Ashlyn's POV
Seperti biasa pukul 7:10 aku sudah selesai mandi dan menyantap makananku. Biasanya jam segini Ashley masih asik di alam mimpinya.
20 menit kemudian aku melihat Ashley baru saja turun. As always umpatku dalam hati.
"Makannya cepat sedikit, aku harus ke ruang theater untuk memfotokopi skrip drama yang baru." Ucapku kepada Ashley yang malah sibuk bermain dengan iPhone nya.
"Iya." Balasnya singkat.
10 menit kemudian kami telah sampai di parkiran sekolah, seperti biasanya Ashley menurunkanku di lobby sekolah, lalu ia pergi memarkirkan mobil.
Aku bergegas menuju ruang theater mengambil skrip drama yang baru untuk di fotokopi. Setelah selesai membereskan urusan skrip drama aku berjalan menuju kelas, di depan kelas aku melihat James yang sedang bercanda dengan temannya. Sebuah senyum terukir di wajahku.
"Pagi Ashlyn." Sama James sambil melambaikan tangannya kepadaku, tidak lupa disertai dengan senyuman manis yang ia miliki.
"Pagi James." Balasku sambil berjalan menuju tempat duduk.
"Ashley mana?" Tanya James kepadaku, kini ia berdiri tepat di depan meja dimana aku duduk.
Kenapa ia selalu menanyakan Ashley sih?
"Ashley? Seperti biasa ia akan datang telat." Jawabku cepat, aku memutuskan untuk keluar kelas dan berjalan ke toilet.
Setelah bel sekolah berbunyi aku masuk kedalam kelas dan belum menemukan Ashley. Tapi aku bisa melihat James tersentum kepadaku saat ia melihatku masuk kedalam kelas. Sangatlah manis ucapku dalam hati.
Beberapa saat kemudian Mr. alex Masuk ke dalam kelas dan pelajaran pun di mulai.
Ashley's POV
Setelah sampai di sekolah seperti biasa aku memarkirkan mobilku lalu menunggu di mobil hingga bel berbunyi. 10 menit setelah bel berbunyi aku pun turun dari mobil, entah mengapa aku selalu melakukan hal ini padahal semua guru telah menegurku bahkan sampai menelfon orangtuaku.
Baru selangkah kakiku memasuki gerbang sekolah aku merasa ada yg mengenai kepalaku, spontan aku langsung membalikan badan dan melihat Niall yang sendang memakan jeruk lalu melemparkan kulitnya kepadaku.
"Pagi Ashley." Ucapnya tertawa-tawa.
"Tidak lucu, dan tunggu pembalasanku." Aku melangkahkan kakiku lebih cepat menuju kelas akan tetapi ada seseorang yang mencengkram tanganku sehingga membuatku menghentikan langkah.
Niall lagi. Orang seperti dia itu maunya apa sih?
"Pembalansan? Kau pikir aku takut?" Ucapnya dengan nada meremehkan.
"Lepaskan. Niall." Aku menekan setiap kata yang ku ucapkan.
Bukannya melepaskan ia malah mempererat cengkramannya.
"Awwww it hurts wtf Niall." Dengan itu ia pun melepaskan cengramannya dari tangaku.
Aku pun meninggalkannya dan berjalan menuju kelas.
"Hey hey." Suara Niall terdengar lagi di telinga ku
"Ada apa lagi? Mau mu itu apa Niall." Ujarku kepada Niall tepat di depan wajahnya.
"Ayo berjalan ke kelas bersama, kan kita sama-sama telat." Ucapnya sambil tersenyum lebar.
"Mau banget??" Balasku jutek.
"Ayo lah masa kita tidak pernah damai." Ia kemudian memajukan bibirnya seperti anak kecil yang tidak diberi permen. Bisa ku bilang dia lucu jika seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins // n.h
Fanfiction"Love is not complicated. People are" All rights reserved copyright © 2014 by ziamskater // elsf