07 - Bindung

170 29 6
                                    

- Setiap manusia terikat oleh Takdir, masa lalu, masa kini dan masa depan adalah satu Garis Waktu -

Bindung : Ikatan

...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Perth POV

Aku tidak mengerti bagaimana bisa aku sampai disini.

Diantara dua manusia yang sangat kukenal, Jungkook dan Taehyung.

"Kamu berhasil menipuku Taehyung." Ucap Jungkook kasar dengan air mata yang mengalir di pipinya.
Tubuhku kaku tidak bisa digerakkan.

Aku hanya bisa mengamati mereka.
"Sepertimu yang mengelabuhiku sejak awal." Ucap Taehyung sambil tersenyum.
Dia terlihat jauh lebih tenang, tangannya memainkan pistol.

Sedangkan Jungkook menodongkan pistol, jarak mereka tidak begitu jauh.

Apa mereka tidak bisa melihatku?
Suaraku tidak keluar.

Perdebatan mereka saling menyakitkan satu sama lain.
Dadaku pun sesak melihat pertengkaran dua manusia ini.

Air mataku mengalir deras, aku bisa menduga apa yang akan terjadi, keduanya sama menembakkan peluru.

Dan itu terjadi.

Dorrrr

Taehyung menembakkan angin dan peluru Jungkook melaju melewati atas  kepalaku, dan menembus kepala Taehyung.
Jungkook Shock karena Taehyung terjatuh ke tebing.
Dengan sisa kehancuran Jungkook melangkah menuju Taehyung dan mengambil pistol milik Tae yang tertinggal.

Pistol yang tidak berpeluru.

Penyesalan datang pasti di saat segalanya sudah luluh lantak.

Aku merasa sesak melihat kehancuran Jungkook.
Ia menangis dengan kencang.

Tubuhku sudah bisa digerakkan.
Aku melangkah kearah Jungkook.

"Kook." panggil ku yang tidak didengar Jungkook.

Jungkook melangkah ke arah tebing dan menjatuhkan dirinya ke laut menyusul Taehyung.
Seketika segalanya gelap.

Dan tubuh ku melebur menjadi debu.

Aku terbangun dengan leher terasa tercekik.
"Bernafaslah dengan baik." ucap Atta menyadarkan ku.

Dadaku terasa sesak tapi aku tidak bisa menangis.
Atta memelukku.

Sejak kapan Kak Atta disini?
"Tenang." Atta mengusap punggungku agar menjadi tenang.

Nafasku pun normal kembali.

"Aku kesini untuk membawakanmu makan malam, tapi tumben sekali kamu sudah tidur? Lalu bermimpi buruk begini." ucap Atta mengelus kepalaku.
Menenangkanku.

Blackswan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang