Ruang hati

24 6 0
                                    

Hargailah perjuangan seseorang mau sekecil dan sebesar apapun itu,mungkin kalau dia sudah tidak peduli maka kamu akan merasa kehilangan,dan mungkin dia sudah tidak mau kembali lagi padamu maka hargailah selagi ada.
-farel

Akhirnya yang di nantikan semua siswa dan siswi di SMA Rinjani Internasional school pun tiba, bell pulang sekolah sudah berbunyi ini waktunya siswa dan siswi pulang ke rumah masing masing tapi tidak dengan nara yang tiba tiba dirinya ingin tetap di sekolah yaa walaupun nara sebenarnya ingin sekali pulang ke rumah, pasti kalau pulang lewat gerbang depan ada farel yang menunggunya dari tadi.

"Eh ko nara belum keluar juga sih? "

Farel bertanya tanya pada hatinya,takut naranya itu kenapa kenapa.

"Gue susul aja ke kelasnya kali yaa? "

Farel langsung bergegas ke kelas nara, dengan jaket yang lusuh dan memang itu yang selalu dia gunakan.

Setiba sudah sampai di kelas nara, farel hanya menemukan tas dan cardigan nya nara tapi orangnya tidak ada, farel bingung nara kemana, tidak lama kemudian nara masuk ke kelas dan terkejut melihat farel yang sudah ada di dalam kelas.

"Eh lo ngapain masuk ke kelas orang tanpa ijin, gak sopan! "

Dengan nada agak sedikit naik.

"Eh narr gue khawatir tau sama lo, gue barusan bingung lo kemana sedangkan tas sama bajunya ada di sini,loe habis dari mana sih nar? "

"Loe belum pulang?"

Dengan nada sinis,nara langsung keluar kelasnya dan bergegas untuk ke gerbang.

"Gue nungguin loe narr,kan gue udah bilang tadi waktu di kantin"

Farel menghela nafas,masa nara lupaa.

"Emangnya gue udah bilang iya? "

Nara mempercepat langkahnya, agar tidak sejajar dengan farel.

"Narr seenggaknya lo hargain gue"

Farel memegang tangan nara, dengan sorotan matanya yang cokelat, farel memang memiliki bola mata yang indah apalagi kalau bola matanya terkena silauan mentari.

"Gue suka sama lo raa, masih ada gak sih sedikit ruang di hati lo buat gue singgahi sedikit aja gue gak minta banyak ko sama lo, kalau ada ijinin gue masuk ke ruang hati lo kalau bisa ijinin gue menatap selama nya di hati lo"

Farel menatap nara sendu, karena selama ini farel hanya bisa nyaman dan aman dekat di sebelah nara.

"Engga ada ruang hati buat lo rel, jadi pliss gue minta sama lo untuk pergi jauh jauh dari gue, karena gue gak akan pernah suka sama lo dan gue gak akan baper sama lo, juga satu lagi berhenti buat quote quote puitis buat gue"

Nara pergi dari hadapan farel meninggalkan farel dengan hati berantakan seolah jawaban yang nara berikan itu sebuah tamparan yang sangat menyakitkan.

***

Setelah nara pulang ke rumah, nara merasa tidak enak karena tadi dia sangat berlebihan pada farel.

"Gue tadi berlebihan gak yaa ?"

Nara bergumam,sambil membereskan sepatu yang dia lepas.

"Tapi gue cuma ngomong apa yang gue rasa, salah yaa? "

"Gue ga mau ada orang yang deket banget sama gue, gue belum siap, gue takut bikin orang yang nanti gue sayangi kecewa, makanya gue harus siap dulu untuk membuka pintu hati gue buat orang yang nantinya bakal satu atap sama gue"

Nara sedang monolog dengan dirinya sendiri, takut akan kekhawatiran yang nantinya dia gak mau kalau orang yang disayangi nya nanti akan kecewa.

"Naura gimana tadi di sekolahnya baik baik aja kan? "

Seorang wanita paruh baya datang menghampiri nara,dia memakai baju berwarna merah dengan corak batik ia adalah ibunya nara,ibunya memanggil nara dengan nama Naura,sedikit cerita jadi nara mempunyai ibu yang berasal dari sunda dan papah nya berasal dari kota besar.

"Iya mah tadi di sekolah baik baik aja koo, cuma ada lelaki yang nyebelin di sekolah masa dia ganggu ketenangan aku"

Nara sambil menciutkan bibirnya yang mungil ituu.

"Emangnya kenapa raa ? Mungkin dia mau kenal kamu lebih dekat, gapapa atuh ra kalau gitu mah kamu th harus senang".

Ibunya menjawab dengan logat sunda nya itu.

"Ya bukan gitu mah, tapi nara kalau ada dia sukanya pengen ngambek"

Karena kalau ada yang deketin nara bawaannya tuh pengen marah terus jutek.

"Ih kamu mah kumaha sihh, pusing mamah mah kalau udah kaya gitu, mending mamah nonton TV aja ah"

Ibunya nara keluar dari kamar nara, untuk menonton acara kesukaan nya yaitu india.
***

Jangan lupa vote,coment,dan follow gaisss
        Biar aku jadi semangat nulis ceritanya
               Follow Instagram aku yawww
                                @sitsaaaa_
Terimakasih sudah membaca cerita                   pertama aku, semoga kalian suka,dan jangan lupa sharee ke teman teman kalian yaa🥰
Maaf kalau ada typo🥺

TemaramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang