasaan nya sendiri.
"Ra katanya farel ngajak lo komitmen, terus lo terima gak ?"
"Gue gak terima"
"Bukannya lo juga sayang kan sama farel"
"Gue ragu sama yang namanya komitmen, apalagi ini gak ada ikatan apa apa, yang pacaran terus komitmen aja bisa putus, terus kalau gue komitmen tapi gak pacaran hanya buang buang waktu dan perasaan, gue maunya yang jelas jelas aja"
"Ra kalau boleh jujur, semalam farel nelpon gue"
Siska dengan sangat hati hati mengutarakan apa yang farel sampaikan lewat telpon
"Emang farel ngomong apa sama lo ?"
Nara dengan ekspresi kaget mendengar ucapan yang Siska utarakan
"Farel sayang banget sama lo, dia juga gak main main, trus soal ngajak komitmen sama lo, dia emang serius”
"Tapi gue udah satu Minggu gak liat ataupun ketemu sama farel, trus gak ada kejutan kecil pun dari dia"
"Raa lo bisa gak baca sorotan mata orang yang tulus ?, farel itu sama lo tulus banget sayangnya, meskipun lo gak pernah liat mata farel secara langsung tapi gue sering liat kalau farel ngobrol sama lo matanya bikin adem trus tatapan nya emang bener tulus"
Siska memang selalu memperhatikan gerak gerik farel ataupun Nara saat sedang mereka ngobrol ataupun mereka berantem, dan dari situ Siska melihat betapa sabar dan tulusnya farel menyikapi sifat naraa.
"Tapi gue masih raguu, gue butuh di yakini bukan cuma omong kosong doangg"
Jangan lupa vote,coment,dan follow gaisss
Biar aku jadi semangat nulis ceritanya
Follow Instagram aku yawww
@sitsaaaa_
Terimakasih sudah membaca cerita pertama aku, semoga kalian suka,dan jangan lupa sharee ke teman teman kalian yaa🥰
Maaf kalau ada typo 🥺
KAMU SEDANG MEMBACA
Temaram
Teen FictionAku jatuh cinta pada orang yang selalu membuatku bingung untuk bertahan atau melepaskannya, aku banyak bertanya tapi kamu tetap punya jawaban, kadang aku dibuat ragu bahkan aku dibuat yakin seyakin yakinnya. Aku bisa apa ketika aku ragu ? Aku hanya...