bonjour!!
who miss me??? hehe
maaf udah ngilang T_T
aku ada aktivitas yang super padat jadi sibukkk banget
sorry🙇🏻♀️
happy reading 📖————.
Hujan kembali mengguyur kota Jakarta. Dinginnya udara malam ini tak seperti biasanya. Entah kenapa terdapat sebuah perasaan mengganjal di hati zein.
Namun pria itu berusaha menepis semua pikiran buruknya dengan mengurus daftar pasiennya. FYI, zein menjalani pendidikan di bidang kedokteran spesialis kejiwaan. Dan sekarang dia sudah bekerja sebagai psikiater di sebuah rumah sakit.
Zein menatap hujan yang sudah hampir seharian turun dari jendela. Rasanya tidak seperti hujan beberapa hari terakhir. Dia jadi memikirkan tentang sang adik. Apa Leo baik baik saja?
Di tempat lain, leo sedang menikmati secangkir teh hangat dengan biskuit sembari menggoreskan penanya ke atas kertas. Menarik garis, mengarsir, memberi detail. Dia tampak sangat menikmati kegiatan yang dilakukannya. Karena kini tak ada lagi yang melarangnya untuk menumpahkan ide ide ke atas kertas. Tak ada lagi yang merobek karya karyanya. Kini ia bebas melakukan apapun. Meski terkadang bayang bayang insiden mengerikan muncul di mimpinya.
Leo menatap jam dinding yang menunjukkan pukul delapan malam. Dia bangkit lalu berjalan ke luar kamar untuk mengambil beberapa camilan.
Entah kenapa suhu udara dari tadi pagi sangat dingin. Tidak seperti biasanya. Meskipun leo sudah memakai sweater dan celana panjang, hawa dingin ini masih terasa menusuk sampai ke tulang. Mungkin secangkir coklat hangat akan membantu.
Leo melangkahkan tungkainya keluar dari kamar. Menuruni tangga lalu terus berjalan menuju dapur. Leo melihat sekelilingnya. Sepertinya ethan belum pulang.
Hujan masih turun dengan deras. Entah ada apa dengan hari ini. Perasaan leo tidak enak.
Pemuda itu pun lebih memilih untuk pergi ke dapur dan membuat coklat hangat. Dengan bersenandung kecil, tangan leo dengan telaten memasukkan bubuk coklat ke dalam cangkir miliknya. Namun suara tapak kaki seseorang membuatnya mengalihkan pandangan ke sumber suara.
Matanya berbinar saat tahu siapa yang datang. Ia menghentikan kegiatannya untuk memeluk pemuda yang baru saja datang.
"Miss me?" anggukan kecil didapat dari pemuda kecil ini.
Leo memekik kecil ketika tubuhnya diangkat oleh pemuda yang berstatus sebagai tunangannya. Ia melingkarkan kakinya di pinggang pemuda itu juga memeluk lehernya.
Langkah pemuda jakung itu terhenti saat sampai di depan pintu kamarnya. Pintu terbuka, pemuda jakung yang bernama ethan itu pun masuk ke dalam dengan leo yang masih ada di gendongannya.
"E–eh? kak eth?"
Leo sedikit terkejut ketika ethan membaringkan tubuhnya di atas ranjang kemudian memeluknya sembari tiduran. Wajah ethan terlihat lelah. Sepertinya hari ini dia super sibuk.
"Tired, ung??" leo mengangkat tangannya untuk mengelus surai hitam ethan. Memberikan ketenangan kepada tunangannya.
Bukannya menjawab, ethan malah mempererat pelukannya dan menenggelamkan wajahnya di dada leo. Aroma leo adalah favoritnya. Dia merasa tenang hanya dengan memeluk kesayangannya.
Leo membalas pelukan ethan lalu ikut memejamkan matanya. Hingga tak lama kemudian, keduanya sudah berada di alam mimpi masing masing.
Berbagi kehangatan di tengah dinginnya malam. Sangat menyenangkan,
untuk saat ini.
....
Derasnya hujan malam ini tak menghalangi seorang pemuda dengan hoodie hitam dan topi yang menutupi wajahnya untuk mencari orang yang ia anggap miliknya.
Mobil Lamborghini Veneno yang ia kendarai berhenti di depan mansion mewah yang familiar. Ia bahkan ingat pernah menginjakkan kakinya di sini. Juga hampir menjadi bagian dari keluarga pemilik mansion tersebut.
"Maaf, tapi anda siapa dan ada perlu apa?" tanya satpam penjaga gerbang.
"Ah, saya teman william. Apa dia ada di rumah?" ujarnya dengan tersenyum.
Satpam itu mengerutkan keningnya. Seingatnya tuan muda william tidak pernah membawa temannya ini ke rumah. Meski begitu ia tetap membukakan gerbang untuk pemuda tersebut.
Setelah turun dari mobil, pemuda itu melangkahkan tungkainya untuk masuk ke dalam mansion megah tersebut. interior yang ada di sini tidak banyak berubah. Hanya saja agak sepi karena rumah ini kehilangan dua anggota keluarga.
Langkah kaki pemuda tersebut berhenti tepat di depan foto keluarga yang menampakkan seorang pria dewasa dan dua kakak beradik. Ah, wajah itu sangat amat ia rindukan. Suara lembutnya, surai coklatnya yang membuatnya terlihat manis, dan senyumannya yang indah.
"NGAPAIN LO DATENG KE SINI LAGI, BAJINGAN?"
Pemuda itu memutar tubuhnya menghadap orang yang baru saja meneriakinya. Dia hanya tersenyum tanpa dosa.
"Emang gitu ya cara lo nyambut teman lama, liam?" tanyanya dengan nada sedih yang dibuat buat.
Pertemanan kita udah berakhir dari dulu, yohan. Lo mau keluar sendiri apa gue seret keluar?" ujar zein dengan tangan yang mengepal.
Yohan tertawa menanggapi ucapan sahabat lamanya ini. Membuat sang sahabat lama menggeram marah.
"Daripada lo nyeret gue keluar, mending kasih tau gue dimana leon sekarang."
Zein bersiap untuk memberikan pukulan ke arah yohan. Namun ia kalah cepat dengan pisau yang yohan pegang. Benda tajam tersebut berhasil menusuk perutnya.
Dengan segera yohan menghadiahi zein bogeman tepat di wajahnya. Dan dengan sekuat tenaga, zein menendang perut yohan. Membuat pemuda tersebut terbatuk.
Darah segar mengalir dari bekas tusukan di perut zein. Sesaat sebelum pandangannya menjadi gelap, yohan menendang tubuhnya hingga membentur dinding.
Dan kemudian semuanya berubah menjadi gelap. Zein pun tak sadarkan diri.
Di tempat lain, leo yang terbangun karena haus tiba-tiba tak sengaja menjatuhkan cangkir di tangannya. Saat ingin mengambil serpihan kaca yang berserakan jarinya tergores serpihan kaca tersebut.
Leo meringis sembari mengambil tisu untuk membersihkan darah di jarinya.
"Astaga, leo! Kok bisa luka gini??" Suara cangkir yang pecah ternyata membangunkan ethan. Dan sekarang pemuda itu panik sembari meniup jari leo yang terluka.
"Tadi gak sengaja jatuh, maaf." ucap leo dengan kepala tertunduk.
"It's okay, darl. Ayo obatin dulu lukanya." Anggukan kecil ethan dapatkan sebagai jawaban.
Ia pun menarik pelan lengan si kecil untuk duduk di kursi meja makan. Lalu ia pergi untuk mengambil kotak p3k. Meninggalkan leo yang sedang berfikir.
"Is this just my feeling or..."
...
tbc
don't forget to vote y'all
KAMU SEDANG MEMBACA
help me
Teen Fiction"ini hanya obsesi kalian berdua. bahkan kata cinta yang keluar dari mulut itu tidak mengandung perasaan tulus dari hati kalian." kemana lagi dia harus berlari? keluar dari kandang harimau namun malah masuk ke kandang singa. mampukah dia menghadapi o...