05 - Albtraum

187 30 49
                                    

- Hanya obat tidur yang mampu membuatku terlelap meski aku selalu merasa tercekik karena Albtraum -

Albtraum : Mimpi Buruk

Albtraum : Mimpi Buruk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

"Aku tidak ingin melakukannya." Krit menangis mengatakan hal itu didepan Jack.
"Jika kamu mencintaiku maka lakukan." Kata-kata penuh keputus asaan. Fisiknya lelah dan tidak sanggup bertahan lagi, tapi melihat kekasihnya terus bersedih atas keadaannya membuat ia makin menyedihkan.

Krit adalah milik Jack untuk selamanya, begitulah angan mereka.
Tetapi Takdir begitu saja merenggut harapan mereka.

Di satu titik paling rendah diri manusia, hati lemah mereka seolah lebur bersama keputus asaan.

Perth merasa lehernya tercekik melihat Krit dan Jack menangis. Ia ingin kesana dan membunuh keduanya secara bersamaan agar keduanya tidak sendirian menerima kematian salah satunya.

Perth terbangun dengan peluh bercucuran dan leher yang teecekik, dadanya sesak tapi ia tidak bisa menangis.
"Mimpi buruk?" Tanya seseorang.

Perth mendongak dan melihat Mark.
Kamarnya hanya diterangi lampu tidur.
"Kamu bagaimana bisa masuk?" Tanya Perth.

"Bukankah kamu menyukaiku? Itu sebabnya aku perwujudan dari khayalanmu." Kata Mark.

Mark benar-benar tidak mungkin mengaku dia bisa menghilang dari kamarnya ke sini.
Itu sebabnya Mark berpura-pura sebagai bentuk khayalan Perth.

Mark mengenggam erat tangan Perth dan perlahan membuat Perth bernafas secara normal.

"Aku akan membunuhmu jika kamu nyata." Umpat Perth.
"Kenapa ingin membunuhku?" Tanya Mark yang kini berbaring disamping Perth dan mereka saling berhadapan dengan jemari bertautan.

"Aku tidak ingin paman tahu sisi lemahku." Kata Perth.

Mark tertegun.
Mata Perth menatap sendu Mark, ia selalu tidur sendirian dan kadang terbangun lalu tidak bisa tidur lagi tanpa obat tidur.

"Tidak apa jika kamu ingin menyembunyikannya." Kata Mark dengan membelai kepala Perth.

"Jika kamu tidak nyata maka aku merasa aman." Ucap Perth.
"Hemb, tidurlah lagi, ini masih jam satu dini hari." Ucap Mark.

Perth pun mengambil obat tidur dari lacinya.
Ia hendak membuka namun botol obat direbut Mark.

"Mengapa butuh ini?" Tanya Mark.
"Aku tidak bisa tidur tanpa obat itu, aku menkomsusinya sejak usia 15 tahun." Ucap jujur Perth.

Karena benar-benar berpikir Mark tidak nyata.

"Berbaringlah, kupeluk." Kata Mark yang dituruti Perth.
Mark memeluk tubuh kecil yang sangat rapuh itu.

Mark mengelus punggung Perth, dan perlahan Perth tertidur.

Baru kali ini Perth bisa tidur tanpa obatnya.

Blackswan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang