Ashley's POV
Aku terbangun pukul 7, tidak seperti biasanya. Mungkin ada makhluk ghaib rajin yang merasukiku, sehingga bisa terbangun pukul 7 seperti ini.
Setelah mandi aku langsung turun kebawah, dengan seragam sekolahku yang sudah rapih.
Ashlyn yang sedang sarapan terkaget ketika melihatku duduk di hadapannya.
"Kau Ashley yang asli kan?" Kalimat itu spontan ia lontarkan kepadaku."Ia bodoh, memangnya kau pikir aku siapa?" Balasku.
"Tidak biasanya kau sudah rapih di waktu seperti ini." Ucap Ashlyn.
Tanpa mempedulikan omongannya aku memakan sarapanku.Pukul 7:30AM aku sudah sampai di sekolah, mungkin ini rekor pertamaku datang pagi di kelas 11.
**
Saat memasuki kelas, James lah yang pertama kali menyadari kedatanganku, ia pun menatapku lalu menaikkan sebelah alisnya.
Aku melihat james berjalan ke arahku.
"Kau mabuk? Atau bagaimana?" Tanyanya, sambil memegang keningku.
"Tidak, bodoh." Ucapku, lalu menepis tangannya yang masih menempel di keningku.
Aku berjalan menuju mejaku, lalu menaruh tas, setelah itu aku bergabung dengan James dan teman-temannya yang sedang mengobrol.
"Selamat pagi anak-anak." Suara Mr. Texar membuat semua murid yang sedang asik sendiri, menghentikan aktivitasnya.
"Hari ini kita akan belajar tentang- NIALL HORAN BANGUN ATAU KELUAR DARI KELAS SAYA." Belum sampai 5 menit Mr. Texar berada di kelas ini, Niall sudah membuat masalah.
Beehubung Mr. Texar akan memarahi Niall panjang dan lebar, aku pun mengobrol dengan James.
"James dan Ashley ke ruang detention sekarang juga bersama Niall." Mendengar namaku disebut, aku langsung menghentikan obrolanku dan menatap Mr. Texar.
"Kau Ashley dan kau James ke ruang detention sekarang."
Shit padahal aku ingin menjadi anak baik hari ini. Ms. Shela guru BK di sekolah ini, biasanya memberikan hukuman yang aneh-aneh.Saat aku dan James memasuki ruang detention, terlihat Niall yang sudah duduk menunggu Ms. Shela.
"Kau melakukan apa sampai ikut ke ruang detention?" Tanya Niall kepada James.
"Hanya mengobrol, lalu Mr. Texar menyuruh kami ke ruang detention." Balas James.
"Kalian lagi, apa kalian tidak bosan dengan hukuman?" Terdengar suara Ms. Shela dari ujung pintu.
"Kalian bertiga besrsihkan gudang bawah tanah sekarang." Benar apa yang ku katakan, hukuman yang ia berikan pasti aneh-aneh.
James's POV
Aku tidak masalah jika harus membersihkan gudang bawah tanah, selagi ada Ashley.
"Tolong jangan mencari kesempatan di dalam kesempitan." Bisik Niall di telingaku, Aku pun meninju lengannya.
"Aku tidak bisa janji." balasku, ia pun tertawa. Aku melihat Ashley yang berada di depan memberikan tatapan heran kepadaku dan Niall.
Saat aku, Niall, dan Ashley gudang, kami bertiga seretak terbatuk. Apakah tidak ada office boy, yang membersihkan gudang ini?. Bersyukur gudang ini tidak terlalu besar, jadi kami bertiga tidak harus repot-repot membersihkannya.
"Biar lebih cepat selesai, kita berbagi tugas, Kau Niall bersihkan yang di sebelah kiri, kau James bersihkan yang di sebelah kanan, dan aku akan membersihkan yang di sebelah sini." Ucap Ashley sambil menunjuk tempat yang harus di bersihkan.
"Cihh kau memilih membersihkan tempat di sebelah situ karena di situ tidak terlalu kotor kan." Ujar Niall tiba-tiba, ia juga memberikan tatapan kesal kepada Ashley.
Sebegitu tidak sukanya kah ia dengan Ashley?
"Aku kan perempuan dan kau laki-laki." Balas Ashley.
"Aku bahkan ragu kau perempuan asli atau jadi-jadian." Ledek Niall kepada Ashley.
"Fuck you, Niall." Balas Ashley, lagi. Ia bahkan sudah berjalan beberapa langkah mendekati Niall, sambil memberikan 'death glare'.
"Yeah fuck you too, Ash-"
"Heyy, jika kalian berdua masih terus berdepat, maka membesihkan gudang ini akan menjadi lama." Teriakku, memotong omongan Niall, dan sekaligus membuat mereka berdua terdiam.
Setelah aku berkata seperti itu, mereka berdua langsung diam dan membersihkan tempat masing masing.
"Holy crap, ada kecoa." Mendengar teriakan Ashley, spontan aku melihat ke arahnya. Dan pemandangan yang ku lihat sekarang membuat hatiku panas.
Bahkan bukan aku yang mencari kesempatan di dalam kesempitan, sekarang.
Niall's POV
"Holy crap, ada kecoa." Teriakan Ashley membuat ku kaget, dan hal kedua yang membuat ku kaget lagi adalah, Ashley memelukku. Anehnya, aku malah membalas pelukannya.
"Ekhhmm." Medengar suara James, aku langsung melepas pelukanku dari Ashley.
"Kau mencari kesempatan dalam kesempitan saja." Bentakku kepada Ashley.
"Itu refleks, bahkan aku tidak menyadari, bahwa kau lah yang ku peluk." Balasnya, tidak kalah kencang dari suaraku.
"Hey, dari tadi kalian berdua selalu berdebat, kalian mau berlama-lama di gudang seperti ini?." Mendengar teriakan James, lagi. Aku pun kembali membersihkan bagianku.
***
Setelah 1 jam setengah membersihkan gudang bawah tanah, akhirnya gudang tersebut bersih juga.
Aku melihat jam tanganku, dan ternyata sekarang masih jam 11 siang. Well aku tidak berniat untuk melanjutkan pelajaran lagi.
Sejak selesai membersihkan gudang aku tidak melihat James dan Ashley, mungkin mereka kembali ke kelas. Berhubung hari ini aku lah yang memegang kunci mobil, aku bisa pergi dengan mudah.
James's POV
Setelah selesau membersihkan gudang, aku dan Ashley memutuskan untuk makan di kantin.
"Kau ingin melanjutkan pelajaran atau tidak?"
"Tidak, aku malas." Balasnya, sambil memakan spagetti yang ada di hadapannya.
"Bagaimana jika kita bermain skateboard saja di tempat biasa?." Tanyaku, biasanya di waktu seperti ini tempat bermain skateboard sepi, siapa tahu saja hanya ada aku dan Ashley saja disana.
Aku tersenyum sendiri karena fikiran anehku ini.
****
votes and comments nya ditunggu😘💕
ily
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins // n.h
Fanfiction"Love is not complicated. People are" All rights reserved copyright © 2014 by ziamskater // elsf