Perpisahan itu memang selalu ada air mata di dalamnya, selalu ada rindu yang menggema.
-naraSeperti orang pada umumnya,nara siap siap untuk pergi sekolah dengan rambut yang sengaja di uraikan begitu saja,kali ini cukup berbeda penampilan nya karena nara pada sabtu kemarin baru potong rambut.
Ketika nara sedang melahap nasi goreng buatan mamah rini,terdengar suara motor yang tidak asing seperti motor yang pada malam minggu kemarin datang ke rumah nya,yaa itu pasti suara motor seorang farel mardiansyah.
"Assalamualaikum"
Seorang wanita yang membukakan pintu seperti malam minggu kemarin,ya itu adalah rini ibu dari naura adia zahira
"Waalaikumsalam,eh farel pasti mau berangkat bareng sama naura yaa? "
"Iya tante,maaf datangnya pagi pagi banget soalnya kalau siangan dikit nara nya takut udah pergi"
"Iya gapapa,kamu udah sarapan belum? "
"Belum tante"
Farel mengatakan itu sambil malu malu
"Yaudah sarapan bareng yuu di dalam"
Farel dan rini masuk ke dalam.
"Selamat pagi narr"
Farel mengucapkan selamat dengan penuh kebahagiaan.
"Gue udah pesen ojek online"
Nara cepat cepat memakai sepatunya.
"Tapi kan gue udah kesini nar"
Tiba tiba wajah farel berubah 180 derajat,dari yang tadi nya bahagia sekarang jadi muram
"Gue gak minta loe buat kesini"
Dengan ketus nara menjawabnya.
"Naura jangan gituh atuh sama farel teh kasian,farel mah udah bela belain mau jemput kamu"
Rini menasehati anaknya seperti biasa dengan logat sundanya agar tidak berperilaku seperti itu pada farel.
"Nara udah pesen ojek online mah"
Nara membela dirinya.
"Bisa meren atuh di cansel,kasian farel"
Akhirnya nara membatalkan untuk naik ojek online,dan berangkat bersama farel.
"Nar tungguin atuh farel mau sarapan dulu,kasian dia belum sarapan"
Ujar rini pada anak perempuan nya itu.
Setelah sarapan selesai akhirnya mereka berangkat bareng ke sekolah.
***
Di jalan nara tidak banyak bicara,nara hanya melihat lihat jalan nan dan orang orang dengan kesibukkan aktifitas nya.
"Nar lo baru potong rambut yaa? "
Ucap farel membuka pembicaraan agar tidak merasa canggung.
"Iya gue baru potong rambut, tadinya supaya buang sial tapi ternyata gue salah"
"Emang kenapa nar? "
"Iya kesialan nya itu elo yang selalu aja muncul di kehidupan gue,pagi pagi udah bertamu aja ke rumah orang,ga tau malu emang yaa"
" Jangan gitu lah ra,eh ngomong loe cantik banget dengan model rambut sebahu apalagi di gerai gitu"
Farel memuji kecantikan nara karena rambutnya yang baru di potong,dan kalaupun bukan itu model rambutnya pasti farel akan selalu memuji nya karena nara adalah orang yang di cintai nya.
Setelah sampai di parkiran sekolah,semua mata tertuju pada nara dan farel.mereka bertanya tanya ada hubungan apa farel dengan nara,orang orang melihat nara dengan penuh pertanyaan, bagaimana bisa nara yang begitu dingin dengan cowo tiba tiba berangkat bareng berduaan dengan farel.
"Rel besok lo ga usah ke rumah gue lagi"
Nara ngomong gitu dengan penu penekanan.
"Kenapa nar? "
"Gue ga suka orang orang liat gue dengan pandangan seperti itu,dahlah gue duluan ke kelas"
Saat nara ingin melangkahkan kakinya, tangannya di pegang farel,farel memberi amplop kecil yang sangat lucu warnanya pink dan di sisi kanannya ada sebuah pita berwarna merah.
"Ini buat lo, bacanya nanti aja kalau lo pengen baca"
Farel menyerahkan surat itu pada nara.
***
Pukul 11.00 malam,nara terbangun dari tidurnya merasa ada yang mengganjal di hatinya tiba tiba dia teringat akan satu hal,sebuah surat dari farel yang belum dia baca isinya."Gue baca aja sekarang kali ya?"
Nara memastikan dirinya untuk membaca surat yang di berikan farel.
Setelah di buka dan di baca tiba tiba matanya banjir begitu saja.
"Rel kenapa sihh, katanya lo suka sama gue tapi kenapa lo malah menjauh dari gue"
Sebenarnya nara terlalu naif untuk mengakui bahwa dirinya memang juga sangat mencintai farel.
Isi dalam surat itu seperti menggoyahkan dirinya, hatinya, setelah membaca surat itu nara merasa sedih.
Dalam surat nya begini :
Untuk kamu Naura Adia Zahira, terimakasih telah hadir di kehidupan ku, terimakasih telah memberikan warna warna pelangi dalam hidupku,terimakasih telah menjadi cahaya untukku walaupun yang kau berikan bukan cahaya seutuhnya melainkan remang remang,aku menulis kan surat ini seperti ke inginanmu agar aku tidak muncul di depan mu lagi,baik sekarang akan aku penuhi sesuai dengan keinginanmu,aku akan pergi jauh bersama keluarga ku karena ayahku sekarang harus pindah tugas dan akan lama di sana,bukan aku gak mau berpamitan dengan kamu langsung raa,tapi aku tau jawaban mu pasti bakal menyakitkan jadi untuk itu aku menuliskan surat kecil ini untukmu di dalam amplop itu ada gelang yang berinisial huruf F dan aku membelinya dua,yang aku pakai sekarang ini berinisial huruf N yaitu namamu Naura Adia Zahira bukan untuk nama naura lainnya,kalau kamu mau pakai gelang itu tentu aku sangat senang sekali,tapi kalau engga juga gapapa itu hak mu.
Tapi aku akan balik lagi ke rumahku yaitu kamu raa,aku sudah terlalu nyaman dengan rumahku yang lama sampai aku menuliskan surat ini rasanya berat banget, tapi kita hanya bisa berjalan di kenyataan bukan hanya angan angan belaka,kamu pasti nanti akan percaya dengan KEAJAIBAN SEMESTA itu emang ada raa seperti yang aku pernah bilang padamuu.
Jaga diri baik baik yahh naraa,dari aku yang akan kembali ke rumahnya.
Salam buat mamahh mu,bilangin nasi gorengnya enak:)
Nanti kalau aku pulang,aku akan langsung ke rumah mu raaa ♥️✨.Nara saat selesai membaca surat itu hatinya hancur sekali, seperti ada serpihan di dalam hatinya sangat menyakitkan.
"Rel kalau gue bisa ngulang waktu,gue mau perbaiki yang udah gue lakuin sama lo"
Nara tak henti hentinya menangis.
"Sebenarnya saat gue di ganggu sama lo, hati gue seneng rell cuma gue terlalu gengsi buat ngakuin nya".
**
Kalian ada yang sama ga kaya nara yang gak bisa ngakuin perasaan dirinya sendiri?Jangan lupa vote,coment,dan follow gaisss
Biar aku jadi semangat nulis ceritanya
Follow Instagram aku yawww
@sitsaaaa_
Terimakasih sudah membaca cerita pertama aku, semoga kalian suka,dan jangan lupa sharee ke teman teman kalian yaa🥰
Maaf kalau ada typo 🥺
KAMU SEDANG MEMBACA
Temaram
Teen FictionAku jatuh cinta pada orang yang selalu membuatku bingung untuk bertahan atau melepaskannya, aku banyak bertanya tapi kamu tetap punya jawaban, kadang aku dibuat ragu bahkan aku dibuat yakin seyakin yakinnya. Aku bisa apa ketika aku ragu ? Aku hanya...