04

1.3K 171 8
                                    

Selagi sempat kupikir bisa untuk update, makasih udah baca.

.

.


Malam ini semuanya duduk di meja makan, termasuk Jungkook. Anak laki-laki itu duduk di samping Woobin dan Areum dengan plester kompres yang menempel di keningnya.

Yoongi mendengus saat sang kakek memisahkan dirinya dengan sang adik. Jungkook hanya menunduk sesekali membuka mulutnya saat bunda menyuapinya.
"Kakek, aku ingin menyuapi Jungkook!!" Pekik Yoongi membuat semua atensi menatap sang tuan muda yang berteriak.

"Habiskan makananmu dan segera belajar." Mendengar balasan sang kakek yang tidak sesuai ekspetasi membuat Yoongi mendengus.

"Kakek, aku mau bicara denganmu. Empat mata." Mendengar ucapan sang cucu membuat semuanya menatap Yoongi, Areum segera menggendong Jungkook untuk pergi dari sana, begitupula Woobin memilih untuk menjaga pintu.

Setelah semuanya pergi, yang tersisa hanyalah Yoongi dan Hangeng. Hangeng hanya sibuk memotong dagingnya, melirik sang cucu yang belum mengeluarkan suaranya.
"Apa yang mau kau katakan? " Tanya Hangeng membuat Yoongi menghela napas.

"Aku tahu semuanya, kakek mau mengembalikan Jungkook ke rumah sakit, bukan?" Mendengar ucapan Yoongi membuat Hangeng terkekeh kecil.

"Iya, lalu?" Menggeram, Yoongi menjadi kesal saat melihat respon sang kakek yang seolah tidak berarti.

"Kakek tidak bisa melakukan itu!" Hangeng menaikkan satu alisnya, seolah meremehkan ucapan sang cucu yang masih berusia 13 tahun itu. Ia paham Yoongi sangat keras, sama sepertinya. Tapi apa yang bisa bocah itu lakukan? Ia masih terlalu muda untuk menentang dirinya yang memiliki segalanya.

"Ku ingatkan kau masih membutuhkan semuanya dariku, Min." Yoongi terkekeh kecil, hanya ada segurat senyuman remeh membuat Hangeng menatapnya dingin.

"Kalau begitu mulai sekarang aku tidak membutuhkanmu." Ucapan Yoongi membuat Hangeng terkekeh, apa yang bisa anak itu lakukan tanpa uangnya? Bocah itu persis sepertinya dulu.

"Kalau begitu buktikan, buktikan kenapa aku harus menurutimu. Buktikan kenapa aku tidak boleh menjauhkannya darimu?" Ucapan Hangeng membuat Yoongi menatap sang kakek, Yoongi menatap tepat kedua mata Hangeng sesekali meremat ujung pakaiannya.

"Akan aku buktikan, dan akan aku pastikan kakek tidak akan berani menjauhkan aku darinya." Yoongi beranjak dari sana, karakternya terbentuk persis seperti Hangeng.

Harus mendapatkan apa yang ia inginkan, Hangeng tersenyum remeh. Ia jadi melihat dirinya versi Yoongi, ia hanya mendengus kemudian melanjutkan makan malamnya.

Yoongi menatap Jungkook yang memakan dari suapan bibi Areum.
"Bunda, besok mama dan appa pulang?" Tanya Yoongi membuat bibi Areum tersenyum lebar kemudian mengangguk.

"Woahh, Jung besok kau akan melihat mama dan appa. Mereka pasti akan menyayangimu." Ucapan Yoongi membuat Jungkook menatapnya, sebenarnya ia sedikit ragu.

"Benarkah?" Cicit Jungkook membuat Yoongi mengangguk senang, hal itu membuat Jungkook ikut tersenyum.
"Tentu saja, kau adikku dan aku kakakmu. Jadi mama dan appa juga orangtua mu, kid."

My Precious BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang