.
.
.
Jungkook meremas kertas nilainya, hari ini guru matematika mengadakan ujian mendadak. Seperti hari-hari berikutnya, kali ini mengecewakan. Apakah ia kurang belajar dan berlatih akhir-akhir ini? Padahal ia sudah menambah jam belajarnya hingga malam hari.
Jungkook memasukkan kertas itu ke dalam loker, ia berada di ruang ganti. Matanya melirik ke cermin, dobok--seragam putih taekwondo itu melekat di tubuhnya dengan apik, hanya ini saja membuatnya tersenyum lebar.
"Sepertinya aku harus menambah jam belajarku lagi." Jungkook segera memakai pelindung di badan, sarung tangan dan kaki juga helm kepalanya.
Pertandingan mulai dekat, tidak mungkin ia membiarkan dirinya terus merenungkan nilainya yang turun. Ia harus profesional, ia tidak boleh mempengaruhi kemampuannya juga dalam olahraga.
"Jung, apa kau akan berlatih?" Tanya Taehyung yang berdiri di ambang pintu, Jungkook yang melihat keberadaan kak Taehyung segera mengambil tasnya untuk segera menghampiri kak Taehyung.
"Eoh, aku akan berlatih sebelum semester kedua dimulai. Ini pertandingan terakhirku sebelum menempuh ujian kelulusan." Taehyung yang mendengarnya segera merangkul Jungkook, keduanya berjalan melewati koridor sekolah yang sepi.
Hanya beberapa anak yang masih ada di sekolah setelah kegiatan belajar mengajar usai, untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tentu saja.
"Aku akan ikut, aku belum pernah melihatmu latihan." Jungkook tersenyum melihat Taehyung menyemangatinya."Jungkook! Apa yang kau lakukan di sana?! Cepat kemari." Jungkook menoleh saat pelatih memanggilnya, helaan napas terdengar. Rasanya tidak membiarkan kak Taehyung duduk sendirian untuk menemaninya.
Matanya melirik saat ada beberapa anak yang duduk untuk melihat latihan taekwondo.
"Kak Tae, duduk saja di sana bersama mereka. Aku akan latihan dan segera pulang bersama." Kak Taehyung terkekeh kecil kemudian mengusap kepalanya."Cepatlah, jangan khawatirkan aku." Mendengarnya membuat Jungkook mengangguk lalu berlari pergi menghampiri sang pelatih yang sedari tadi berteriak memanggil namanya.
Yoongi hanya menatap Jungkook yang berlari kearahnya yang sedari tadi menunggu sang adik di depan sekolahan. Menyenderkan punggungnya pada sisi mobil, dengan kacamata hitam yang bertengger di matanya membuatnya menjadi pusat perhatian banyak orang.
"Kurang lama, lain kali kakak biarkan kamu pulang jalan kaki." Jungkook yang mendengarnya mulai merengek, ia tahu terlalu terlambat untuk pulang.
Matahari sudah nyaris tenggelam dan semua orang nampak heran melihat keberadaan Yoongi di depan sekolah saat semua siswa sudah pulang ke rumah masing-masing, kecuali Jungkook tentu saja.
"Maaf, kak Taehyung pulang meninggalkanku. Tadi siang ia berjanji untuk pulang bersama, tapi ia menghilang dan membuatku mencarinya sampai lupa waktu."Yoongi yang tadinya kesal langsung terdiam, ia menatap Jungkook yang kini memeluknya sambil menggoyangkan tubuh ke kanan dan ke kiri.
"Ayolah~ kak Yoongi yang baik hati, maafkan adikmu ini." Yoongi terkekeh kecil mendengarnya, adiknya pandai memuji rupanya."Aish, baiklah. Cepat masuk, udara mulai dingin." Jungkook yang mendengarnya dengan cepat membuka pintu di samping kemudi dan masuk tanpa di suruh dua kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Boy
General Fiction♛┈⛧┈┈•༶ON GOING ༶•┈┈⛧┈♛ Jungkook membutuhkan Yoongi, begitupun sebaliknya. Jungkook yang merasa dibedakan dan Yoongi yang berusaha agar Jungkook merasakan kasih sayang. Bagaimana cerita kehidupan keluarga Min? Cerita ini telah berganti alur, kuhar...