..
Jungkook hanya bisa berdiri sambil menatap koper dan pakaiannya yang dibuang sembarang oleh kakek yang wajahnya memerah menahan amarah.
"Sudah kukatakan berulang kali, anak ini hanya membuat Yoongi celaka!"Mama Yoona hanya menghela napas, mata wanita cantik itu nampak sembab. Jungkook hanya ingin melihat keadaan sang kakak setelah ia ditarik paksa oleh bodyguard sang kakek untuk dibawa ke mansion.
"Kek... A-aku ingin melihat kak Yoongi... " Lirih Jungkook membuat kakek Min menatapnya tajam."Untuk memastikannya mati?" Remaja itu mengepalkan tangannya, matanya melirik bibi Areum yang menahan tangisnya.
Kakek Min menghela napas, sepertinya pria tua itu lelah saat tekanan darahnya naik mendadak. Kakek Min segera menelpon seseorang, membuat Jungkook menatap mama Yoona yang hanya bisa menangis seenggukan.
"Woobin, bagaimana keadaan cucuku."Kakek Min tetap mempertahankan suara datarnya, sedangkan matanya melirik penjaga yang berjaga di pintu sana.
"Terus pantau keadaannya." Setelah itu panggilan dimatikan oleh Kakek Min secara sepihak.Kakek Min menatap remaja yang kini menatap menantunya dengan tatapan bersalah. Kakek Min memanggil penjaga di depan itu dengan ujung jari tangannya.
"Bawa semua pakaiannya dan pindahkan kamarnya ke kamar belakang. Aku harus menjaga cucuku darinya."Bibi Areum menangis saat melihat para penjaga itu membawa semua pakaian dan beberapa barang Jungkook ke kamar belakang. Sedangkan mama Yoona hanya menatap Jungkook kemudian mengusap kepala anak angkatnya itu.
"Mama akan melihat keadaan kakakmu." Yoona segera pergi dari sana, pikirannya kacau saat memikirkan keadaan putra tunggalnya yang bersimbah darah tadi.
"Tuan... Kamar belakang itu cukup kejam tuan, setidaknya biarkan ia berada di dekat rumah utama ini--" Ucapan bibi Areum terhenti saat tangan kakek Min terangkat untuk menghentikan ucapan bibi Areum.
"Menurutmu siapa yang berhak memutuskan, kau atau aku?" Kakek Min segera pergi dari sana setelah memberikan kode kepada para penjaganya.
Jungkook tersenyum menatap bibi Areum yang dianggap ibunya juga, sama seperti kak Yoongi yang menyayangi bibi Areum.
"Bunda tenang saja, kamar belakang juga sama saja menurutku. Setidaknya aku masih bisa bertemu dengan bunda dan kak Yoongi."Jungkook memeluk bibi Areum yang kini menangis dan memeluknya erat, sangat erat hingga membuat Jungkook tersenyum tipis merasakan pelukan seorang ibu.
Jungkook menatap kamar belakang yang seperti rumah minimalis yang memiliki satu kamar tidur dan satu kamar mandi, memiliki dapur yang sama ruangannya dengan ruang makan dan ruang tamu kecil. Jungkook tersenyum, kamar belakang sebenarnya cukup bagus, dan Jungkook menyukainya.
Jungkook menatap jam dinding yang menunjukkan bahwa gurunya akan segera datang. Sebenarnya ia ingin melihat keadaan kak Yoongi, tapi sepertinya kakek tidak akan membiarkannya.
"Dek, udah makan belum?" Tanya bibi Areum yang membawa sebuah nampan berisi makanan untuk Jungkook yang kehilangan selera makannya.
"Sudah, tadi bersama kak Jin." Bibi Areum tersenyum kemudian menoleh ke belakang dimana guru baru yang akan mengajar Jungkook telah datang.
Seorang pria paruh baya datang menatap rumah kecil Jungkook yang baru, rumah di dalam mansion Min yang besar.
"Jadi ini kamar baru Jungkook?" Bibi Areum sendiri langsung membungkuk memberi salam kepada guru Jungkook yang ketiga.
"Baiklah, langsung saja di mulai saya Kim Hansung yang akan mengajari Jungkook." Pria paruh baya bernama Hansung itu segera meletakkan tasnya ke atas sofa.
Bibi Areum segera pamit ke dapur untuk menyiapkan minuman, sedangkan guru Hansung memilih untuk duduk di kursi dekat meja belajar milik Jungkook.
"Saya memiliki beberapa peraturan, tuan besar Min membayar saya untuk membuatmu berguna." Guru Hansung segera melipat kedua tangannya di depan dadanya.
"Pertama, target nilai semua mata pelajaranmu adalah 90. Bila ada satu mata pelajaran yang kurang dari itu, maka metode belajar kita berubah." Guru Hansung tersenyum kecil yang cukup menyeramkan.
Jungkook menunduk saat melihat senyuman Hansung yang nampak mengerikan. Kedatangan bibi Areum yang membawa minuman membuat Jungkook dapat menghela napasnya.
"Peraturan kedua, bila semua nilai mata pelajaranmu terpenuhi maka ada hadiah yang menanti. Satu keinginan yang akan dituruti oleh tuan Min." Mendengar hal itu membuat Jungkook mendongak mendengarnya, benarkah semuanya?
Guru Hansung mengangguk saat melihat binar di kedua mata Jungkook.
"Baiklah, sekarang waktunya kita belajar." Guru Hansung segera menepuk kursi di sampingnya yang akan digunakan oleh Jungkook untuk belajar.Bibi Areum segera undur diri, ia merasa harus pergi agar tidak mengganggu konsentrasi Jungkook.
Guru Hansung segera mengambil kumpulan soal yang jumlahnya banyak. Memberikan satu soal hot yang sudah ia siapkan.
"Kerjakan satu soal dalam waktu 1 menit." Guru Hansung menatap ponsel di dalam genggamannya."Mulai." Hansung langsung menekan tombol start pada ponselnya membuat Jungkook segera mengerjakan soal di hadapannya.
Ia harus bisa, demi mendapatkan kesempatan emas itu. Guru Hansung tersenyum kecil melihat betapa ambisinya Jungkook-- remaja yang usianya bahkan jauh di bawahnya kini berambisi mendapatkan hadiah spesial dari kakek Min.
Jungkook melempar pulpennya yang habis kemudian mengambil asal pulpen yang disediakan di meja belajarnya.
Waktunya tidak banyak,
Guru Hansung terkekeh melihat remaja itu berupaya sangat keras. Entah apa yang Jungkook inginkan, tapi ia hanya akan membantu Jungkook belajar dan melaksanakan tugasnya.
Sedangkan bibi Areum saat ini hanya menunduk saat kakek Min yang duduk di hadapannya sambil menatap foto cucu kesayangannya Min Yoongi.
"Bagaimana dengan respon bocah itu?" Bibi Areum menunduk kemudian tersenyum kecil mengingat respon Jungkook yang nampak bahagia.
"Tuan Jungkook sangat bahagia." Mendengar hal itu membuat Hangeng terkekeh, entah apa yang ada di pikiran kakek Min itu.
"Belum tahu saja bagaimana metode mengajar Hansung bagaimana." Mendengar ucapan tuan besar Min membuat tubuh bibi Areum menegang.
"Tuan, apa maksud anda?" Kakek Min terkekeh kemudian melirik bibi Areum-- pekerja yang sangat ia percayai selama bertahun-tahun.
"Aku tidak akan memberikan hadiah semudah itu padanya." Mendengar hal itu dari mulut tuan besar Min jelas sangat menakutkan bagi bibi Areum.
Saat ini bibi Areum mencemaskan kedua anaknya, Min Yoongi dan Min Jungkook.
'Semoga Tuhan melindungi mereka.'Haloo maaf soalnya mulai sibuk jadi susah untuk menulis. Ini aku cicil beberapa hari karena belum smpet
Terima kasih sudah membaca ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Boy
General Fiction♛┈⛧┈┈•༶ON GOING ༶•┈┈⛧┈♛ Jungkook membutuhkan Yoongi, begitupun sebaliknya. Jungkook yang merasa dibedakan dan Yoongi yang berusaha agar Jungkook merasakan kasih sayang. Bagaimana cerita kehidupan keluarga Min? Cerita ini telah berganti alur, kuhar...