Aku lagi mau kejar tayang nulis ini karena masih chapter awal.
.
.
Jungkook hanya memeluk kedua lututnya, ia hanya menatap Taehyung yang ada di hadapannya. Taehyung hanya duduk sila dan menatapnya dalam diam.
"A-aku minta maaf hiks... " Racau Jungkook sambil terisak, membuat Taehyung menghela napasnya pelan."Aku hanya memintamu menjaga ibuku, tapi kenapa kau pergi meninggalkannya?" Lirih Taehyung membuat Jungkook meringis memegangi kepalanya.
"Shh sa-sakit... " Taehyung menatap Jungkook iba, ia mengusap kepala Jungkook kemudian bangkit berdiri.
"Aku akan menemanimu Kook, apapun yang terjadi."Jungkook hanya menangis kecil, ia rindu mama dan papa. Ia kembali menangis saat melihat Yoongi bersimbah darah karena tertabrak.
Pintu terbuka menampakkan seorang wanita yang berjalan mendekatinya dengan angkuh.
"Bagaimana rasanya bisa kabur?" Tubuh Jungkook bergetar saat wanita yang merupakan bibinya itu berdiri di depannya."Semua orang menganggapmu gila, jadi menjauhlah dari banyak orang. Kau bisa menyakiti mereka tanpa kau sadari." Bibi cantik itu menghela napas, kemudian berjalan menjauh sebelum kembali berbalik untuk menatap keponakannya.
"Aku memecat perawat Kwon karena telah membebaskanmu. Karena ulahnya kau telah menyakiti seseorang, dan untuk itu mereka meminta agar kau tidak bisa keluar dari rumah sakit ini. Meski kau sudah sembuh sekalipun." Jungkook hanya diam, menatap lantai putih yang lebih menarik dibandingkan presensi sang bibi.
"Cepatlah sembuh, banyak hal yang kau lewatkan." Sang bibi segera keluar membuat Jungkook menggigit bibirnya, kemudian menatap pintu yang tertutup rapat.
Ia kembali ke ruangan ini lagi, dan mungkin ia hanya akan terus berada di sini.
"Mama... Jungkook takut... "Sedangkan di tempat yang berbeda nampaklah seorang pemuda yang memejamkan kedua matanya. Sedangkan di ambang pintu, Hangeng menatap cucunya yang tertidur cukup pulas.
"Bagaimana keadaan cucuku?" Tanya Hangeng membuat Seokjin yang bekerja sebagai dokter pribadi keluarga Min menunduk.
"Yoongi kehilangan banyak darah, tapi setidaknya ia sudah aman. Ia dibawa kemari tepat waktu, kepalanya mengalami cidera ringan tapi tenang tidak ada pendarahan." Jin menghela napas, menatap Hangeng yang terus menerus menatap Yoongi.
"Kami akan terus memantau keadaan Yoongi, kita tidak tahu apa yang terjadi selama 24 jam nanti." Seokjin segera pergi dari sana setelah membungkuk kecil, membuat Hangeng mengusap rambut putihnya ke belakang.
"Mari kita lihat seberapa keras kepalamu itu, Yoon." Hangeng membalikkan tubuhnya saat mendengar suara langkah kaki, ia tahu putranya dan menantunya akan datang kemari.
"Kalian sudah datang? Tenang, Yoongi sudah baik-baik saja." Mendengar penjelasan dari ayah mertuanya membuat wanita cantik itu menghela napas leganya.
Tubuhnya lemas bukan main saat mendengar putranya kecelakaan. Bagaimana bisa putranya kecelakaan, sementara banyak pengawal yang menjaga Yoongi?
"Aku tahu kau akan menanyakan banyak hal, Yoona. Tapi nanti akan aku jelaskan, semuanya tanpa terkecuali. Sekarang masuklah, temui putramu." Ucapan Hangeng benar, Yoona segera melangkah masuk ke dalam ruang rawat Yoongi yang mewah.
"Ayah, bagaimana bisa Yoongi kecelakaan?" Tanya sang putra yang kini mendudukkan dirinya di bangku ruang rawat yang berada di luar ruangan.
"Yoongi bersikap keras kepala, ia melindungi orang gila dan anak itu mendorongnya ke jalan raya." Jelas Hangeng yang membuat Siwon mengernyit tidak paham.
"A-apa??"
"Sudah lupakan, sekarang kau belikan isteri mu makan dan jangan lupakan pria tua ini juga kelaparan." Siwon tersenyum tipis, ia segera mengangguk menuruti perintah sang ayah.
"Dasar bodoh, kenapa kau menganggap bocah gila itu adikmu?" Hangeng menatap Yoongi yang masih tertidur pulas di usap keningnya oleh Yoona.
***
Sepertinya tidak ada hari untuk bersantai untuk Hangeng. Ia pikir setelah Yoongi sadar, cucunya akan menurut padanya dan melakukan yang ia pinta. Tapi salah besar, karena cucunya justru menyalahkannya.
"Kakek ini bagaimana?! Kenapa kakek membuatnya kembali masuk ke rumah sakit itu lagi? Ia menderita kakek!" Pekik Yoongi membuat Hangeng memegang dadanya.
Ini gila!
Hangeng memijit keningnya, ia benar-benar kehabisan kesabaran.
"Min Yoongi! Apa karena kecelakaan otakmu bergeser? Kau tahu jelas ia mendorongmu, dan kau memintanya kemari?! ""Ayah... " Hangeng menatap menantunya yang berusaha menenangkannya. Beruntung Siwon tidak ada disini, bila ada pasti keadaan semakin kacau. Keluarga Min sangat keras kepala, dan itu tidak bisa terelakkan karena sudah mendarah daging.
"Katakan pada putramu kalau keputusanku sudah benar." Yoona bimbang, ia tidak tahu apapun dan sekarang ia harus memihak pada siapa?
"Mama katakan pada kakek, sebelum ia mengembalikan Jungkook padaku, aku tidak akan makan ataupun minum. " Yoona memijit keningnya, kenapa ia harus dikelilingi oleh pria keras kepala?
"Bisakah kalian bersikap dewasa?" Mama Yoona mengusap dadanya berusaha untuk sabar, bila ada Siwon mungkin lebih parah, pikirnya.
Yoongi justru membalikkan badannya, memunggungi keduanya dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Yoongi... ""Katakan pada pria tua itu, aku tidak mau apapun kecuali Jungkook." Yoona menatap ayah mertuanya yang justru ikut memunggungi dirinya.
"Katakan padanya, aku tidak mau dan tidak peduli." Hangeng segera pergi dari sana membuat Yoona kehilangan akal sehatnya.
Jungkook hanya menatap pria tampan yang cukup muda. Dokter tampan itu tersenyum menyapanya, mengusap surainya perlahan, tapi ia tidak merespon apapun.
"Bagaimana keadaannya Jongsuk-ah?""Untuk kasus seperti Jungkook sedikit sulit, kak. Ia masih kecil dan kami takut dengan efek selanjutnya." Jongsuk mengusap kening Jungkook yang berkerut penuh dengan keringat.
"Kalau begitu cuci saja otaknya, reset kembali memorinya agar kenangan itu seolah tidak pernah terjadi." Wanita cantik itu menatap keponakannya yang kini juga menatapnya.
"Meski ia tidak akan ingat siapa aku, masa depannya jauh lebih penting. Ia tidak akan bisa menerima suntikan terus menerus hingga ia dewasa kelak." Jongsuk menatap wanita yang ada di depannya.
"Kak... "
"Lakukan seperti yang ku perintahkan, semuanya akan baik-baik saja. "
"Lalu bagaimana dengan kehidupannya kelak? Ia akan tinggal dengan siapa? Kita tidak bisa membiarkannya mengingat semua yang terjadi bukan?" Jongsuk menatap Jungkook yang diam memainkan ujung pakaiannya.
"Itu semua sudah ku rencanakan, kau lakukan tugasmu. Dan aku akan melakukan apa yang harus aku lakukan."
Aku double update nih 🤣
Semoga kalian suka, makasih. Jangan lupa vote dan komentarnya....

KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Boy
Ficção Geral♛┈⛧┈┈•༶ON GOING ༶•┈┈⛧┈♛ Jungkook membutuhkan Yoongi, begitupun sebaliknya. Jungkook yang merasa dibedakan dan Yoongi yang berusaha agar Jungkook merasakan kasih sayang. Bagaimana cerita kehidupan keluarga Min? Cerita ini telah berganti alur, kuhar...