Hei aku balik lagi, semoga kalian terhibur dengan tulisanku.
Jungkook hanya melirik sebentar untuk mengetahui apa yang Yoongi lakukan, setelahnya ia kembali acuh. Pemuda berusia 13 tahun itu tidak kehilangan akal, ia berusaha mencari perhatian bocah cilik yang duduk di kasur.
"Jung, apa kau mau mainan? Aku punya banyak." Tawar Yoongi membuat Jungkook menoleh, hal itu sontak membuat Yoongi dengan semangat memperlihatkan semua mainan miliknya.
"Bagaimana? Apa kau menyukainya?" Tanya Yoongi membuat Jungkook terdiam, tangannya yang hangat mengambil robot miniatur ironman yang ada di sana.
Yoongi tersenyum puas, setidaknya Jungkook mau meresponnya.
"Kau menyukai itu? Aku juga punya banyak yang lain." Ucapan Yoongi membuat Jungkook menatapnya berbinar."Jadi Jungkook mau jadi adiknya kakak, kan?" Tawar Yoongi membuat Jungkook menatap mainan di dalam genggamannya kemudian beralih menatap Yoongi, sebelum akhirnya mengangguk.
"Bagus! Bagaimana kalau kita jalan-jalan?" Ajakan Yoongi membuat sepenuhnya perhatian Jungkook teralihkan. Anak itu mengangguk pelan sebelum akhirnya ditarik Yoongi untuk segera beranjak.
Merasakan hawa hangat di genggamannya membuat Yoongi sadar kalau adiknya ini masih sakit. Yoongi menghentikan langkahnya, membuat anak itu menatap Yoongi heran.
"Aku lupa kalau adik masih sakit." Sesal Yoongi membuat Jungkook menggeleng pelan.Yoongi melepas jaketnya kemudian memakaikannya ke tubuh sang adik. Yoongi tersenyum manis, sungguh ini pertama kalinya Yoongi tersenyum lebar dan semua itu untuk Jungkook.
"Ayo, nanti kita pulang cepat dan segera kembali."Jungkook hanya mengekor dan mengangguk bila ditanya, ia hanya bingung cara untuk menolak Yoongi yang setiap katanya mengandung perintah untuk dijawab 'iya'.
"K-kakk... " Panggilan lirih namun respon Yoongi justru membuat Jungkook terkejut."Ya??" Yoongi menanti jawabannya, sang kakak nampak bahagia mendapat respon selain anggukan. Pemuda remaja itu masih tersenyum lebar demi menunggu kata dan kalimat yang akan keluar dari bibir sang adik.
"A-aku mau itu... " Jungkook menunjuk sebuah es krim yang ada di seberang sana membuat Yoongi menoleh.
"Tidak boleh, kau masih demam dek." Ucapan Yoongi membuat Jungkook menunduk, anak laki-laki itu merasa sedih namun tidak bisa menyangkal ataupun memberontak.
Entah kenapa karisma sang kakak seolah tidak mau menerima penolakan. Jungkook hanya mengangguk untuk kesekian kalinya, melihat hal itu membuat Yoongi tersenyum lembut.
"Tapi besok ketika kau sembuh kakak janji akan belikan." Ucapan Yoongi sungguh obat yang sempurna untuk kesedihan Jungkook. Anak itu kembali tersenyum, meski kecil tapi Yoongi bahagia melihatnya.
"Taetae... " Lirih tapi Yoongi masih bisa mendengarnya dengan jelas, ia mendapati tatapan Jungkook yang terfokuskan pada satu titik di dekat tiang listrik.
Tapi tidak ada satupun di sana, sekali lagi ia teringat akan ucapan sang mama yang berkata bila Jungkook berteriak tiba-tiba di dalam kamar.
"Kid, bagaimana bila kita pergi ke toko mainan? Ada banyak yang mau aku tunjukkan." Mendengar ucapan Yoongi membuat Jungkook mengangguk mantap.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Boy
General Fiction♛┈⛧┈┈•༶ON GOING ༶•┈┈⛧┈♛ Jungkook membutuhkan Yoongi, begitupun sebaliknya. Jungkook yang merasa dibedakan dan Yoongi yang berusaha agar Jungkook merasakan kasih sayang. Bagaimana cerita kehidupan keluarga Min? Cerita ini telah berganti alur, kuhar...