Ashlyn's POV
"Anak-Anak saya akan membagikan kelompoknya sekarang." Ucap Mr. Alex.
"Ashlyn kamu akan mengerjakan tugasnnya bersama James." Aku yang sedari tadi diam mencorat-coret buku tulisku pun terkaget.
"Yess."
Ucapku tanpa disadari beruntung aku mengucapkannya dengan volume yang rendah.
"Ash tadi kau berkata apa??" Tanya Angela teman sebangku ku sekaligus sahabatku.
Owhh shit apa kah suaraku sebenarnya keras?
"Ahh tidak, mungkin itu orang lain kali kau salah dengar." Ujarku kepadanya
"Ohh okay." Balasnya singkat.
"Kalian bisa menggambil soalnya di depan kelas." Ucap Mr. Alex.
Aku melihat James berjalan ke depan kelas menggambil soal, setelah itu ia berjalan ke arah tempat dudukku.
"Mengerjakannya di mejamu saja ya?"
Tanyanya."Ya, tidak masalah." Ia lalu duduk di kursi sebelahku.
Kalau kalian bisa merasakan detak jantungku, kalian mungkin akan terkaget, karena jantungku seperti sedang berlari marathon.
Aku memperhatikan James yang sangat serius membaca soal, sambil mencorat-coret beberapa angka di kertasnya. Wajahnya terlihat sangat tampan.
"Ash."
"Ash."
"Ashlyn.." Mendengar ada suara seseorang yang memanggilku aku pun tersadar dari pikiranku.
"Sorry, ada apa?" Tanyaku sambil tertawa pelan, merasa bodoh karena bisa-bisanya aku terhanyut dalam pikiranku sendiri.
"Aku bertanya nomor 20, apa kah kamu mengerti caranya??" Ucap James sambil memberikanku lembaran soalnya.
"Ahh ya aku mengerti, sini biar aku saja yang mengerjakan."
Kurang dari 45 menit aku dan James telah menyelesaikan soal yang diberikan Mr. Alex.
"Biarkan aku yang mengumpulkannya ke depan." Ucap James, aku kemudian memberikannya lembaran Jawaban serta soalnya. Setelah James mengumpulkannya kepada Mr. Alex, ia lalu keluar kelas. Mau kemana dia?
Mungkin saja ia ke toilet, mengapa aku menjadi seperti orang yang sangat ingin tahu apa yang James lalukan sih. Padahal dia kan bukan siapa-siapaku.
James's POV
Aku memutuskan untuk keluar kelas mencari Niall dan Ashley, dengan memakai alasan ke toilet. Lagi pula jika aku meninggalkan pelajaran Mr. Alex sekarang, ia juga tidak akan menyadarinya, karena terlalu sibuk mengoreksi jawaban-jawaban soal latihan.
Aku sedikit kesal dengan kenyataan bahwa Niall dan Ashley selalu mengerjakan tugas atau hukuman bersama, padahal keduanya saling membenci. Giliran aku yang menyukai Ashley, jarang sekali sekelompok dalam mengerjakan tugas.
Aku lalu menuju ke kantin untuk mencari Ashley, dan benar saja ia ada berada di sini sekarang.
"Hey." Ucapku mengagetkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins // n.h
Fanfiction"Love is not complicated. People are" All rights reserved copyright © 2014 by ziamskater // elsf