chapter 8

228 53 2
                                    

Ashlyn's POV

Pukul 7 pagi aku sudah selesai mandi dan tinggal memakan sarapanku. Aku bisa pastikan jam segini Ashley masih berada di alam mimpinya.

Selesai sarapan, aku baru melihat Ashley turun dengan dasinya yang masih berantakan.

"Terlambat bangun seperti biasa?" Tanyaku.

Tanpa mempedulikanku ia langsung menyambar roti dan berjalan keluar.

Di dalam mobil tidak ada yang berbicara, hanya terdengar suara musik dari radio. Biasanya jika Ashley berdiam seperti ini, itu karena ia masih mengantuk, dan jangan sekali - kali mengajaknya bicara disaat seperti ini.

Ashley menurunkanku di lobby seperti biasa. Saat aku memasuki kelas, terdengar suara tawa James, entah mengapa aku tersenyum mendengarnya.

Bel masuk kelas pun berbunyi, dan aku melihat kursi yang biasa Ashley duduki masih kosong. 'Kebiasaan' ucapku dalam hati.

15 menit pelajaran berlangsung, ada seseorang yang mengetuk pintu.

"Kau terlambat 15 menit Ashley." ucap Mr. Ans, guru fisika yang jarang sekali marah.

"I know." balas Ashley, tanpa mempedulikan Mr. Ans, ia duduk di kursinya.

"Keluarkan bukumu Ashley dan kerjakan halaman 57." Ucap Mr. Ans kepada Ashley.

Setelah semua murid selesai mengerjakan, Mr. Ans meminta untuk mengumpulkannya.

"Connor tolong bagikan buku ini untuk di koreksi." Ucap Mr. Ans.

Saat Connor menaruh buku yang harus aku koreksi di mejaku, ternyata buku itu milik

Niall Horan

Adakah yang berfikir bahwa Niall merupakan orang yang bodoh? well jika kalian berfikir seperti itu, kalian salah. Ia bahkan berada di peringkat ke-2 murid terpintar diangkatanku.

**

'holy shit' dari 40 soal fisika yang sangat susah, ia hanya salah satu.

"Silahkan kembalikan buku yang kalian koreksi, kepada pemiliknya." Perintah Mr. Ans.

Aku berjalan menuju meja Niall, dan saat aku menaruh bukunya, ia tersenyum kepadaku.

Manis. Satu kata untuk senyumanya akan tetapi menurutku senyuman James lah yang lebih manis.

**

Bel pulang sekolah pun berbunyi, aku bergegas merapihkan bukuku, lalu berjalan menuju perpustakaan. Aku berniat untuk membaca novel yang kemarin telahku baca, namun belum selesai.

Setelah menemukan novel yang aku baca, aku memilih untuk membacanya di pojok ruangan perpustakaan. Membaca disini menurutku enak karena disini sepi dan tempat yang ku duduki berada persis di bawah AC.

"Kau suka membaca novel ya?" Mendengar seseorang berbicara, aku mengalihkan pandanganku dari novel, untuk melihat siapa yang berbicara.

Niall Horan, lagi.

Apa yang ia lakukan disini, bukankah orang sepertinya sangat alergi dengan perpustakaan.

"Ya, memangnya kenapa?" Balasku.

"Tidak, aku hanya bertanya saja." Jawabnya, ia terlihat sedang bingung mencari cari buku.

"Apa yang kau lakukan di sini.?" Tanyaku penasaran.

"Mr. Alex." Jawab Niall singkat, Mr. Alex adalah guru kimia paling menyebalkan dan galak, ia tidak akan segan segan jika memberikan hukuman.

"May i?"Tanyanya, sambil menunjuk tempat yang berada di sebelahku.

"Of course."

Aku yang tadinya membaca novel, memperhatikan ia membolak-balik buku yang ada di tangannya.

"Tugas apa yang di berikan Mr. Alex?." Tanyaku.

"Mencari rumus pelajaran yang tadi kita pelajari di kelas." Ucapnya, tanpa melihatku karena ia sedang serius dengan buku di tangannya.

Aku baru tahu bahwa seorang Niall Horan bisa serius saat belajar.

"Mr. Alex sangat lah aneh, ya?" Gumamku.

"Memangnya kenapa?" Tanya Niall, sambil terus membaca buku.

"Ia menyuruh muridnya mencari rumus di perpustakaan, padahal rumus tersebut ada di buku paket."

Niall yang tadinya serius membaca buku, langsung menatapku.

"Jadi aku hanya dikerjai oleh Mr. Alex?" Tanyanya, aku bisa membaca dari ekspresi wajahnya, bahwa ia sedang kesal sekarang.
Aku tertawa pelan melihatnya.

"Mr. Alex akan tahu akibatnya." Ucap Niall tiba-tiba. Aku yang mendengarnya berbicara seperti itu pun tertawa.

"Apa yang akan kau lakukan kepadanya?"

Niall's POV

"Apa yang akan kau lakukan kepadanya?" Tanya Ashlyn.

"Menumpahkan lem di kursinya, mungkin." Ucapku, aku mendengar tawanya lalu tersenyum, menurutku tawanya itu lucu.

"Kau harus siap dengan hukumannya lagi." Ujar Ashlyn.

"Bahkan hukuman sudah menjadi makanan sehari-hariku." Ia pun tertawa lagi.

Perasaan kesalku, ke Mr. Alex hilang karena tawanya.

"Oh my god." Gumam Ashlyn.

"Ada apa?" Tanyaku heran.

"Aku harus pulang, Ashley pasti sudah menungguku." Ia menutup novelnya, lalu berdiri.

"Ashley? Saudara kembarmu yang menyebalkan itu?"

"Ya, dan dia memang menyebalkan." Ia berjalan menaruh novel di rak buku. Aku pun mengikutinya dari belakang.

"See you tomorrow Niall." Ucapnya.

wow what a great day.

***

VOMMENTSNYA DITUNGGU YA💕

ILY😘

ADA YANG JADI NASHLYN SHIPPER GA NIH??

Twins // n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang