violin sound🎻

3.4K 312 21
                                    

Yak kembali lagi dengan cerita gaje ini:v
Selamat membaca































Kembali ke masa kini

Leo sedang duduk di kursi salah satu ruang tunggu peserta lomba. Dia agak gugup karena sudah lama tidak mengikuti perlombaan semacam ini. Daritadi dia terus menarik nafas dalam dalam lalu menghembuskannya.

"Daniel, apa aku bisa melakukannya? " Tanya Leo sambil menunduk.

"Tidak ada yang tidak mungkin tuan muda. Anda pasti bisa melakukannya. " Daniel mencoba untuk menyakinkan Leo.

"Baiklah. Aku nomor urut terakhir kan? "

"Iya, tuan muda. "

Leo memperhatikan sekitarnya. Banyak remaja yang lebih tua darinya. Mungkin saja dia adalah remaja paling muda di perlombaan ini. Mereka sedang sibuk menghafalkan lagu yang akan dibawakan. Begitu juga dengan Leo.

30 menit kemudian

Kini sudah nomor urut sembilan belas, yang artinya sebentar lagi giliran Leo. Dia sudah bersiap di pintu masuk panggung. Tangannya berkeringat dingin. Sudah lama dia tidak tampil di depan orang banyak. Karena biasanya dia hanya berlatih bersama Madam Violet.

"Tuan muda, anda harus tenang. " Ucap Daniel sambil menepuk pundak Leo.

Leo mengangguk pelan. Dia menarik nafas dalam dalam lalu mengeluarkannya. Beberapa menit lagi ia akan masuk ke panggung.

Prok prok prok

Suara tepuk tangan para penonton terdengar saat peserta nomor 19 menyelesaikan permainannya. Dia keluar dari panggung dengan senyum kepuasan.

"Peserta nomor 20, Leonard Volley Grivon. "

Mendengar namanya dipanggil, Leo berjalan memasuki panggung. Jantungnya berdegup kencang ketika puluhan mata memperhatikannya.

'Bukankah itu putra bungsu keluarga Grivon? '

'Dia adalah musuh paling berat'

'Sepertinya dialah yang akan memenangkan peringkat pertama'

Bisikan bisikan dari para penonton memenuhi ruangan itu. Leo merasa terbebani karena dia berasal dari keluarga yang ternama.

Leo memejamkan matanya sejenak untuk menenangkan perasaannya. Tangannya terangkat lalu mulai memainkan biola miliknya.

Senar biola yang saling bergesekan menimbulkan irama yang indah. Semua orang terpesona dengan permainan Leo. Bahkan para juri melongo saat tahu apa yang dimainkan oleh Leo.

Paganini - God save the king

Musik dari paganini termasuk yang paling sulit dimainkan. Bahkan kebayakan orang dewasa kesulitan saat memainkannya.

Tapi ini, seorang remaja berusia 15 tahun membawakannya dengan sempurna. Tidak ada yang terlewatkan sama sekali. Sepertinya para peserta lainnya langsung minder saat mendengar permainan Leo.

Yang lebih mengejutkan, dia bermain dengan mata tertutup. Para juri sesekali mengucek mata mereka seakan tidak percaya dengan apa yang ada di depan mereka.

'Yang benar saja, paganini? '

'Ini gawat, muridku tidak memiliki kesempatan sama sekali'

help meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang